"Wahhhh, Lo nggak ngumpul bareng keluarga lo Yah?" Tanya seorang pria yang seumuran dengan Yahya. Pria itu bernama Fino, dia adalah sahabat Yahya dari SMA.
"Hmmm, gue lagi sibuk, jadi nggak bisa ke rumah kakak gue." Ujar Yahya yang masih sibuk dengan laptop yang ada di pangkuannya. Kini mereka berdua tengah berada di depan teras apartementnya Yahya.
"Sibuk kenapa? Bukannya kita free kuliah 3 minggu ya?" Heran Fino sambil mengernyitkan dahinya.
"Ya gue sibuk. Udahlah, sebaiknya lo pergi aja sana, emak lo nyariin tuh." Ujar Yahya yang masih fokus pada laptopnya, tanpa menghiraukan Fino yang sedang berada di sampingnya.
"Huhhh... lo mah enaknya main ngusir ngusir gue aja, padahal emak guekan nggak ada nyariin." Gerutu Fino yang kesal dengan sahabatnya, sekaligus tetangganya.
"Bodo." Ujar Yahya yang memutar bola matanya dengan malas.
"Huhh.... Yah.... gue cuma ingin bilang sama lo, walau sesibuk apa pun lo, seharusnya elo tetap menyempatkan diri untuk berkumpul bareng keluarga lo, apalagi di hari yang istimewa seperti ini. Seharusnya lo berkumpul bareng keluarga lo, apalagi lo itukan jarang banget bersama keluarga lo." Ujar Fino yang mencoba menasehati sahabatnya ini, yang terbilang keras kepala, akan tetapi walaupun Yahya keras kepala, Fino sangat senang bersahabat dengan Yahya, karena menurutnya Yahya adalah orang yang baik, buktinya saja dulu, di saat Fino sedang mengalami krisis keuangan, karena ibunya Fino masuk rumah sakit, sedangkan mereka tidak memiliki uang untuk membiayai perawatan rumah sakit. Yahya yang merasa kasiha dengan nasib sahabatnya ini memberikan bantuan kepada Fino, karena bagaimana pun Yahya tau bagaimana rasanya tidak memiliki seorang ayah, yang akan menjadikan hidup Fino menjadi lebih baik, walaupun Yahya masih memiliki kedua orang tua, yang sangat menyayanginya.
Mendengar nasehat dari Fino tadi, sekatika kegiatan Yahya pun terhenti, dan dengan segera Yahya menutup laptopnya dan menatap Fino dengan penuh tanya.
"Emangnya lo nggak kasihan melihat orang tua lo, kakak lo, dan adik lo yang selalu ingin berkumpul dengan lo. Tapi lo malah menghindari mereka seperti ini.Apa lo baru ingin berkumpul dengan keluarga lo, ketika salah satu dari keluarga lo meninggal dunia nanti. Dan coba lo bayangin deh, suatu hari nanti jika lo punya istri, trus istri lo selalu menghindar dari diri lo, dan lo selalu ingin dekat sama dia, tapi tidak bisa, karena keegoisan istri lo yang nggak mau bersama dengan lo, lalu bagaimana perasaan lo nantinya?" Ujar Fino sekali lagi, yang memberikan nasehat kepada Yahya. Mendengar semua itu, seketika air mata Yahya langsung mengalir begitu saja.
"Astaghfirullah, yang di katakan oleh Fino memang benar, gue nggak boleh biarin ini semua sampai terjadi, gue nggak mau kehilangan seseorang yang udah gue cintai secara diam diam selama ini, bakalan ninggalin gue nantinya, gue nggak mau." Batin Yahya yang sadar akan kesalahannya.
"Trimakasih ya Fin, karena lo udah buat gue sadar." Ujar Yahya yang langsung memeluk Fino dari samping.
"Udah lo ini, kayak sama siapa aja." Ujar Fino setelah melepaskan pelukannya dari Yahya. Dan Yahya hanya bisa tersenyum simpul saja menanggapi omongan sahabatnya yang satu in. Yang selalu membuat ia sadar, akan apa yang sudah ia lakukan.
"Trus sekarang lo mau apa?" Tanya Fino yang melihat Yahya bangkit dari duduknya.
"Gue akan ke padang, ke rumah kakak gue, dan gue juga akan nemui calon istri gur di sana?" Ujar Yahya yang sedikit terkekeh geli, ketika mendengar kata calon istri dari mulutnya sendiri.
"Hah? Calon istri? Lo nggak becanda kan? Sejak kapan lo punya pacar?" Fino yang begitu terkejut, langsung melontarkan berbagai macam pertanyaan kepada Yahya, karena saking penasarannya.
"Hmm, emang gue nggak pernah pacaran, mangkanya gue mau ke padang, sekalian mau nanyain ke dia, apa dia juga memiliki perasaan yang sama dengan gue." Ujar Yahya dan setelah itu meninggalkan Fino yang tengah bergelut dengan pikirannya sendiri.
"Ternyata tu bocah udah dewasa ya? Yasudahlah, semoga dia mendapatkan calon istri yang baik, dan semoga dia bisa membangun rumah tangganya sendiri dengan baik." Ujar Fino di dalam hatinya sambil menatapi kepergian Yahya dari hadapannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/210236166-288-k555299.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing After Lowful Love (Completed)
Teen FictionKisah sang gadis cantik nan taat beragama yang berawal dari perjodohan sang ayah, dan di tolak oleh gadis itu. Akan tetapi sang ayah nekad menikahkan anaknya dengan anak dari sahabat lamanya dengan cara merahasiakan pernikahan ini. Sehingga membuat...