teror

25.9K 1.8K 105
                                    

Mengapa mencintaimu akan sesulit ini? Aku yang bersusah payah mempertahankan hubungan ini, tetapi dia yang berusaha memisahkannya.

-disa aulia wirdana-

---------

"Gue punya tugas buat lo besok." ucap seorang wanita yang memakai jubah hitam kepada wanita lain yang kini sedang menatapnya.

"Katakan kak!" jawab wanita itu.

"Taruh foto ini di atas meja disa besok pagi jam 05:00, nggak pake mepet." ujar wanita yang berjubah hitam itu lagi.

"Iya kak." ucap wanita itu dan lalu pergi meninggalkan tempat yang memang tidak ada orang satu pun kecuali mereka berdua.

Wanita yang memakai jubah hitam langsung tertawa jahat ketika membayangkan reaksi disa besok akan seperti apa.

Ini pasti sangat seru--- gumamnya.

------------

"Sa, bangun dek." panggil aulia ketika melihat putrinya masih setia berada dalam mimpi.

Melihat tidak ada pergerakkan dari selimut itu, aulia langsung pergi ke arah tirai yang menghalangi sinar surya masuk kedalam kamar gadis pemalas ini.

Srrit

Suara tirai di buka menyambut masuknya sinar matahari, mengenai kelopak mata audia yang sedikit menyembul dari arah selimut

"Enghh." gumam disa sambil mengusap kedua matanya.

"Bangun, udah jam setengah tujuh." seru aulia.

"Masih pagi banget, bun." ujar gadis itu dengan suara serak bangun tidur, dan apa tadi? Masih pagi banget?

"Bangun, atau bunda nggak bakal izinin lagi kamu jalan sama dendra." ancam aulia.

Mendengar ancaman yang bisa membuat hubungannya berhenti di tengah jalan, membuat disa langsung duduk tegap dan menyibakkan selimutnya ke samping, kan nggak enak jika nanti bakal ada yang nanya kenapa hubungannya dengan dendra berhenti? terus jawabnya karena 'bunda nggak ngerestuin, karena audia sangat malas bangun pagi' alasan macam apa itu?

"Ini udah bangun bunda."

"Yaudah sana mandi, abang udah nunggu tuh di bawah."

"Kenapa nggak abang yang bangunin disa?"

"Kalo abang kamu yang bangunin, yang ada kamu bakal marah marah nggak jelas dan endingnya pasti kamu yang merajuk dan dikran yang membujuk, bosen bunda."

"Bunda curhat?" tanya disa dengan tampang datar tetapi sedang menahan tawa.

"Ais, udah sana mandi."

Setelah selesai berkutat dengan kegiatan paginya, disa langsung turun menuju ke ruang makan.

"Pagi." sapa disa.

Namun yang ia dapatkan hanya kedua lelaki tengah menghayati makanan berada di piring yang sudah di sajikan oleh bundanya.

My Psycopath Man (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang