2 bulan kemudian.
Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar
Lailahaillallahuwallahu akbar
Allahuakbar walillah ilhamd
Suara lantunan takbir itu sangat menggema di telinganya Laura yang tengah memejamkan matanya. Akan tetapi karena mendengar lantunan takbir itu dari masjid, Laura pun membuka kelopak matanya.
Hari ini merupakan hari kemenangan bagi semua umat muslim, yang mana hari ini adalah hari raya idul fitri. Setelah mengerjakan puasa selama satu bulan penuh, merupakan suatu kebahagian tersendiri bagi para umat islam di dunia ini.
"Morning." Ujar Yusuf yang mengecup kening Laura lalu setelah itu ia pun bangkit dan menggelar sajadah di kamarnya.
Laura hanya bisa tersenyum simpul tanpa menjawab sapaan Yusuf dan langsung merubah posisinya menjadi duduk.
"Ayo siap siap, nanti kita telat shalat jamaahnya!" Tutur Yusuf pada Laura yang tengah menggosok gosok matanya. Karena mendengar tuturan Yusuf, Laura pun langsung turun dari tempat tidurnya dan langsung memasuki kamar mandi.
.........
Setelah selesai bersih bersih, Laura dan Yusuf pun shalat subuh terlebih dahulu secara berjamaah.
Setelah melaksanakan shalat jamaah subuh, Laura pun langsung memakai khimarnya, tanpa memakai polesan bedak atau pun lip bam sedikit pun, karena memang Laura tidak menyukai berdandan.
"Udah selesai?" Tanya Yusuf yang menghampiri istrinya yang tengah memasangkan pentul pada kepalanya.
"Udah mas, ayo kita turun, kita sarapan dulu." Ujar Laura yang membalikan badannya setelah memasang pentul pada kepalanya.
"Yaudah ayo." Ujar Yusuf yang langsung merangkul pundak Laura.
.........
"Eh, kalian udah selesai?" Ujar Syalsa yang melihat Yusuf dan Laura yang menuruni anak tangga.
"Iya umi, minal 'aidzin wal faidzin ya umi." Ujar Laura yang langsung memeluk mertuanya itu dan diikuti juga dengan Yusuf setelah itu.
"Iya nak." Ujar Syalsa setelah melepaskan pelukannya pada Yusuf dan Laura, dengan memegangi pipi Laura dan Yusuf.
"Yaudah sekarang kita sarapan dulu yuk." Ujar Syalsa yang menuntun putra dan menantunya itu ke meja makan. Laura dan Yusuf hanya bisa menuruti saja apa yang di ucapkan oleh Syalsa.
Di meja makan sekarang sudah ada Ikhsan dan Fani yang tengah menyantap sarapannya. Dan jika kalian ingin tahu Yahya dimana? Ya, katanya dia sedang sibuk di sana, ya jadilah dia tidak bisa berkumpul dengan keluarganya ini.
"Assalamu'alaikum." Sapa Yusuf dan Laura saat memasuki ruang makan.
"Wa'alaikumussalam," jawab orang yang berada di sana sambil menatap kedua pasangan itu.
"Iihh, kakak nggak asik nih, makai baju kembar, berdua dua aja, akunya nggak di beliin." Gerutu Fani yang melihat Yusuf dan Laura memakai baju yang mirip.
Yusuf dan Laura yang mendengar gerutuan Fani, langsung terkekeh geli."Ululu, jadi ceritanya kamu ngambek ni." Ujar Yusuf yang melipat kedua tangannya di dada.
"Taulah...." ujar Fani yang mengalihkan pandangannya kearah lain, sehingga membuat Yusuf terkekeh geli kembali. Setelah itu Yusuf dan Laura pun langsung duduk di meja makan dan menyantap sarapannya.
.........
"Kakak......." teriak Widya yang menghampiri Laura yang tengah duduk di barisan shaf shalat perempuan di lapangan yang terbuka ini, karena sebentar lagi, mereka akan melaksanakan shalat hari raya idul fitri.
"Eh adek." Ujar Laura yang langsung memeluk Widya yang langsung duduk di sampingnya dan diikuti juga dengan Dinda dan Sarah.
"Minal'aidzin wal faidzin ya kak." Ujar Widya setelah melepas pelukannya dari Laura.
"Iya dek, bunda nenek, minal'aidzin wal faidzin juga ya." Ujar Laura yang langsung memeluki sang bunda dan sang nenek dengan bergantian.
"Iya sayang." Ujar Dinda yang mengelus pipi putrinya.
.........
Sekarang shalat Idul Fitri telah selesai di laksanakan dan sekarang Laura dan kedua keluarganya tengah berjalan menuju parkiran mobil.
"Mas." Panggil Laura pada Yusuf yang tengah berbicara dengan Haris dan Ikhsan di depan mobilnya Yusuf. Yusuf yang merasa di panggil langsung mengalihkan pandangannya kearah Laura yang tengah menghampiri mereka bertiga bersama dengan Sarah, Dinda, Syalsa, Widya dan Fani.
"Ayah, abi..." ujar Laura yang langsung memciumi punggung tangan Haris dan Ikhsan.
"Tangannya mas, nggak di cium?" Ujar Yusuf yang ngiri dengan ayah dan ayah mertuanya. Karena mendengar ucapan Yusuf yang seperti itu, seketika semua orang pun langsung terkekeh geli.
"Cieee.... yang ngiri...." ujar Fani yang menggoda kakaknya itu.
"Ih apaan sih." Ujar Yusuf yang langsung memutar bola matanya dengan malas. Laura yang merasa gemas dengan suaminya ini, langsung saja meraih tangannya suaminya, lalu di ciumnya lah punggung tangan Yusuf. Sehingga membuat semua orang di sana langsung terharu akan momen sepasang suami istri yang penuh dengan rintangan ini.
"Semoga adek selalu menjadi bidadari mas, baik di dunia maupun diakhirat nanti...." ujar Yusuf dari dalam hatinya sambil mengelus puncak kepala Laura yang tengah mencium punggung tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing After Lowful Love (Completed)
Teen FictionKisah sang gadis cantik nan taat beragama yang berawal dari perjodohan sang ayah, dan di tolak oleh gadis itu. Akan tetapi sang ayah nekad menikahkan anaknya dengan anak dari sahabat lamanya dengan cara merahasiakan pernikahan ini. Sehingga membuat...