"Kak Laura, tolongin aku kak....." teriakan Fani yang berlari kearah arah Laura yang sekarang berada di tepi pantai, sambil melipatkan tangannya di dada.
"Eh." Terkejut Laura yang tiba tiba, karena merasakan sedang di kelilingi oleh kakak beradik itu.
"Kak, tolongin aku kak." Ujar Fani, yang menguncang nguncang lengan Laura, agar Laura mau membantunya untuk menghentikan Yusuf darinya.
"Udah kamu tenang dulu, tarik nafasnya dalam dalam dulu, baru bicara." Ujar Laura yang menenangkan Fani. Dan setelah itu ia pun membalikkan badannya.
"Astaghfirullah..." lirihnya ketika menemukan Yusuf di depan wajahnya, yang berada tidak jauh darinya, karena hanya beberapa senti saja.
"Fani, sini kamu." Ujar Yusuf yang mencoba meraih tangan Fani yang berada di belakang Laura, akan tetapi dengan langsung Fani menjauh dari kakaknya, sebelum ia didapati oleh sang kakak.
"Nggk mau blekkkk...." ujar Fani sambil menjulurkan Lidahnya.
"Awas aja kamu ya...." ujar Yusuf yang menampilkan wajah marah yang ia buat buat.
"Udah pak, kasihan dia, dari tadi berlari, liat tu, nafasnya aja udah ngos ngosan kayak gitu." Ujar Laura yang berhasil membuat Yusuf beralih menatap Laura. Mendengar penuturan Laura, Yusuf hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Nah dengar tu kak...." ujar Fani yang menyombongkan diri, dengan melipat tangannya di dada, dan tersenyum sumringah ke arah Yusuf. Yusuf yang melihat kesombongan Fani, hanya bisa menatap tajam adiknya itu dan Fani hanya bisa mengedikkan bahunya.
"Udah. Sekarang nggak ada yang lari lari lagi." Ujar Laura menasehati keduanya. Dan mereka berdua hanya bisa menunduk saja.
Bum... bummm... bummmm
Tiba tiba saja pandangan Laura teralihkan ketika melihat seseorang yang sedang bermain motor ATV.
"Wah.... motor ATV." Teriak Laura yang langsung berlari kearah tempat menyewa motor ATV itu. Fani dan Yusuf yang melihat kelakuan Laura kali ini hanya bisa melongo dan setelah itu mereka berdua pun terkekeh geli, secara bersamaan.
"Sumpah deh kak, Kak Laura itu benaran lucu dan gemesin ya." Ujar Fani yang masih terkekeh geli, sambil menatap Laura yang sedang bertanya kepada penyewa motor ATV.
"Hhhh, iya dek." Ujar Yusuf yangmelakukan hal yang sama seperti Fani.
"Yaudah dek, kita main itu juga yuk." Ujar Yusuf yang merangkul bahu sang adik.
"Ayuk...." ujar Fani yang mengangguk dan mengikuti langkah sang kakak.
......
Di atas motor ATV itu, Laura mencoba berdiri dari duduknya dengan meletakkan kaki di penginjak kaki, dan merentangkan kedua tangannya yang menghadap ke arah laut.
Lalu aktivitasnya juga di ikuti oleh kedua kakak beradik itu yang memilih berada di sisi kanan dan kiri Laura, dengan menaiki motor ATV nya.
"Wahhh....... untuk pertama kalinya aku bisa ngerasain ini semua lho kak...." seru Fani yang masih merentangkan tangannya. Laura yang mendengar celotehan Fani langsung membuka matanya dan betapa terkejutnya Laura di saat kedua tanggannya yang di rentangkannya sekarang di genggam oleh kedua kakak beradik itu.
"Astaghfirullah...." lirihnya yang melihat tangannya yang sedang di genggam Yusuf.
"Pak, maaf, tangan saya." Ujar Laura yang langsung menarik tangannya dari Yusuf. Yusuf yang mendengar ucapan Laura langsung membuka matanya.
"Upss, maaf...." ujar Yusuf yang menurunkan tanggannya. Sedangkan Laura hanya memilih untuk kembali duduk di motor ATV nya dan mulai meninggalkan kedua kakak beradik itu.
Sedangkan Yusuf yang melihat kepergian Laura begitu saja, hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan dengan rasa sedikit bersalahnya. Berbeda dengan Fani yang terkekeh geli melihat tingkah kakaknya dan kakak iparnya.
......
Sekarang mereka bertiga tengah berada di transmart sesuai dengan permintaan Fani tadi, yang ingin bermain di transmart dan sekalian ingin membeli beberapa cemilan.
"Wahhh... kak kita naik itu yukkk....." ajak Fani kepada Laura dan Yusuf.
"Tapi Fan...." ujar Laura yang sedikit ragu, karena di ajak naik roller coaster oleh Fani, karena pasalnya dulu, dia sudah pernah naik ini bersama dengan Farah, dan hal itu membuat ia muntah setelah turun dari sana.
"Ayolah kak..." ujar Fani sambil menarik narik tangan Laura agar ikut bersama dengannya. Dengan langkah yang berat dan terpaksa akhirnya dia ngikut saja.
"Yee....., kak Yusuf dan Kak Laura jadi ikut...." senang Fani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing After Lowful Love (Completed)
Teen FictionKisah sang gadis cantik nan taat beragama yang berawal dari perjodohan sang ayah, dan di tolak oleh gadis itu. Akan tetapi sang ayah nekad menikahkan anaknya dengan anak dari sahabat lamanya dengan cara merahasiakan pernikahan ini. Sehingga membuat...