dua puluh satu

4.4K 334 73
                                    

- Update 05-01-2020 -

#newstory
#dilarangplagiat
#janganlupavotedancomment

HAPPY READING.......

🍁🍁🍁

Author pov

"Kak Kevin! Kakk!!" Valle menjatuhkab hadiahnya begitu saja. Dia mengejar Kevin yang berjalan pergi dari sana.

Gadis itu menahan tangan Kevin, membuat Kevin terpaksa untuk berhenti.

Valle menghela napasnya pelan, "kak tunggu, gue bisa jelasin." Ujar Valle sambil menatap Kevin yang sedang mengalihkan pandangan darinya.

"Lo harus dengerin penjelasan gue kak." Lanjut Valle.

Kali ini Kevin menoleh pada Valle, menatap gadis itu dengan datar, "harus ya? Kenapa? Waktu itu lo gak mau denger penjelasan gue. Kenapa gue harus denger penjelasan lo?" Tanya Kevin dengan nada ketusnya yang membuat Valle mematung.

"Itu beda kak. Masalah lo sama gue beda, jadi lo harus dengerin penjelasan gue."

"Apanya yang beda? Dari sisi mananya? Lo mikir, kalo gue pacaran sama Denira, makanya lo gak butuh penjelasan? Sedangkan lo gak ada hubungan apa-apa sama cowok itu," Kevin menjeda kata-katanya, tangannya menunjuk ke arah Devandra, "makanya lo mau jelasin ke gue, kalo lo gak ada hubungan apa-apa? Gitu kan?"

Valle menundukan kepalanya, dia tidak tahu lagi harus berbicara apa.

"Valle, andai aja lo percaya sama gue, kalo gue gak ada hubungan apapun sama Denira, mungkin gue akan denger penjelasan lo kali ini. Tapi maaf Valle, lo yang mulai semuanya, jadi gue gak bisa dengerin penjelasan lo. Karna gue udah merasa sangat jelas."

Kevin menepis tangan Valle dan berlalu pergi dari sana. Gadis itu sudah tidak bisa menahan air matanya, ia terpaksa untuk mengeluarkannya.

Apa dia salah selama ini merasa cemburu dan langsung menyimpulkan semuanya sesuai apa yang dia lihat?

Devandra menyusul Valle, dia menepuk pelan pundak Valle.

"Valle," panggil Devandra.

"Dev, gue salah ya cemburu?"

"Iya lo salah. Ngapain juga sih lo cemburu sama cowok kayak gitu? Gue lihat dari wajahnya sih, tuh cowok playboy, Valle."

Valle menghapus air matanya, dia menatap Devandra tajam, "Kak Kevin gak kayak gitu! Gue yakin ada yang salah!" Suara Valle sedikit meninggi.

"Lo udah gak waras Valle, emang dia pake pelet apasih, sampai lo tergila-gila banget sama dia?"

Mata Valle terbelalak, jika sudah seperti ini, Valle tidak lagi menjadi anak baik-baik.

"Pelet kata lo?" Valle menjeda kata-katanya, dia mengambil kembali hadiah yang sudah diberikan Devandra tadi, lalu dia lempar begitu saja di depan wajah Devandra,  "TUH MAKAN PELET JARAN GOYANG!!!!!"

Setelah melempar hadiah dari Devandra tadi, Valle langsung meninggalkan Devandra. Kali ini, dia jengkel pada sahabat lamanya sendiri.

"VALLE, LO KENAPA GINI? LO SUKA SAMA TUH COWOK???" teriak Devandra.

Valle menoleh, "IYA GUE SUKA!!! KENAPA? LO GAK SUKA?!! UDAH SANA PERGI!! GUE BENCI SAMA ORANG YANG JELEK-JELEKIN ORANG YANG GUE SUKA, TERMASUK LO, SAHABAT GUE SENDIRI!!!!"

Setelah itu, Valle mengabaikan teriakan Devandra yang terus memanggil namanya. Dia masuk ke dalam kamarnya lagi dengan muka masam, air matanya kembali menetes. Valle menjatuhkan tubuhnya di atas kasur.

Kode - Kevin Sanjaya - Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang