"Bapak?" Ujar Laura sambil menatap tangannya yang di genggam oleh Yusuf.
"Upss.... maaf..." ujar Yusuf sambil melepaskan genggamannya dari tangan Laura.
"Maaf pak, saya harus pulang sekarang." Ujar Laura yang ingin pergi dari sana, akan tetapi Yusuf sudah lebih dahulu menghentikan langkah Laura sekali lagi.
"Lepaskan!" Bentak Laura yang merasa tidak nyaman dengan genggaman tangan Yusuf pada pergelangan tangannya.
"Tapi saya ingin bicara sama kamu sekarang juga!" Ujar Yusuf yang masih melembutkan suaranya tapi terdengar tegas.
"Saya bilang lepas!" Bentak Laura sekali lagi, yang berusaha melepaskan genggaman tangan Yusuf.
"Saya tidak akan melepaskan kamu, sebelum saya bicara dengan kamu." Ujar Yusuf yang masih sama seperti sebelumnya.
"Maaf pak, kita bukan muhrim untuk berbicara di tempat ini secara berduan, dan bukankah bapak sendiri yang bilang, kalau seorang perempuan dan laki laki yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan. Akan tetapi, sekarang bapak sendiri yang menyentuh seorang perempuan yang bukan mahram bapak." Jelas Laura yang mengeluarkan semua amarahnya pada Yusuf.
"Ya, saya memang bicara seperti itu, tapi bagaimana jika saya dan kamu sudah halal." Ujar Yusuf dengan tenang.
"Saya tidak mengerti maksud bapak jadi tolong lepaskan tangan saya pak!" Teriak Laura yang berusaha melepaskan tangan Yusuf. Dan akhirnya setelah bersusah payah, Laura pun bisa melepaskan genggaman tangan Yusuf dan menghempaskan tangan lelaki itu dengan kuat.
"Maaf saya permisi." Ujar Laura yang langsung berlari dari sana sebelum Yusuf mengejarnya.
.......
Sekarang Laura tengah berdiri di balkon kamarnya dengan ditemani secangkir coklat panas di sana. Dan ditangannya ada sebuah kotak kecil berbentuk love yang di berikan oleh Yusuf kemarin.
Laura menatap kotak itu penuh kebingungan. Di bukanya kotak itu, lalu dia pun mengambil kalung tersebut dan memperhatikan liontinnya.
"Ana uhibbuka fillah?" Lirih Laura yang membaca tulisan yang terdapat di dalam liontin berbentuk hati itu.
"Siapa dia?" Bingung Laura yang kebingungan menatap jalanan sambil memegangi kalung tersebut di tangannya.
"Ah, sudahlah..." ujar Laura yang kembali memasukkan kalung tadi kedalam kotaknya. Lalu ia pun meminum coklat panas yang berada di atas meja, disamping kursinya.
Setelah meminum coklat panasnya Laura pun langsung masuk ke kamarnya, lalu ia pun meletakkan kotak berbentuk love itu kedalam lemari pakaiannya. Dan setelah itu ia pun membaringkan tubuhnya diatas kasur sizenya.
Tiba tiba kata kata yang Yusuf lontarkan kepadanya tadi, kembali berputar di otaknya.
"Ya, saya memang bicara seperti itu, tapi bagaimana jika saya dan kamu sudah halal."
Seketika Laura pun langsung mendudukan badannya, mencoba mencerna semua perkataan Yusuf tadi.
"Halal? Bukankah dia sudah memiliki istri? Lalu mengapa dia bilang halal kepada saya? Kan yang menikah dengan dirinya bukan saya?" Monolog Laura yang mengerutkan dahinya.
Ting ting ting ting ting
Lamunan Laura pun buyar ketika suara pertanda pesan masuk pada hpnya.
Segera saja Laura mengambil hpnya yang berada di atas nakas. Dan memeriksa pesan yang masuk.
"Pak Yusuf?" Ujar Laura ketika melihat nama pengirim pesannya.
Pak Yusuf es😰😶
Assalamu'alaikum Laura
Laura saya tau, kamu pasti marah pada saya.
Oleh karena itu saya minta maaf sama kamu, saya tidak bermaksud ingin menyakiti kamu, atau menganggu kamu.
Saya harap kamu mau memaafkan saya.😊
Assalamu'alaikum....
Setelah membaca pesan dari Yusuf tadi, Laura sama sekali tidak memiliki niat untuk membalas pesan dari Yusuf. Karena ia masih merasa kesal dengan sikap Yusuf kepada dirinya.
Setelah mematikan ponselnya Laura pun kembali membaringkan badannya di atas kasur, dengan menatapi langit langit kamarnya.
"Sebenarnya dia siapa sih??" Tanya tanya Laura sambil menatap natap pelapon kamarnya. Setelah berfikir keras akhirnya Laura pun tertidur.
Assalamu'alaikum teman teman!
Gimana nih ceritanya?
Aku harap kalian menyukainya ya😁
Jangan lupa buat memberikan vote sama komennya ya!
Terimakasih.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing After Lowful Love (Completed)
Teen FictionKisah sang gadis cantik nan taat beragama yang berawal dari perjodohan sang ayah, dan di tolak oleh gadis itu. Akan tetapi sang ayah nekad menikahkan anaknya dengan anak dari sahabat lamanya dengan cara merahasiakan pernikahan ini. Sehingga membuat...