(43)

881 58 10
                                    

"Mbak cepetan lari gitu aja lama banget" Sahutnya dari arah depan gue yang melepas tas dari rangkulan pundaknya. Ia lalu duduk di tempat duduk berwarna coklat yang ada di dekat kolam dan mengambil botol air minum dan meneguk air yang ada di dalemnya. Gue masih berlari dan menghampirinya di tempat duduk yang terlihat santai.

"Heh adek ga tau diri lo ya, bukannya nungguin kek malah disuruh maen kejer-kejeran dan sekarang lo malah duduk nyantai" Balas gue sembari memegang pinggang karena terasa sakit. Gue melihat ia dengan tatapan datar sekaligus sinis. Dia sama sekali belum melihat ke arah gue dan masih terfokus pada botol minumnya tersebut.

"Heh kan malah minum sekarang udah ga bagi-bagi gue lagi. Sini gue minta" Lanjut gue yang langsung merebut botol minum sodara sepupu gue itu dengan paksa. Dengan cepar, gue langsung meneguk air yang ada di dalemnya.

"Lagian lo lama, ya udah lah gue tinggal" Balasnya yang memasang raut wajah kesal kepada gue. Namun, gue sama sekali ga mendengarkan ucapan yang dilontarkan oleh Bagas dan masih sibuk meneguk sisa-sisa air hingga benar-benar habis. Karena ia tau kalau gue sudah kebablasan meminun air miliknya, dengan cepat ia merebut balik botol minumnya tersebht dari genggaman tangan gue. Tapi gue rasa itu sudah telat, karena air yang ada di dalemnya sudah habis gue minum.

"Yahh habis. Bodo mbak gue minum nanti gimana? Tanggung jawab lo mbak titik" Lanjutnya yang masih belum percaya kalau seisi air minum nya sudah gue habisin. Dia mengetuk-ngetuk botol minumnya dan memasang raut wajah kesal sekaligus marah.

"I...ya iya nanti gue beliin lo es di kantin sekolah ya" Balas gue yang menepuk pundaknya lalu duduk di tempat duduk tersebut

Flashback on

Gue berjalan menuju ke kursi cokelat itu. Saat tinggal jarak beberapa langkah dari kursi itu, gue berhenti karena ngeliat ada sesosok nenek tua yang membawa bakul dan dia melihat kearah gue sekarang.

Tiba-tiba, gue langsung keinget kata sesosok genderuwo yang tadi gue temuin di depan gerbang sekolah kalo ikan-ikan dikolam ini adalah perwujudan dari bangsa mereka dan nenek yang duduk di kursi cokelat yang berada dideket kolam itu adalah penungu tertua disini

Flashback off

Depp...
Seketika gue ngerasa mengenal tempat ini, tapi gue ga inget dimana gue bisa ada di sini. Pada akhirnya gue teringat kalau gue masih terbawa oleh mimpi gue yang menyeramkan sekaligus menyebalkan itu.

Gue membalikkan badan dan melihat ke arah kolam yang ada di belakang gue tersebut. Dari gerak-gerik ikan tersebut menurut gue itu sangat aneh dari ikan normal biasanya. Dan gue melanjutkan untuk melihat daerah sekeliling kolam dan penglihatan gue terhenti pada sesosok nenek tua yang berdiri di samping kolam.

"Eh, itu bukannya nenek yang ada di mimpi gue" Guman gue di dalem hati. Gue memperhatikannya dengan teliti dan wujud dan rupa dirinya itu persis dengan mimpi gue.

Namun, saat gue ngerasa terlalu berlebihan menanggapi makhluk lain, gue cepet-cepet mengalihkan perhatian kepada sodara sepupu gue yang sedang melanjutkan bacaan komiknya yang terputus tadi. Karena mungkin gue ikut tertarik kepada ia yang membaca buku komik, gue lalu memutuskan untuk ikut membaca buku novel. Gue membuka resleting tas dan mencari buku tersebut, tetapi...

***
Haiii

Oke ummm... kali ini sengaja aku jeda konfliknya karena aku mau tau siapa yang kepo dengan kelanjutannya. Sekali-sekali ya hehe..

👉Komen disini yang ga sabar nunggu kelanjutan konfliknya👈

Oke sekian Rere mau buka puasa dulu hehe

Voment di tunggu yaaa...

Do You See What I See [?]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang