Setelah memasuki mobilnya Yusuf pun melajukan mobilnya dari depan toko itu dan menuju rumah Sarah.
Sewaktu akad Yusuf kemaren Sarah memberikan alamat rumahnya kepada Yusuf, gunanya supaya Yusuf bisa sesekali berkunjung ke rumah Sarah dan tentu saja bukan hanya itu alasannya. Karena Sarah juga ingin membuat Yusuf dan Laura menjadi dekat.
Setelah beberapa menit menyusuri jalanan, akhirnya Yusuf pun tiba di depan gerbang sebuah rumah, yang mana no rumahnya sama dengan alamat rumah yang di berikan Sarah waktu itu.
"Semoga saja ini benar...." ujar Yusuf dan setelah itu ia pun keluar dari mobilnya dengan membaca bismillah terlebih dahulu.
Setelah keluar dari mobil Yusuf pun segera menekan bel yang berada di samping gerbang besi rumahnya Sarah.
Ting tong....
Ting tong...
Ting tong....
Yusuf sudah menekan bel tiga kali, akan tetapi tidak ada yang membukakan gerbang. Lalu Yusuf pun mencoba mengintip dari celah gerbang besi itu. Untuk memastikan apakah ada orang di dalam sana. Akan tetapi setelah di lihatnya rupanya pekarangan rumah Sarah sangatlah sepi, lalu Yusuf pun memutuskan untuk pulang.
Saat Yusuf akan membuka pintu mobilnya, tiba tiba saja ada seseorang yang memanggilnya dari arah sebrang jalan.
"Nak Yusuf!" Panggil seorang wanita paruh baya, ya dia adalah Sarah neneknya Laura.
Karena merasa namanya di panggil, Yusuf pun membalikkan badannya dan menghentikan niatnya untuk membuka pintu mobilnya.
"Eh nenek....." ujar Yusuf yang menghampiri Sarah yang sedang berada di sebrang jalan dengan membawa jenjengan bahan masakan.
"Udah lama ya?" Ujar Sarah yang tersenyum ke arah Yusuf.
"Nggk juga nek, tadi Yusuf kira nggk ada orang di rumah, jadi rencananya Yusuf mau pulang aja." Ujar Yusuf yang sekarang sudah berada di hadapan Sarah.
"Ooh gitu, tadi nenek pergi ke pasar buat belanja bahan bahan masakan, soalnya stok sudah pada habis di rumah. Oh iya perasaan nenek Laura tadi udah pulang deh." Ujar Sarah yang mencoba mengingat ingat kepulangan Laura tadi sebelum ia pergi kepasar.
"Lho, tapi kok sedari tadi Yusuf nekan belnya nggk ada yang jawab ya?" Heran Yusuf.
"Mungkin karena dia sendirian di rumah kali, jadi takut bukain pintu, apalagi nak Yusufkan cowok." Ujar Sarah sambil terkekeh geli.
"Hehehe iya mungkin nek, oh iya biar Yusuf aja yang bawa nek." Ujar Yusuf yang mengambil alih barang belanjaan Sarah.
"Eh, jangan nak, biar nenek aja." Ujar Sarah yang berusaha menolak, akan tetapi Yusuf sudah dulu mengambilnya dari tangan Sarah.
"Udah nggk apa apa kok nek, biar Yusuf aja." Ujar Yusuf sambil tersenyum ramah.
Setelah itu mereka berdua pun memasuki pekarangan rumah Sarah. Dan dilanjutkan dengan Sarah yang membuka knop pintu lalu Yusuf pun mengikuti Sarah yang memasuki rumah.
"Yaudah kamu duduk dulu ya, nenek mau panggilin Laura dulu." Ujar Sarah saat sampai di ruang tamu.
"Iya nek, oh iya barang belanjaannya gimana nek?" Tanya Yusuf yang masih menenteng barang belanjaan Sarah.
"Oh iya nenek lupa, bawa sini aja nak, biar nenek aja yang bawa ke dapur, kamu duduk aja dulu." Ujar Sarah yang menepuk jidatnya karena lupa.
"Baiklah nek." Ujar Yusuf yang memberikan barang belanjaan Sarah dan setelah itu ia pun duduk di sofa ruang tamu. Sedangkan Sarah sudah melenggang pergi ke dapur dan meletakkan barang belanjaannya di dapur.
Setelah selesai meletakkan barang barangnya di dapur, Sarah pun memanggil Laura ke lantai atas, yang mana di sanalah kamarnya Laura.
"Laura..." panggil Sarah dari luar kamar, tidak lama kemudian pintu kamar pun terbuka dan nampaklah wajah bantal Laura habis bangun tidur.
"Eh nenek, kapan pulangnya nek." Ujar Laura yang mengusap usap matanya.
"Baru aja kok." Ujar Sarah yang geleng geleng kepala melihat kelakuan cucunya ini.
"Oh iya, di bawah ada nak Yusuf tu, katanya mau ketemu kamu." Ujar Sarah dengan santainya, sedangkan Laura menghentikan aktivitas gosok gosok matanya, karena terkejut.
"Maksud nenek pak Yusuf?" Ujar Laura yang terkejut.
"Iya ..... dosen kamu." Ujar Sarah yang membuat detak jantung Laura malah menjadi tidak karuan dan hal itu membuat Laura kebingungan.
"Lho, ngapain pak Yusuf ke sini?" Bingung Laura yang menggaruk kepalanya, yang kebingungan atas kedatangan Yusuf. Dan hal itu membuat rambutnya kusut. Karena sekarang ia tidak memakai khimarnya.
~*.*~
Assalamu'alaikum teman teman.......
Apa kabar? Semoga sehat selalu ya....
Ngomong ngomong terima kasih lho karena udah mampir ke cerita aku ini, oh iya jangan lupa ya buat ngasih vote sama comentnya......
Assalamu'alaikum teman teman....
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing After Lowful Love (Completed)
Novela JuvenilKisah sang gadis cantik nan taat beragama yang berawal dari perjodohan sang ayah, dan di tolak oleh gadis itu. Akan tetapi sang ayah nekad menikahkan anaknya dengan anak dari sahabat lamanya dengan cara merahasiakan pernikahan ini. Sehingga membuat...