Merahasiakan Semuanya

5.3K 274 4
                                    

"Yusuffff, ayo nak cepetan kamu turun!" Ujar sang Umi, Salsya.

"Iya Umi....." ujar Yusuf yang menuruni anak tangga dengan perlahan lahan.

"Ih kakak cepatan atuhhhh, jadi cowok kok lelet kali." Kesal Fani pada kakaknya yang satu ini.

"Iya bawel." Ujar Yusuf yang memutar bola matanya dengan malasnya.

"Umi Abi apa ini semua tidak terlalu cepat? Dan apakah anak dari sahabat abi sudah menyetujuinya?" Ujar Yusuf dengan ragu ragu dengan keputusan Ikhsan abinya yang terlalu cepat untuk mengkhitbah wanita yang sama sekali belum di kenalinya.

"Nak abi sama umi sudah membicarakan ini semua dengan sahabat abi, jadi kamu tenang saja ya." Ujar Ikhsan yang masih fokus dengan menyetirnya.

"Yasudah, baiklah abi." Ujar Yusuf yang mengalah dengan pernyataan sang abinya. Menurut Yusuf kalau abinya sudah seperti ini ia tidak akan bisa berkeras kepala, karena bisa bisa nantinya abinya marah pada dirinya dan dia tidak ingin melihat kemarahan sang abi.

Setelah lama di perjalanan akhirnya Yusuf dan keluarganya pun sampai di kediaman Malik. Dengan segera mereka semua turun dari mobil dan terlihatlah di depan pintu rumah kediaman Malik sepasang suami istri yang sedang tersenyum gembira ke arah mereka.

"Assalamu'alaikum..." ujar mereka serentak saat sudah berada di depan Dinda dan Haris.

"Wa'alaikumussalam..." ujar Dinda dan Haris yang menyambut mereka semua dengan ramah.

"Ayo kang, mbak masuk dulu." Ujar Dinda mempersilahkan mereka semua masuk ke dalam rumah dan mereka semua pun menuruti perintah Dinda. Dan sekarang mereka semua sudah berada di ruang tamu.

"Di minum dulu airnya kang, mbak, nak.." ujar Dinda yang menawarkan air teh yang sudah di buatnya tadi untuk mereka semua.

"Hmmm, ris mana anak mu aku mau liat calon mantuku." Ujar Ikhsan yang langsung membuat Haris dan Dunda tersontak terkejut.

Flashback on

"Ayah bunda sekali lagi maafin Laura ya! Laura nggak bisa menerima perjodohan ini dan sekarang Laura harus balik ke padang." Ujar Laura yang berpamitan dengan mata yang sudah berkaca kaca. Sekarang ini Laura sudah siap untuk berangkat ke bandara dengan koper kecil yang di bawanya saat pulang ke Jakarta kemarin.

"Jika kamu ngerti sama perasaan ayah, kamu pasti akan menerima perjodohan ini nak." Ujar Haris yang langsung memasuki rumahnya dan meninggalkan sang istri bersama dengan sang anaknya. Saat itu juga tangis Laura pecah seketika dengan segera Dinda memeluk sang anak untuk memberikan kekuatan.

"Sudah sayang, biar bunda yang berbicara sama ayah kamu nanti, dan sekarang lebih baik kamu segera berangkat, nanti kamu ketinggalan pesawat lho." Ujar Dinda menenangkan.

"Hiks.... i- iya bun, makasih ya, sekali lagi Laura minta maaf sama ayah dan bunda. Laura pamit bun, assalamu'alaikum." Ujar Laura yang mencium punggung tangan Dinda dan Dinda hanya tersenyum melihat sikap sang anak yang selalu keras kepala sama seperti suaminya.

"Wa'alaikumussalam." Ujar Dinda saat Laura sudah memasuki taxi yang di pesannya tadi melalui online.

Flashback off

"Maaf sebelumnya San. Bukannya saya menolak perjodohan ini, ta-" ujar Haris yang terpotong gara gara ucapan Ikhsan.

"Apa Ris, kamu menolak perjodohan ini?" Ujar Ikhsan yang terkejut.

"Huhh, bukan gitu San, tapi sekarang anak ku tidak ingin di jodohkan dan dia sudah kembali ke rumah neneknya di Padang." Ujar Haris menjelaskan san seketika dada Yusuf terasa sesak dengan kenyataan ini.

"Ya Allah kenapa harus seperti ini di saat hamba sudah menerima perjodohan ini kenapa harus seperti ini akhirnya ya Allah..." lirih Yusuf dalam hatinya yang sedang menangisi takdir.

"Lalu bagaimana dengan janji kita waktu itu?" Tanya Ikhsan yang teringat dengan janjinya dulu bersama dengan Haris saat mereka masih di pesantren.

"Tapi ini semua adalah keputusan anakku San aku tidak tahu harus bagaimana lagi, sudah berulang kali aku mencoba membujuk anakku itu tapi dia masih tetap keras kepala untuk menolak perjodohan ini." Ujar Haris yang menundukkan pandangannya.

"Yasudah kalau begitu kita rencanakan saja pernikahan rahasia mereka, biarkan saja anakmu tidak mengetahui pernikahannya sampai pada saatnya dia bertanya, apa kau setuju Ris?" Tanya Ikhsan pada Haris atas keputusannya itu.

"Hmmm, kalau aku pikir pikir itu ide yang lumayan bagus." Ujar Haris yang membenarkan sedangkan Yusuf masih mencerna perkataan abinya sendiri.

"Tunggu bi, maksud abi bagaimana ya? Yusuf tidak mengerti sama sekali bi." Ujar Yusuf yang menampakkan raut wajat bingungnya.

"Jadi gini nak, kita akan tetap menikahkan kamu dengan anaknya Haris tapi hanya ada kamu sebagai pengantinnya di sana dan kita semua akan merahasiakan semua pernikahan ini dari anaknya Haris sampai pada waktunya. Dan kamu kan dosen di UNP dan kamu juga mengajar PAI di sana dan itu pun kamu juga mengajar semester 6 sampai 7 nantinya dan itu berarti kamu akan bertemu dengan anaknya Haris yang berkuliah di jurusan yang sama dengan mata kuliah yang kamu ajar nak, dan tugasmu adalah menjaga istrimu di sana, kamu harus memantaunya akan tetapi jangan sampai status dirimu di ketahui oleh dirinya sampai pada saatnya kita memberitahukan semuanya pada anaknya Haris. Kamu pahamkan Suf?" Ujar Ikhsan yang menjelaskan maksudnya.

"Iya bi, Yusuf paham, tapi apa semua ini tidak akan membuat anaknya om Haris kecewa?" Tanya Yusuf yang beralih menatap Haris.

"Kamu tenang saja nak, Laura tidak akan kecewa dengan kita semua asalkan kamu bisa mengambil hatinya nantinya." Ujar Haris yang mencoba menghilangkan kekhawatiran Yusuf.

"Baiklah, Yusuf akan mencobanya." Ujar Yusuf yang sedikit merasa resah dengan keputusannya tapi berbeda dengan orang yang ada di ruangan itu semuanya pada mengucapkan syukur karena Yusuf telah menyetujui jalan perjodohan ini.

"Sekali lagi hamba memohon pada-Mu Ya Allah, semoga ini semua adalah jalan yang terbaik untuk diriku dan calon istriku." Ujar Yusuf yang berdo'a di dalam hatinya.

~*.*~

Assalamulaikum teman teman!!

Maaf ya kalau cerita kali ini terlalu panjang, tapi ini semua demi penjelasan ceritanya supaya kalian nggak bingung nantinya.😊😉

Sekali lagi makasih ya teman teman!!

Jangan lupakan buat ngevote sama ngecomentnya ya!!😉😉😊😅😅👍

Chasing After Lowful Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang