dua puluh sembilan

3.4K 307 27
                                    

- Update 29-01-2020 -

#newstory
#dilarangplagiat
#janganlupavotedancomment

HAPPY READING.......

🍁🍁🍁

"Minum dulu Pe, habis itu lo cerita deh sama gue." Kak Ginting meletakan segelas coklat hangat di depan gue.

Iya, sekarang gue berada di salah satu Cafe di Bandung dan kebetulan juga ketemu sama Kak Ginting dan Ci Mitzi, akhirnya kita satu meja.

"Makasih kak," ujar gue sambil mengulas senyum. Masih memikirkan kata-kata Kak Kevin tadi. Gue juga tidak bisa mendeskripsikan perasaan gue saat ini. Entahlah.

"Lo ada masalah sama Kevin?" Tanya Kak Ginting. Gue terdiam, ingin menjawab, tapi ini masalah pribadi gue dan Kak Kevin.

"Nggak apa-apa Valle, kalau kamu nggak mau cerita, kita nggak maksa kok." Ci Mitzi menggenggam tangan kanan gue yang ada di atas meja. Gue senang kalau ada Ci Mitzi, rasanya langsung adem.

"Nggak Ci, aku cuma kepikiran aja kecelakaan yang tadi itu. Masih bingung, kenapa Keira nyalahin aku." Gue menghela napas panjang, menenggelamkan wajah gue di antara kedua tangan gue yang gue tekuk di atas meja.

"Loh, Keira nyalahin lo yang ngelakuin semua ini?" Tanya Kak Ginting.

Meskipun terpaksa, gue mengangguk mengiyakan. Bukan untuk menyudutkan atau menyalahkan Keira, tetapi gue hanya berbicara sesuai realita.

"Kok bisa gitu Valle?" Tanya Ci Mitzi.

Gue menggelengkan kepala, "nggak tahu juga Ci. Padahal aku nggak tahu apa-apa, tapi Keira bilang ke Kak Kevin kalau aku yang dorong Keira." Jawab gue.

"Terus lo jadi berantem gara-gara Keira?"

Gue hanya mengangguk.

Tiba-tiba Kak Ginting memukul meja cafe yang membuat gue dan Ci Mitzi terkejut sampai orang-orang di meja lain menoleh ke arah kita.

"Kamu kenapa sih Ny?" Protes Ci Mitzi.

"Iya kak. Lo kenapa sih, tiba-tiba mukul meja gitu?" Tambah gue.

"Sorry-sorry, gue refleks aja tadi. Cuma kebawa emosi, bisa-bisanya Keira nuduh lo kayak gitu, padahal aslinya emang dia yang jatuh sendiri."

Gue mengerutkan dahi, masih mencoba mencerna setiap kata yang ia ucapkan, "maksud lo kak?" Tanya gue.

"Gue lihat semuanya, Pe. Awalnya gue ngira lo yang kecelakaan, dan ternyata Keira. Emang, ada orang yang dorong dia dari belakang kok, dan gue baru tahu kalau Keira bisa ngomong gitu di depan Kevin."

"Jadi, lo lihat Keira kedorong orang di belakangnya? Bukan gue yang dorong dia kan kak?" Tanya gue memastikan.

"Ya bukanlah anjir. Lagian gue kira Keira tuh baik, ternyata munafik. Besok gue harus ngomong sama Kevin."

Yang tadinya gue ingin meminum coklat hangat di depan gue, jadi gue urungkan gara-gara ucapan Kak Ginting barusan.

"Ngomong apa kak?" Tanya gue.

Kode - Kevin Sanjaya - Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang