bagian 25

21.7K 1.5K 35
                                    

Belajar untuk menjaga diri kamu sendiri dis, aku nggak mau lihat kamu berada di brankar rumah sakit ini lagi

-dendra abibraham-

------------

Bosan, bosan, bosan itu yang disa rasakan sekarang, ia ingin cepat cepat keluar dari gedung yang penuh dengan obat obatan ini.

"Is, kalo kayak gini gue mau ngapain?" gumam disa seraya melihat sekitar ruangan yang ia tempati sekarang, hampa! Dan sepih.

"Disa pengen sekolah, huaaa." teriak disa histeris bahkan ia tidak lagi memikirkan pasien pasien yang lain.

Ceklek

Tiba tiba pintu ruangan disa di buka dengan secara paksa, dan kini terlihatlah seorang suster yang sudah menatap disa dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Mohon kerja samanya mbak, ini bukan ruangan VVIP yang bisa mbak gunain sesuka hati, masih ada pasien pasien lain yang butuh ketenangan." ujar suster itu.

"Sans kali sus." ujar disa santai.

Suster itu kembali menutup pintu kamar disa dan pergi dari situ namun tidak beberapa lama, pintu itu terbuka lagi.

"Saya nggak ter---" ucapan disa terhenti ketika melihat siapa yang membuka pintu itu, ia memicingkan matanya menatap pria yang bertubuh atletis itu.

"Kamu nggak sekolah?" tanya disa heran

"Nggak." jawabnya singkat.

"Kok enggak?"

"Masa kamu sakit aku sekolah?"

"Emang kenapa? Ada gitu peraturan kalo aku sakit kamu nggak boleh sekolah?" tanya disa balik.

"Ya diadain aja sayang"

Disa menggerutu kesal di dalam hati karena dendra seenaknya saja dengan sekolah, tetapi ia juga senang jika dendra ada di sini.

"Udah sarapan?" tanya dendra yang mulai berjalan mendekati disa.

"Belum." jawab disa dengan bibir yang di kerucutkan.

"Jangan gemes gemes gitu dis, aku masih males nyambar muka kamu sekarang."

Disa hanya memutar bola matanya malas.

"Aku suapin ya." tanya dendra dan langsung di angguki oleh disa.

"Ayo buka mulutnya." perintah dendra.

Disa mulai memakan makanannya dengan sangat lahap, bagaimana tidak lahap jika yang menyuapinya adalah pria tampan.

"Belajar untuk menjaga diri kamu sendiri dis, aku nggak mau lihat kamu berada di brankar rumah sakit ini lagi." sahut dendra sambil memasukkan sesendok nasi ke dalam mulut dendra.

Disa menelan makanannya "kalo aku nggak bisa, gimana?"

"Ya harus bisa, aku nggak mau lihat kamu kek gini lagi, pokoknya nggak mau."

Disa hanya menganggukkan kepalanya sekali.

"Den, jalan yukk!" ajak disa.

"Kemana? Nggak boleh! Kamu masih sakit, yang."

My Psycopath Man (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang