Kita adalah insan yang di uji untuk menjadikan hubungan ini mempunyai pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan
-disa aulia wirdana-
------------
Andika mendengar ucapan dendra langsung tersadar dan berdiri, ia langsung mengangkat tangannya menghampiri pipi dendra, dendra memejamkan matanya bersedia dengan apa yang akan ia dapatkan setelah ini, dan......
Tap
Tap
Tap
Andika menepuk pipi dendra dengan dengan sangat pelan yang mampu membuat dendra heran, ia pikir andika akan menamparnya dan membuangnya jauh jauh dari sini.
"Maaf om tadi kelepasan bentak kamu, ayah kamu sudah jelaskan ke om tentang kamu semuanya dan om ngerti kok yang penting kamu bisa jaga putri saya dengan baik seperti yang kamu lakukan tadi." ujar andika panjang lebar
Dendra kembali membuka matanya, ia pikir ini adalah hari terakhir dirinya akan bersama disa! ternyata tidak, dendra harus berterima kasih kepada ayahnya!
"Iya om saya janji, makasih om." lirih dendra.
"Awas aja lo lukain adek gue lagi, gue potong lo, gue nggak peduli lo psikopat kek psikiater, pembunuh bayaran, bodo amat!" lanjut dikran yang kini menatap dendra dari arah tempat duduk yang aulia duduki.
"Gue janji bang." ucap dendra antusias
-----------
"WHAT THE FUC**!" teriakan mika menggelegar mengisi ruangan tempat disa di rawat sekarang, ia sangat terkejut mendengar bahwa alin adalah dalang dari semua ini!
"Mulut lo mik, ya ampun." ucap bima memperingati.
"Sumpah demi apa alin sekejam itu?" tanya mika lagi memastikan
Disa hanya menatap sahabat sahabatnya dengan tatapan sendu, ia masih tidak ingin membahas masalah ini sekarang.
"Emang pengkhianat cuma orang orang di sekitar kita doang, mereka semua cuma munafik." umpat sakti.
"Dis!" panggil elina yang kini sedang berada di samping brankar disa.
"Hiks.. Gue salah apa el? Gue punya salah ya ke alin? Hikss." ucap disa dengan isakan.
"Nggak kok, lo nggak salah, alinnya aja yang terlalu obsesi ke dendra, lo jangan terlalu pikirin, oke? Lo harus fokus buat sembuh."
"Tapi gara gara gue, persahabatan ini hancur el, hancur hikss hikss."
"Alin yang buat ini hancur bukan lo! Pokoknya lo harus sembuh, jangan pikirin apa yang sudah mereka lakuin ke lo."
"Hiks.. Hikss." tangis disa lagi
Dendra mulai merasa sesuatu dalam hatinya mendengar suara tangisan itu lagi, dari tadi ia hanya melihat interaksi sahabat sahabatnya itu dari arah kursi sofa dengan bersidekap dada.
"Gue harap kalian jagain disa mulai hari ini, alin kabur dan belum di temukan sampe sekarang." ujar dendra.
Elina dan mika langsung menganggukkan kepala mereka begitupun dengan bima dan sakti.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycopath Man (Sudah Terbit)
Teen FictionSEBAGIAN PART TELAH DI HAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN! #1 in psycopath 10 agustus 2020 #1 in disa 14 mei 2020 #3 in gray 12 mei 2020 #1 in dendra 27 mei 2020 #2 in bestseller 13 juni 2020 #1 in bestseller 20 juli 2020 #3 in teenlit 22 september...