Mulai Merasa Aneh

4.9K 252 2
                                    

Allahu akbarullahu akbar.....

Lantunan suara azan subuh pun bergema di telinga Laura yang sedang menelusuri alam mimpinya. Karena mendengar lantunan azan subuh ia pun mencoba untuk membuka matanya. Setelah semua ke sadarannya terkumpul, dengan segera Laura turun dari tempat tidurnya dan memasuki kamar mandi untuk mengambil air wudhu karena ia akan melaksanakan shalat subuh terlebih dahulu. Setelah melaksanakan shalat subuh Laura pun turun ke bawah menuju ruang makan, dilihatnya di sana sudah ada Sarah yang sedang mengolesi roti dengan selai blubery.

"Assalamu'alaikum nek." Sapa Laura yang duduk di kursi meja makan.

"Wa'alaikumussalam sayang." Jawab Sarah yang tersenyum ramah ke pada cucunya ini.

"Nenek kapan pulangnya?" Heran Laura, karena pasalnya Sarah belum pulang saat ia akan tidur tadi malam.

"Tadi malam, sekitar jam satulah nenek sampe." Ujar Sarah yang akan menyuapi rotinya ke dalam mulut, tapi terhenti karena pertanyaan dari sang cucu.

"Ooohh, paman Dio sama tante Gina udah pulang nek?" Tanya Laura yang belum mendapati keberadaan Dio sang paman dan Gina sang tante.

"Belum, katanya paman kamu masih banyak kerjaan di sana, jadinya dia harus menetap di bandung untuk beberapa bulan ini." Ujar Sarah menjelaskan dan setelah itu ia memakan roti yang belum jadi termasuki ke dalam mulutnya karena pertanyaan dari Laura.

"Ooh gituu." Ujar Laura yang juga memakan roti yang sudah di olesinya dengan selai coklat.

"Kamu nggak kuliah sayang?" Tanya Sarah pada cucunya ini.

"Iya nek, Laura masuk jam sembilan, sebentar lagi Laura mau siap siap." Ujar Laura yang sedang asik menikmati rotinya.

"Ooh, yaudah nenek ke kamar dulu ya." Ujar Sarah yang sudah menghabiskan roti dan susu yang dibuatnya untuk dirinya tadi.

"Ooh iya nek." Ujar Laura yang juga sudah menghabiskan susu dan rotinya.

Karena di tinggal oleh sang nenek sendirian di ruang makan, akhirnya Laura memutuskan untuk pergi ke kamarnya, karena ingin melihat tugas yang mungkin saja baru di berikan dari dosen pembimbingnya melalui handponenya yang terletak di atas nakas kamarnya.

"Eh, kenapa pak Yusuf nge chat aku secara pribadi?" Bingung Laura yang melihat satu notif dari Yusuf yang terkirim 30 menit yang lalu.

Karena ada rasa penasaran yang melanda dirinya, Laura pun membuka chat tersebut.

Pak Yusuf es😰😶

Assalamu'alaikum Laura!

Apa kabar?

Jangan telat hari ini masuk kuliahnya, ntar kamu saya hukum lho!

Laura yang membaca pesan pesan yang di kirim oleh Yusuf hanya di jawab di dalam hati saja, karena ia merasa sedikit aneh dengan sikap Yusuf sekarang ini kepada dirinya.

Dilihatnya sekarang sudah jam delapan pagi, dengan segera Laura menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap siap untuk pergi kuliah.

~*.*~

"Assalamu'alaikum" ujar Laura saat memasuki kelas belajarnya.

"Wa'alaikumussalam." Jawab seseorang di belakang Laura yang membuat Laura terkejut dan hampir saja jantungnya akan copot.

"Apakah anda akan terus berdiri di sana?" Tanya orang yang berada di belakang Laura tadi.

Merasa jantungnya sudah sedikit tenang, Laura pun membalikkan badannya karena merasa kesal dengan orang ini.

"Astaghfirullah bapak." Kaget Laura sekali lagi karena melihat dosennya di hadapannya.

"Kamu masih mau berdiam di sini?" Tanya Yusuf sekali lagi pada Laura yang memegangi dadanya karena terkejut untuk yang kedua kalinya.

"Ma-maaf pak." Ujar Laura gugup dan dengan segera ia masuk ke dalam kelas dan duduk di kursi yang masih kosong.

"Kamu kok telat sih Ra?" Ujar Farah pada sahabatnya yang masih menetralkan detak jantungnya karena terkejut.

"Masak iya aku telat, masih jam sembilan kurang kok." Ujar Laura yang masih memegang dadanya yang masih tak karuan.

"Jam sembilan kurang gimana ini sudah jam sembilan lewat lima Ra." Kesal Farah yang menunjuk nunjuk jam tangannya. Karena merasa bingung Laura pun melihat jam tangannya.

"Aduhhh, pantesan, ini jam aku mati." Ujar Laura yang memegangi keningnya.

"Hei kalian berdua, mau ikut belajar atau mau di luar?" Ujar Yusuf yang kembali mengejutkan Laura dan Farah.

"Ma-maaf pak." Gugup Farah yang sedikit ketakutan karena bentakan dari Yusuf. Berbeda dengan Laura ia hanya bisa berdecak sebal dengan dosennya yang satu ini.

Melihat ekspresi Laura yang sedikit kesal karena ulah dirinya, Yusuf pun tertawa di dalam hati, karena menurutnya wajah Laura sangat lucu jika dia sedang kesal seperti ini apalagi ini semua adalah ulahnya.

~*.*~

Assalamu'alaikum teman teman!!

Gimana kabar kalian semua?

Ngomong ngomong gimana ceritanya kali ini?

Kalau suka komen dan vote ya! Dan kalau nggak suka komen dan vote juga ok👌👌

Makasih teman teman!😊😊

Chasing After Lowful Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang