"Laura berhenti!" Teriak Yusuf yang sudah pasrah mengejar Laura. Akan tetapi Laura sama sekali tidak menghiraukan semua panggilan dari siapa pun. Dan ia terus berlari dan berlari, sehingga ia tidak menyadari bahwa dia sudah menyebrangi lampu lalu lintas yang sedang nyala hijau. Dan hal yang tidak diinginkan Yusuf pun sekarang terjadi. Darah Laura pun mulai menggenangi kepalanya yang bocor akibat terhantam oleh kepala truk dan setelah itu terhantam kembali oleh tepian trotoar.
"Laura!!" Teriak Yusuf di saat melihat kenyataan yang sangat tidak diinginkannya terjadi. Dengan sekuat tenaga Yusuf pun berlari kearah Laura yang sedang di kerumuni banyak orang.
"Laura, bangun, kamu harus kuat, saya akan bawa kamu kerumah sakit sekarang juga, kamu nggak boleh ninggalin saya gitu aja, kamu harus kuat Laura, saya mohon kamu jangan menutup mata kamu, saya mohon bertahanlah demi saya, saya mohon kamu pasti kuat." Ujar Yusuf yang menepuk nepuk pipi Laura di saat ia sudah sampai di dekat Laura dan langsung merangkul kepala Laura yang sudah belumuran darah.
"Yusuf ayo nak, mobil abi kamu udah datang." Ujar Syalsa yang menepuk bahu Yusuf dan dengan segera Yusuf membopong tubuh Laura kedalam mobil ikhsan.
"Laura saya mohon, tetaplah membuka mata kamu." Ujar Yusuf yang menepuk nepuk pipi Laura secara terus menerus dengan pelan agar Laura tetap sadarkan diri, dan Laur hanya tersenyum saja ketika melihat Yusuf yang sudah menangis sekarang.
Ntah kenapa, sekarang ini, Laura hanya bisa menatap wajah Yusuf dengan jelas saja, sedangkan kepada objeknya yang lain, ia tidak bisa melihat apa apa pun dengan jelas. Dan hanya suara Yusuf saja yang bisa di dengarnya juga sekarang.
......
"Susterr.....tolong...." teriak Ikhsan yang lebih dulu turun dari mobil dan setelah itu membantu Yusuf untuk membawa Laura ke atas brankar yang sudah di bawa oleh para perawat.
Setelah meletakkan tubuh Laura di atas brankar, dengan segera para perawat itu membawa Laura ke ruang UGD dan begitu juga dengan Yusuf, Syalsa dan Ikhsan yang mengikuti para perawat itu sampai di depan ruangan UGD.
Selama Laura di tangani oleh para dokter Yusuf tidak henti hentinya memohon pertolongan kepada Allah Swt. dengan air mata yang terus saja mengalir tanpa henti hentinya.
"Yusuf, kamu sudah makan nak?" Ujar Dinda yang mendekati Yusuf dengan membawa sekotak bubur di tangannya.
"Tidak bunda, Yusuf tidak akan makan, sebelum mendengar kabar baik mengenai Laura." Ujar Yusuf yang menatap Dinda dengan wanah sendunya.
"Nak, kalau kamu tidak makan, nanti kamu bisa sakit." Ujar Dinda yang mencoba membujuk Yusuf agar ia mau makan.
"Tidak bunda, Laura seperti ini karena Yusuf jadi, Yusuf tidak akan makan sebelum mendengar kabar gembira dari dokter." Ujar Yusuf yang kembali menenggelamkan wajahnya pada kedua telapak tangannya.
Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya dokter pun keluar dari ruangan UGD.
"Keluarga pasien?" Tanya sang dokter, seketika Yusuf pun langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri sang dokter dan begitu juga dengan yang lainnya.
"Ya pak? Bagaimana keadaan istri saya pak?" Ujar Yusuf yang langsung bertanya kepada sang dokter.
"Istri anda sekarang sedang koma, dan kemungkinan besar, jika dia selamat dari komanya, bisa saja dia mengalami amnesia." Ujar sang dokter yang langsung membuat Yusuf memundurkan langkahnya dan tersandar di dinding di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing After Lowful Love (Completed)
Teen FictionKisah sang gadis cantik nan taat beragama yang berawal dari perjodohan sang ayah, dan di tolak oleh gadis itu. Akan tetapi sang ayah nekad menikahkan anaknya dengan anak dari sahabat lamanya dengan cara merahasiakan pernikahan ini. Sehingga membuat...