dua puluh

4.4K 339 46
                                    

- Update 03-01-2020 -

#newstory
#dilarangplagiat
#janganlupavotedancomment

HAPPY READING......

🍁🍁🍁

Author pov

"Valle.. Valle.. mau sampe kapan lo kayak gini?"

Devandra meneguk coklat hangatnya hingga habis setengah gelas, dia menatap Valle yang saat ini duduk di hadapannya. Sudah dari 20 menit yang lalu mereka berdua berada di kafe ini.

Valle menghela napas berat, "huftt.. gue capek gini terus." Gumamnya gusar, meletakan kedua tangannya di atas meja.

"Gue aja capek liat muka lo sedih terus. Kenapa sih? Cerita dong sama gue."

Valle menggeleng, matanya masih saja melamun. "Gue ngga papa."

"Selalu kayak gitu. Gue ngga papa, gue ngga papa. Padahal lo ada apa-apa."

Sudah dari 2 hari yang lalu semenjak kepulangan Valle dari rumah sakit, hubungannya dengan Kevin sama sekali belum baik-baik saja. Meskipun Kevin berusaha untuk menjelaskan semuanya, Valle terus menghindar.

Lebih tepatnya, takut untuk sakit lebih dalam lagi. Padahal besok sudah hari valentine yang artinya adalah hari kasih sayang. Seharusnya, Kevin dan Valle sudah baik-baik saja saat ini. Tapi, memang realita tak seindah ekspetasi.

Mereka masih saling berjauhan. Terutama Valle yang mencoba untuk menjauh.

Devandra gusar melihat Valle yang seperti ini. Dia menyodorkan segelas coklat dingin favorite Valle ke depan wajahnya, "nih minum. Ntar gak manis lagi kalo es nya udah cair." Ujar Devandra.

"Gak mood ah." Valle sedikit mendorong gelas berisi coklat dingin itu agar menjauh darinya.

"Kayaknya percuma lo minta kita ketemuan tadi. Gue kayak ngomong sama patung berjalan tau gak!"

Devandra ingin beranjak dari kursinya, namun tangannya ditahan oleh Valle.

"Tunggu dulu. Temenin sampe gue mood."

"Ogah!"

"Devvvv!"

"Oh God.. come on Valle, if you have a problem, tell me. Don't be like this."

Valle melirik Devandra, dia mengambil selembar tissue yang ada di depannya, kemudian dia bentuk hingga menjadi bulat kecil, "sotoy lo! Sok-sokkan pake bahasa inggris lagi! Indonesian please, this is Jakarta!" Valle melempar tissue itu hingga mengenai wajah Devandra.

"Eh anjir! Lo juga sotoy! Sok-sokkan bahasa inggris!!"

"Berisik!" Omel Valle kemudian mengambil gelasnya dan meminum coklat dingin yang ada di dalam gelas itu hingga tandas.

"Valle," panggil Devandra.

"Hm?" Sahut Valle sambil menatap gelasnya yang sudah kosong.

"Besok valentine. Lo mau hadiah apa dari gue?"

"Ck. Nggak usah lah Dev. Jangan repot-repot."

"Lah, gue serius kok. Lo mau gue bikinin pesta Valentine sekalian?"

Valle membelalakan matanya, dia menatap Devandra. "Anjir! Kagak usah!! Udah, nggak usah. Lo mah gitu Dev! Jangan ih!" Seru Valle.

Devandra mengangguk-anggukan kepalanya berkali-kali, "pasti udah ada yang ngasih hadiah valentine ke lo ya?" Tanya Devandra.

Kode - Kevin Sanjaya - Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang