alin kembali?

22.6K 1.7K 13
                                    

Author up 🎉, sebenarnya mau up minggu depan tapi nggak tegaa 😭, yaudah up aja.

Happy reading ❤

-------------------

Masa depan sedikit demi sedikit mulai menampakkan dirinya, masih abu abu untuk di jangkau dengan penglihatan, entahlah jalan mana yang harus di lalui untuk menjangkaunya takut tersesat dan jatuh lalu lupa untuk bangkit lagi

-author-

-----------

"Kak dica, ini namanya apa?" tanya dindra yang kini sedang memainkan ponsel disa dan duduk di samping tempat tidur yang disa tempati sekarang.

Sejak sore tadi keluarga dendra menjenguk disa di rumah sakit dan kini hanya tersisa dindra, dendra dan disa karena bunda ayu dan ayah raihan sudah pamit duluan.

"Itu kuda poni, dindra pernah lihat kuda yang kek gitu nggak?" tanya disa.

"Belum."

"Yaudah, bilang ke abang dindra pengen lihat kuda di kebun binatang, tapi perginya pas kak disa udah keluar dari rumah sakit ya?" bisik disa.

Mendengar itu dindra tersenyum sangat senang, ia pengen sekali melihat kuda yang kecil dan imut itu.

"Abang!" panggil dindra kepada dendra yang kini sedang bermain sesuatu di ponselnya.

"Hm." sahut dendra.

Merasa di abaikan dindra langsung turun dari tempat tidur dam berlari menuju dendra.

Hap

Dindra duduk di paha dendra dengan wajah yang berhadapan langsung dengan abangnya itu.

"Bentar din, abang lagi main nih."

Disa tertawa kecil melihat kelakuan dindra yang suka sekali menganggu abangnya itu, seperti keluarga kecil, wait keluarga?

"Dinla mau bicala, abang halus dengel." ucap dindra dengan cadelnya.

"Yaudah ngomong aja abang denger kok."

"Kata bu gulu kalau ngomong itu tatap lawan bicala bang, kalo nggak natap itu altinya nggak copan." jelas dindra.

"Noh anak kecil aja tau sopan santun den." ejek disa dari arah tempat tidur.

Merasa terpojokkan dendra langsung menghentikan kegiatan bermainnya dan menatap adiknya itu.

"Mau ngomong apa?" tanya dendra

"Dindla mau ke kebun binatang bang, pengen liat kuda." rengek dindra.

"Yaudah kita pergi besok ya?"

"Nggak mau."

"Lah? Kok nggak mau, tadi katanya pengen ke kebun binatang."

"Tunggu kak dica kelual dali lumah cakit dulu, balu pelgi ke kebun binatang."

Baiklah, dendra sudah tahu siapa yang sudah mengajarkan dindra kali ini, dendra menatap disa dengan tatapan yang sulit di artikan.

Disa? Dia malah memeletkan lidahnya ke arah dendra.

"Awas kamu sayang." batin dendra

"Oke, kita pergi setelah kak disa keluar dari rumah sakit."

Cup

"Makacih bang!" ucap dindra di iringi dengan sebuah kecupan.

Ceklek

My Psycopath Man (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang