Milik dendra

35.6K 2.4K 128
                                    

"Kita harus buat dia ngejauh dari dendra dalam waktu dekat." ucap seseorang di balik telpon genggamnya.

"........."

"Pake cara licik, dan gue yakin dia bakal mati tanpa di bunuh."

"........."

"Bagus dan gue harap lo nggak bakal khianatin gue."

"........"

Tut.

Bahkan orang terdekat lo ingin lo hancur disa-- batin seseorang.

-----------

"Sumpah demi apapun gue pengen kabur dari sini." gerutu elina yang sedang mengibas ngibaskan topi ke wajahnya.

"Kabur yukk!" ajak mika.

"Kalo bisa kabur, dari tadi gue nggak disini geblek."

"Yah terus gimana dong? Masa iya kita diam diri di sini, entar kulit bakal itam lagi." rengek mika.

"Sabar aja kali, tinggal beberapa menit juga." kali ini alin yang bersuara.

Mika dan elina saling berpandangan setelah mendengar alin buka suara, seketika pikiran mereka terdapat sebuah ide yang bagus untuk keluar dari neraka dunia ini.

"Lin, bantuin dong." rengek elina

"Bantuin?" tanya alin bingung.

Namun elina dan mika hanya saling pandang dan menatap alin kemudian.

"Wah wah, bau bau pengkhianatan nih." ucap alin menebak.

Elina hanya menyengir

"Lo pingsan, oke? Dan gue sama mika bisa dapet alasan buat ke UKS." ucap elina.

"Lo pikir gue penyakitan gitu?"

"Ya, kan lo ratu drama."

"Mau gue tabok lo?" ancam alin.

Apakah mereka lupa bahwa sekarang upacara masih berlangsung?

"Kalian kenapa sih? Ribut mulu dari tadi, entar kalo kepsek lihat gimana?" ucap disa

"Panas dis."

"Home scoling aja, kalo nggak mau ikut aturan sekolah." sarkas disa.

"Bener juga tuh, home scoling ah!" jawab elina polos.

Ya ampun, apakah bisa disa menukar sahabatnya ini dengan barang yang berharga sedikit?

Setelah upacara, mereka langsung berhamburan ke kantin untuk membeli minuman tapi beda halnya dengan disa cs mereka lebih memilih langsung ke kelas karena mika yang memaksa dan berkata "ke kelas aja, gue mau cuci muka sama pake skincare, takutnya jerawat" cukup di ketahui bahwa mika adalah jomblo yang bisa merawat diri.

"Kemarin lo kemana el?" tanya mika seraya memberikan sedikit krim di wajahnya.

"Gu-e di rumah kok." jawab elina gugup.

"Ye, pake ngelak segala lagi nih orang, gue ke rumah lo tapi lo nya nggak ada, gue ke rumah disa dia nya pergi ama si dendra dan terakhir ke rumah alin, dia lagi mau pergi sama ibunya." jelas mika.

My Psycopath Man (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang