Keesokan harinya
Hari ini Laura tidak ada jam kuliah, oleh karena itu sekarang Laura dan Fani tengah berada di taman belakang rumah, dengan menikmati hawa pagi hari ini.
Fani memang nginap di sini tadi malam,karena ia ingin mendekatkan diri kepada Laura. Berbeda dengan orang tua dan kakaknya, yaitu Yahya, yang memilih menginap di rumah Yusuf.
Sebenarnya, saat mengetahui bahwa keluarga Syalsa merupakan keluarga dari Yusuf, Laura sempat di buat terkejut oleh itu, akan tetapi ia langsung bersikap biasa biasa saja di depan Syalsa.
"Kak..." panggil Fani kepada Laura yang sedang menyeruput teh di sebelahnya.
"Hmm, iya....." ujar Laura yang meletakan cangkir tehnya di atas meja yang berada di sampingnya.
"Aku boleh minta sesuatu sama kakak?" Ujar Fani yang merasa ragu akan pertanyaannya.
"Hmmm, selagi kakak mampu, insya Allah kakak berikan." Ujar Laura sambil tersenyum kearah Fani.
"Hmmmmm..... temanin aku jalan jalan dong kak, soalnya kan aku baru pertama kali ke sini, jadi aku ingin sekalian berwisata gitu deh." Ujar Fani antusias.
"Hmmm, gimana ya...." ujar Laura yang agak ragu.
"Ayolah kak, sekalian kita ajak kak Yusuf, biar tambah seru." Saran Fani, yang berhasil membuat Laura bingung sekali lagi.
"Sama pak Yusuf?" Ujar Laura yang terkejut. Mendengar pertanyaan Laura Fani hanya mengangguk saja sebagai jawabannya.
"Hmmm, gimana ya, sebenarnya kakak mau mau aja, tapi kakak takut nanti ganggu momen kakak beradik kalian, soalnya kan kalian berdua udah lama nggk ketemu." Ujar Laura sambil menggaruk tengkuknya yang tertutup khimar yang berwarna nafi tersebut.
"Nggak bakalan nganggu kok kak, malahan aku tambah senang kalau kakak juga ikut." Ujar Laura yang meyakinkan Laura dengan menggenggam tangannya Laura.
"Yaudah deh, kakak ikut." Ujar Laura yang masih merasa sedikit ragu untuk ikut.
"Alhamdulillah, yaudah kak, kalau gitu kita sekarang siap siap, soalnya kak Yusuf sebentar lagi datang." Ujar Fani, yang sekali lagi berhasil membuat Laura terkejut.
"Sekarang?" Ujar Laura yang terkejut, sedangkan Fani hanya mengangguk saja.
"Yaudah deh...." pasrah Laura dan setelah itu ia pun bangkit dari duduknya dan begitu juga dengan Fani yang ikut berdiri.
......
"Kakak duduk di depan aja ya, biar aku yang di belakang." Ujar Fani yang membuka pintu mobil Yusuf di bagian belakang pintu kemudi.
"Tapi-" ujar Laura yang terpotong karena ucapan Yusuf.
"Udah nggak apa apa, duduk saja di samping saya." Ujar Yusuf yang menengadahkan kepalanya keluar jendela.
Karena mendengar pernyataan Yusuf, Laura hanya menurut saja, ntah kenapa rasanya berat sekali untuk membantah perkataan Yusuf kali ini.
Setelah Laura dan Fani memasuki mobil Yusuf, dengan segera pemuda itu menjalankan mobilnya dari sana, dan menuju ke pantai air manis yang berada di padang.
Selama di perjalanan tidak ada satu pun yang buka suara. Karena mereka hanya sibuk dengan pikiran mereka masing masing.
Setelah setengah jam di perjalanan akhirnya mereka berduapun sampai di pantai air manis.
"Ayo turun kita sudah sampai." Ujar Yusuf yang sudah memarkirkan mobilnya di tempat parkir. Dengan segera Laura dan Fani langsung turun dari mobil dan diiringi oleh Yusuf yang juga ikut turun.
"Masya Allah kak..." kagum Fani yang langsung berlari ketepi pantai, dan menikmati sensasi hembusan angin di sana.
"Kamu suka dek?" Ujar Yusuf yang menghampiri Fani, dan juga ikut menikmati sensasi hembusan anginnya. Sedangkan Laura hanya berdiri di belakang mereka dengan tersenyum ke arah mereka, karena melihat kebahagian orang lain yang sangat bahagia.
"Iya kak, aku sangat suka ini." Ujar Fani, yang langsung merentangkan kedua tangannya dan meresapi sekali hembusan angin pantai ini.
"Alhamdulillah..." ujar Yusuf yang ikut bahagia, atas kebahagian adiknya.
"Ngomong ngomong, kamu kenapa nggak pulang ke rumah kakak, kok malah nginap di rumah Laura?" Ujar Yusuf yang memulai berbincangan dengan adiknya lagi. Fani yang mendengar kakaknya bertanya langsung membuka matanya dan menatap kakaknya itu.
"Cieee.... kakak kepo ya??" Ujar Fani sambil menoel hidung Yusuf, dan setelah itu ia pun langsung berlari dari arah sana. Sedangkan Yusuf langsung mengejar Fani yang sedang berlari.
Laura yang sedang memperhatikan kakak beradik itu, hanya bisa geleng geleng kepala saja melihatnya.
"Ya Allah, semoga kebahagian kakak beradik itu tidak akan pernah hilang. Aminnn....." doanya dari dalam hati sambil tersenyum menatap kelakuan sepasang kakak beradik itu.
Assalamu'alaikummm........
Jangan lupa buat vote, sama komennya ya😟 soalnya aku butuh dukungan dari kalian semua......😩
Sebelumnya terima kasih ya teman teman!!😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing After Lowful Love (Completed)
Teen FictionKisah sang gadis cantik nan taat beragama yang berawal dari perjodohan sang ayah, dan di tolak oleh gadis itu. Akan tetapi sang ayah nekad menikahkan anaknya dengan anak dari sahabat lamanya dengan cara merahasiakan pernikahan ini. Sehingga membuat...