Wisuda Laura

3.3K 124 0
                                    

1 tahun kemudian.

Hari ini adalah hari wisudanya Laura di kampusnya. Dan sekarang Laura tengah berusaha memasang sleting baju hitamnya itu, karena ia tengah kesusahan dengan ke hamilannya yang baru 7  bulan.

"Lho sayang, kok nggak minta tolong sama mas aja tadi?" Ujar Yusuf yang muncul dari luar kamar, dengan setelan jas yang ia kenakan sekarang.

"Hehehe, maaf mas, capek mau teriak teriak." Ujar Laura yang cengengesan tanpa merasa bersalah.

"Ya Allah kamu ini." Ujar Yusuf yang langsung membantu Laura memasang sleting baju hitam itu dengan perasaan yang merasa gemas dengan istrinya ini.

"Makasih mas." Ujar Laura setelah Yusuf memasangkan sleting bajunya, lalu Laura pun langsung menyambar topi wisudanya dan juga tidak lupa dengan tas kecil selendang sampingnya.

"Ayo mas kita pergi sekarang, takut telat, nantinya." Ujar Laura yang langsung mengaitkan tangannya pada lengan Yusuf.

"Ayo." Ujar Yusuf yang memulai langkahnya dan langsung keluar dari kamar bersama dengan Laura.

.........

"Waahhh, bumil makin hari makin cantik aja nih." Ujar Farah yang menghampiri Laura dan Yusuf.

"Eeh, Farah, sama siapa?" Ujar Laura yang tengah mencari cari keberadaan keluarga Farah.

"Sama mama, tadi lagi ngobrol dulu di luar sama teman lamanya." Ujar Farah yang menjawab pertanyaan Laura.

"Oooh gitu, oh iya habis ini kamu mau kerja di mana?" Tanya Laura yang menatap Farah dengan serius.

"Hmmm, rencananya sih mau yang dekat dekat rumah aku aja, biar bisa jagain mama terus. Kalau kamu gimana? Mau kerja atau mau fokus jadi ibu ni?" Ujar Farah dengan sedikit menggoda Laura, sehingga membuat wanita itu menjadi malu, sedangkan Yusuf, merasa menjadi nyamuk saja di sini.

"Iihh, kamu ini, aku mau fokus jadi ibu aja deh, buat apa kerja kalau suami aku udah kerja." Ujar Laura sambil menyenggol pundak Yusuf. Yusuf yang menyadari akan perkataan Laura hanya bisa tersenyum senang saja, karena yang di katakan Laura itu adalah perkataan yang pernah di katakan oleh Yusuf. Saat Laura memaksa Yusuf, untuk mengizinkannya bekerja setelah wisuda.

"Oooh yalah, yang udah punya suamimah enak." Sindir Farah.

"Mangkanya kak, cepat cepatan nikah dong, kayak kami." Ujar Widya yang tiba tiba saja datang bersama dengan Yahya di sampingnya. Hari ini Yahya, memang sengaja ke padang, karena kebetulan ia juga libur kuliah hari ini, dan sekalian melepas rindu dengan istrinya yang sudah 4 bulan tidak bertemu, karena Yahya yang di sibukkan akan kuliahnya dan kampus mereka juga yang berbeda.

"Huhh.... siap siap jadi nyamuk deh di sini." Ujar Farah yang melipat kedua tangannya di dada.

"Hhhhhh.... sabar ya Rah, aku yakin sehabis pengumuman ini, Riky bakalan melamar kamu." Ujar Laura yang mengejek Farah dengan seorang pemuda yang selama 10 bulan ini, di kagumi oleh Farah secara diam diam.

"Sok tau kamu." Ketus Farah. Sedangkan yang lainnya langsung tertawa mengejek Farah.

"Iihhh, nggak percayaan deh kita liat aja nanti." Ujar Laura yang tersenyum angkuh di hadapan Farah.

"Oke." Ujar Farah yang mengiyakan saja perkataan Laura.

.........

Sekarang pengumuman mahasiswa terbaik pun telah selesai dan tahun ini, Laura mendapat posisi pertama sedangkan Farah, berada di posisi kedua. Dan sekarang tinggallah waktunya pemberian hadiah sekaligus sertifikat kepada mahasiswa yang berhasil.

"Untuk pemberian hadiah, kepada mahasiswi tertinggi, kita serahkan kepada Pak Yusuf Al Ikshan M,Pd,Ag." Ujar salah satu MC. Dan dengan segera Yusuf langsung bangkit dari duduknya dan memberikan hadiahnya kepada istrinya lalu memeluki Laura dengan sangat senangnya. Sebagian orang orang yang melihat itu langsung terkejut, karena mereka belum mengetahui Yusuf dan Laura yang sudah menikah.

Setelah memeluk Laura, Yusuf langsung berlutut di hadapan Laura. Sehingga membuat Laura kebingungan.

"Anak Abi, lihatkan, kalau umi kamu berhasil sayang, abi juga ingin kamu bisa meniru sifat umi kamu nantinya ya nak." Ujar Yusuf yang setelah itu langsung mengecup perut Laura yang sudah membuncit. Dan seketika saat itu juga semua orang langsung berteriak.

Berbeda dengan Widya yang malah menyandarkan kepalanya pada bahu Yahya, yang duduk di sampingnya.

"Mas, bayinya nendang." Ujar Laura yang merasakan pergerakan di dalam perutnya.

"Alhamdulillah anak kita mendengarkan perkataan kita." Ujar Yusuf yang mengus perut Laura yang membuncit.

"Wahhhh..... ini memang momen yang sangat mengejutkan, seorang suami yang memberikan penghargaan kepada istrinya, wahhhh.... saya sangat salut dengan momen ini." Ujar salah satu MC yang berada tidak jauh dari mereka. Mendengar perkataan MC itu, orang orang yang berteriak tadi, langsung terpelongo akan kenyataan itu.

"Baiklah, apakah kalian ingin menyampaikan sesuatu?" Tanya salah satu MCnya lagi. Yusuf dan Laura pun menjawab dengan anggukan kepala mereka. Lalu mereka pun mengambil alih mic yang di serahkan MC tersebut.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu...." ujar Laura yang memulai pembicaraan, dengan di dampingi Yusuf di sampingnya dan di jawab dengan salam oleh semua orang.

"Sebelumnya saya sangat berterima kasih kepada semua dosen yang sudah memberikan ajaran materi kepada saya selama 4 tahun ini, terutama untuk dosen yang paling spesial bagi hidup saya, yaitu pak Yusuf Al Ikhsan M,Pd, Ag. Karena beliau yang sudah membimbing saya selama ini. Dan saya juga ingin berterima kasih juga kepada sahabat sahabat saya, serta teman teman saya yang selama ini juga sudah memberikan saya dukungan, baik dalam urusan kuliah ataupun di luar kuliah. Hanya itu yang ingin saya sampaikan kepada kalian. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu." Ujar Laura, sedangkan Yusuf hanya tersenyum memperhatikan wajah Laura dengan penuh kebahagian.

"Ya Allah berikanlah kami bertiga perlindungan dari-Mu Ya Allah." Batin Yusuf.

Chasing After Lowful Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang