ini sakit

20K 1.4K 56
                                    

Lebih baik mati dari pada di siksa

-disa aulia wirdana-

-----------

"Bunda, disa kok sampe jam segini belum balik?" tanya dikran yang kini duduk di kursi sofa menunggu adiknya pulang

"Paling masih di rs bang, coba di telpon lagi."

Dikran sebenarnya tidak terlalu memikirkan kejadian ini, tapi masalahnya ini sudah jam setengah 11 malam kalo ada apa apa sama disa gimana.

Ia mulai mengetik nama disa dan langsung menelponnya.

'Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif.... ' suara operator itu mampu membuat jantung dikran berpacu dengan sangat kencang, oh astaga apa yang sudah terjadi dengan adiknya itu.

"Nggak aktif bun." ujar dikran dengan wajah yang panik

"Jangan panik dulu dong bang, coba telpon dendra, siapa tau hp disa lobet apa gimana."

Dikran mengangguk dan langsung menelpon dendra.

"Iya hallo bang?"

"Disa masih di sana den?" tanya dikran berusaha menutup nada cemasnya.

"Udah pulang, sekitar 2 jam yang lalu, kenapa bang?"

"What? Seriusan lo? Disa belum balik sampe sekarang den, astagahh." ucap dikran yang kini sudah mulai cemas, disa kemana malam malam begini.

"Ya ampunn? Bentar gue bantu cari bang, siapa tau dia masih di depan nungguin taksi."

"Nggak, nggak lo istirahat aja, lo masih sakit."

"Nggak gue udah sehat kok, gue tutup bang." ucap dendra dan langsung mematikan telpon secara sepihak.

"Gimana bang?" tanya aulia

"Disa udah pulang sekitar 2 jam yang lalu katanya."

"Astagfirullah, terus gimana bang, disa gimana? Ayah, telpon ayah sekarang."

"Iya iya ini dikran mau telpon ayah dulu."

-----------

Dendra begitu terkejut ketika mendengar bahwa disa belum pulang sampai dengan sekarang, dengan sangat terpaksa dia melepaskan cairan infus nya dengan sangat kasar, dan kini terlihatlah darah mengalir dari punggung tangannya.

Dendra berani melakukan itu karena sekarang di ruangannya tidak ada siapapun, ayu dan dindra sudah pulang untuk istirahat itupun jika dendra tidak meminta untuk pulang maka mereka tidak akan pulang.

"Kamu dimana dis?" ucap dendra bermonolog sambil mencari cari disa di halaman ruman sakit, namun nihil di sini sudah sangat sepih tidak ada siapapun.

Ia melihat ke arah pos dan disana ternyata ada seseorang yang menjaga.

"Permisi pak, saya mau nanya?" ucap dendra

"Iya, silahkan."

"Bapak lihat gadis yang nunggu taksi di depan situ nggak pak? Rambutnya sepunggung, kira kira 2 jam yang lalu dia nunggu taksi."

"Bentar, bapak ingat ingat dulu." ucap pak satpam dan dendra langsung menangguk

"Tadi bapak lihat sih, tapi pas saat itu bapak lagi kebelet lalu langsung ke kamar mandi, pas balik lagi ke sini bapak lihat mobil hitam yang terparkir tepat di depan gadis itu, tapi gadisnya udah nggak ada, lalu mobil itu langsung pergi." lanjut pak satpan itu lagi.

My Psycopath Man (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang