Gue dan Bagas melangkah memasuki kantin sekolah. Disana, puluhan murid berada di tempat itu. Di sisi kanan maupun kiri gue sudah terisi bangku-bangku oleh setiap murid yang mendudukinya. Beberapa diantara mereka masih mengantri untuk membeli makanan ataupun minuman di setiap kios.
Kita berdua masih ling-lung dan melihat setiap sisi dengan detail dimana ada tempat kosong bagi kita duduk. Belum terlihat satupun, hingga-
"Lavina" Seseorang memanggil gue dari arah depan. Karena kantin sangat ramai dan banyak orang berlalu lalang, gue masih bingung dan mencari sumber suara yang menyebut nama gue.
"Siapa coba yang bausan manggil gue" Gumam gue di dalam hati. Belum ada jaminan orang yang memanggil gue dan memutuskan untuk mengabaikannya.
"Lo kenapa kayak orang bingung gitu?" Tegur Bagas yang memasang wajah bingung.
"Oh, e- engga" Sahut gue gugup.
Bagas menhentikan langkahnya dan menatap gue dalam "Sure?" Tanyanya, meyakinkan. Firasat gue kali ini ia perlahan bisa merasakan yang gue alami.
"M- sebenernya gue ngerasa tadi ada yang manggil gue. Btw lo denger gitu ga" Lanjut gue terus terang kepada sodara sepupu gue tersebut.
"Iya sih gue juga ngerasa kayak ada manggil nama lo gitu. Tapi dimana ya?" Sambungnya. Ia berbalik bertanya kepada gue. Disitu gue ngerasa pendengaran gue masih normal dan tidak menyangkut pautkan kehidupan alam lain. Nafas gue juga berasa sedikit lega dan lebih tenang.
"Nah itu gue juga gatau" Balas gue yang tak kalah bingung dari dirinya.
Kita pun melanjutkan mencari tempat kosong yang bisa kita duduki.
"Lavina" Panggilan tersebut muncul lagi. Spontan, gue melihat seisi kantin.
Wusss
Tiba-tiba angin berhembus kencang dan menusuk tubuh gue. Hawa yang dibawa angin tersebut dari angin biasanya. Gue merasa ada yang aneh, tapi itu mungkin sekarang gue sedang drop. Sedangkan gue lagi ada di tempat seramai ini. Dimana lebih banyak manusia dibandingkan makhluk lain.
"Lavina"-
***
Hai halo
Kali ini maaf ya ga bisa sampai selesai hehe
Partnya lanjut ga lama kok hehe
Keep stay yashhhh
Voment ditunggu gaiseu
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You See What I See [?]
TerrorIndigo Satu kata berjuta arti, berjuta rasa dan berjuta rahasia. Mau ga jadi anak indigo? Mau ga mau gue harus nerima takdir gue sebagai seorang indigo dan udah ga bisa ditolak lagi apalagi diilangin. Gimana sih rasanya jadi anak indigo? Ada enak ad...