yang sebenarnya 2

29.7K 2.3K 53
                                    

Lanjut nih!

warning! Mengandung kekerasan fisik

--------------

Dan....

Brakk

Dendra mendorong tubuh guntur ke samping dengan sekuat tenaga, pisau yang berada di tangan guntur kali ini sudah berpindah ke tangan dendra lalu membuang pisau itu di bawa kaki disa.

"Ambil itu dan buka tali yang mengikat mu!" ujar dendra kepada disa.

Mendengar perintah dendra membuat disa menganggukkan kepalanya dan langsung menjatuhkan tubuhnya ke arah di mana pisau itu berada, ia sedikit bisa melonggarkan ikatan tangannya dan mulai mengambil pisau yang tidak jauh dari jangkauannya itu.

"Berhasil!" gumam disa ketika melihat ikatan tali di tangannya berhasil ia lepaskan.

Di satu sisi dendra kini sedang tersenyum devil ke arah guntur.

"Bukankah lo udah tau gimana jadinya seorang psikopat jika miliknya di rebut?" tanya dendra.

"Bahkan sikap bringasnya lebih dari apa yang lo pikirin." ucap dendra lagi, kali ini ia menarik guntur ke arah dinding dan mendorongnya sampai terhuyung ke belakang.

"Dendraa!" teriak disa

"pliss, udah." disa mulai memohon karena ia tahu betul apa yang akan di lakukan dendra sehabis ini.

Namun perkataan disa mengalahkan emosi yang sekarang telah menyulut dalam diri dendra, ia seketika tuli dengan perkataan gadisnya itu.

Melihat guntur yang sudah tegeletak tidak berdaya di lantai gudang membuat dendra langsung mengeluarkan sahabat tajamnya dan .....

Ssriitt

Suara benda tajam kini beradu dengan kulit di pipi milik guntur membuat disa membulatkan matanya syok dengan apa yang ia lihat kali ini, apakah dendra se emosi itu?

"Argghsss." teriak guntur meringis.

"Ini baru permulaan." ucap dendra dengan sedikit membungkukkan badannya menatap wajah guntur yang sudah berdarah sebab dirinya.

Ssriiitt

Kali ini pisau itu sudah melakukan aktivitasnya di telapak tangan guntur.

"Arghh, gue mohon hentikaaaan!" teriak guntur lagi.

"Katakan! Siapa yang nyuruh lo nyekap disa?" bentak dendra.

"Bukan urusan lo."

Ssriit

Pisau itu sekali lagi menyobek telapak tangan guntur.

"Ini hukuman buat tangan lo yang udah nampar gadis gue, gimana? Setara nggak?" tanya dendra.

"Bahkan gue belum nyentuh bagian dalam tubuh disa, tapi lo udah se agresif ini? Ck! Disa memang bitch terbaik." ucap guntur masih dengan sedikit tenaga.

"Katakan siapa yang nyuruh lo atau lo nggak bakal pernah lagi untuk lihat matahari besok!" ucap dendra tegas

"Jangan harap!" jawab guntur lagi.

Ssriitt

Ssriitt

Ssriitt

Arggghhh

Kini pergelangan tangan guntur yang mendapat jatah dari permainan pisau dendra, dari telapak tangan hingga lengan milik guntur.

"Katakan! Atau pisau ini yang akan menjadi malaikat pencabut nyawa!"

My Psycopath Man (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang