jiwa

41.1K 2.9K 56
                                    

Lelaki bertubuh atletis dengan berbalut kaos putih polos dan celana pendek itu kini sedang duduk di balkon kamarnya menatap rembulan dengan sebuah benda tajam yang setia menemani malamnya.

Ia memutar pisau itu dengan tatapan mematikan, tatapan seperti ingin memutar kembali masa lalu yang membuat dirinya menjadi seperti ini, menjadi seorang iblis yang menakutkan, ini bukanlah jiwanya.

Jiwa ibilisnya terbangun dari sebuah insiden yang membuat saudari kembarnya mati mengenaskan di sebuah gudang kumuh di samping sekolah SMP trisakti.

Dia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri ketika adik kembarnya di siksa dan dibunuh. diandra gadis itu di culik oleh salah satu kakak kelas mereka, saat itu dendra sedang mencari keberadaan diandra sampai akhirnya dia mendengar jeritan seseorang dari arah gudang di samping sekolahnya.

Betapa terkejutnya dendra melihat keadaan adiknya saat itu, sungguh mengenaskan dengan darah yang tidak henti hentinya mengalir dari setiap sudut anggota tubuh gadis itu.

Yang dendra tau bahwa kakak kelasnya itu terobsesi pada dirinya, karena dia tidak mengetahui bahwa diandra adalah adik dari dendra, maka dia menyulik diandra karena diandra begitu dekat dengan dendra, kakak kelas yang tidak di ketahui namanya itu tidak terima dengan kenyataan bahwa dendra sedang dekat dengan seorang wanita.

Dendra memberanikan diri mendekat untuk menghentikan aksi sadis perempuan itu, namun belum sampai dendra ingin menyelamatkan adiknya, pisau mulus itu sudah tertanam rapih di perutnya.

"diandra." teriak dendra saat melihat keadaan adiknya, dia menatap tajam sangat tajam ke arah perempuan jalang di sampingnya saat ini, dengan begitu angkuhnya dia masih tertawa jahat melihat seseorang yang sudah berhasil ia bunuh.

"hai dendra, gue udah singkirin perempuan bitch ini, lo sekarang hanya milik gue, gue cinta sama lo." mendengar penuturan gadis itu, dendra sangat geram dan dengan sangat marah dia melempar gadis itu ke tembok yang membuat kepala gadis itu berdarah mungkin kepalanya pecah, dendra mendekatinya dan berbisik kepada wanita yang sedikit lagi akan mati itu "persetan dengan cinta".

Dendra membawa adiknya ke rumah sakit dengan berharap bahwa adiknya akan selamat, namun nihil ini mungkin sudah takdir tuhan, adiknya sudah tidak ada lagi, diandra sudah meninggal.

Mengingat kejadian itu dendra kembali mengeluarkan sisi lemahnya, yaitu menangis, adik kesayangannya telah mati mengenaskan di tangan perempuan kotor.

Kadang dia berfikir apakah cinta sebodoh itu? Cinta sekejam itu? Sungguh cinta akan mengubah manusia dari kepribadian aslinya.

Dendra kembali memikirkan perempuan yang sudah resmi menjadi pacarnya, dendra kembali bertanya, apakah dia mencintai disa? Disa aulia wirdana gadis yang membawa sejuta pesona yang mampu membuat dendra kagum, kagum? Apakah itu bisa di artikan dengan kata cinta?.

Apakah dia cinta dengan gadis itu atau hanya obsesi semata? Yang dia tahu saat ini bahwa dia harus menjaga disa, disa gadis yang berhasil masuk ke dalam hati seorang dendra abibraham.

Tok tok

Lamunan dendra terhenti ketika mendengar suara pintu kamarnya di ketuk, dia langsung menghapus air matanya dan menyimpan pisau di laci nakas kamarnya.

Dendra berjalan membuka pintu kamarnya, dendra di buat terkejut ketika seorang gadis kecil berdiri di depan pintu kamar dengan wajah mengantuknya, sangat menggemaskan.

"Abang dindla mau tidul sama abang!" ucap gadis kecil dengan membawa boneka beruang kecilnya.

"Kenapa tidur sama abang? Dindra takut tidur sendirian?"

My Psycopath Man (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang