Gaun dan Hight Shoes

3.1K 172 4
                                    

Sekarang Laura, Yusuf dan Fani, tengah berada di toko sepatu yang berada di transmart ini.

"Wahhh, kak, kayaknya yang ini bagus deh.... buat kakak." Ujar Fani yang menunjukkan salah satu sepatu kepada Laura yang tengah melihat lihat berbagai macan span shoes di depannya.

Karena mendengar panggilan dari Fani, Laura pun langsung membalikkan badannya dan melihat hight shoes yang ada di tangannya Fani.


"Lho Fan?" Ujar Laura yang menyerngitkan dahinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lho Fan?" Ujar Laura yang menyerngitkan dahinya.

"Ayo kak, di coba aja dulu, mana tau muatkan." Ujar Fani yang menyerahkan sepasang sepatu itu kepada Laura.

"Tapi buat apa Fan, kan kakak nggak mau beli sepatu ini." Ujar Laura yang masih tampak bingung.

"Siapa bilang?" Ujar Fani yang langsung berjongkok di depan Laura dan mulai memasangkan sepatu itu untuk Laura. Laura yang mendapat perlakuan seperti itu dari Fani langsung merasa tidak enak hati, apalagi sekarang dia sedang di tatap oleh Yusuf. Dan hal itu sangat membuat Laura canggung.

"Eh Fani, nggak usah Fan, biar kakak aja." Ujar Laura yang juga ikut berjongkok dan melanjutkan memasang hight shoes itu.

"Wahh.... pas kan, emang pilihan aku nggk pernah salah deh." Ujar Fani yang menyombongkan dirinya, saat hight shoes itu sudah terpasang di kakinya Laura.

"Tapi-" ujar Laura yang terpotong akan ucapan Yusuf.

"Wah wah.... adek kakak emang pintar ya." Ujar Yusuf yang datang dan langsung mengusap usap kepala Fani yang tertutup khimar.

"Iya dong, siapa dulu." Ujar Fani yang sekali lagi menyombongkan diri.

"Tapi ini buat siapa?" Bingung Laura yang mengulangi pertanyaannya yang tertunda tadi.

"Buat istri saya." Ujar Yusuf yang langsung mengambil alih hight shoes itu dari tangan Laura.

"Istri? Astaghfirullah hal'adzim Laura, ada apa ini, kenapa kamu malah merasa sesak begini." Batin Laura yang mengusap usap dadanya yang terasa sesak setelah ditinggalkan oleh kedua kakak beradik itu.

......

"Kak, kita beli baju dulu yuk...." ajak Fani kepada Yusuf dan Laura yang berada di sisi kirinya dan kanannya.

"Yaudah ayuk..." ujar Yusuf dan mendapatkan sorakan gembira dari Fani.

Sesampainya di toko baju, Fani langsung memilih milih gaun yang menurutkan sangat bagus, dan terlihat syar'i juga.

"Kak Laura, sini deh...." ujar Fani yang sedikit berteriak, di saat menemukan sebuah gaun yang sesuai dengan seleranya.

"Iya ada apa?" Ujar Laura yang menghampiri Fani dan begitu juga dengan Yusuf yang juga ikut menghampiri sang adik.

"Menurut kakak ini cantik nggk?" Tanya Fani yang memperlihatkan gaun yang ia sukai.

"Menurut kakak ini cantik nggk?" Tanya Fani yang memperlihatkan gaun yang ia sukai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah.... cantik kok." Ujar Laura yang memperlihatkan senyumannya, dan hal itu sangat membuat Yusuf terpukau sedari tadi.

"Hmmm, kalau menurut kak Yusuf gimana?" Tanya Fani kepada sang kakak yang sedang menatap wajah Laura.

"Kak...." panggil Fani yang tidak mendapatkan respon dari Yusuf sama sekali.

"Iih, kakak.....!!" Teriak Fani di dekat telinga Yusuf, dan hal itu sangat membuat Yusuf jengkel sendiri, karena ia sudah ketahuan menatapi wajah Laura.

"Eh, iya dek, bagus kok." Ujar Yusuf sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Yaudah deh, kita beli ini juga." Ujar Fani, yang setelah itu memanggil salah satu pelayan toko.

"Iya mbak, ada yang bisa saya bantu." Ujar pelayan itu dengan bersikap ramah.

"Ini buk, tolong di bungkusin ya baju ini." Ujar Fani sambil menunjuk gaun tadi, dan pelayan itu pun mengangguk lalu beralih kearah gaun tadi, untuk mengambil gaun itu dan mengemasinya.

......

Sekarang mereka bertiga sudah sampai di depan gerbang rumah neneknya Laura.

"Eh, kak tunggu bentar deh." Ujar Fani yang menengadahkan kepalanya keluar mobil dan meraih dua buah paper bag, yang berisi sepasang hight shoes dan gaun tadi.

"Lho kok ini di kasih ke kakak?" Bingung Laura saat Fani memberikannya ke Laura melalui kaca mobil.

"Saya cuma nitip aja sama kamu dulu, besok saya ambil lagi kesini." Ujar Yusuf yang juga ikut menengadahkan kepalanya kearah Laura yang berada di luar mobil.

"Ooh gitu, yaudah, kalau gitu saya masuk dulu, Assalamu'alaikum." Ujar Laura dan setelah itu ia pun membuka gerbang halaman rumah dan memasuki rumahnya dengan menenteng dua buah paper bag yang di berikan Fani tadi.

Chasing After Lowful Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang