dua puluh tiga

4.3K 323 32
                                    

- Update 18-01-2020 -

#newstory
#dilarangplagiat
#janganlupavotedancomment

HAPPY READING........

🍁🍁🍁

"Vape, lo nyari siapa sih?" Gue tersentak kaget saat Apri tiba-tiba menepuk pundak gue. Dengan cepat, gue menggelengkan kepala.


"Eh, enggak wkwk." Jawab gue, setelah itu gue beralih untuk bermain handphone.

Malam ini, malam yang menurut gue spesial. Karena, malam ini adalah malam dimana gala dinner Djarum Superliga Badminton 2019 berlangsung. Berbagai macam klub badminton yang berbeda-beda, bersatu dan saling berbagi cerita disini. Gue juga bisa berkumpul lagi dengan klub yang sudah mengantar gue hingga masuk pelatnas.

Pb Jaya Raya.

Suara alunan musik jaipong dan gumaman obrolan, membuat malam ini semakin spesial menurut gue.

Hmmm, tapi ada satu yang membuat gue agak badmood. Gue belum lihat Kak Kevin sama sekali. Dari dateng ke Bandung, sampai gala dinner malam ini. Kak Kevin ngechat gue juga nggak. Padahal gue kangen sama dia.

Biar aja orang lain menganggap gue lebay atau alay, tapi hati tidak bisa berbohong. Gue bener-bener kangen sama Kak Kevin.

Gue menghela napas panjang. Sudah gusar dengan ini semua. Akhirnya, gue memutuskan untuk ke meja sebelah. Tepatnya meja para atlet cewek Pb Djarum berkumpul.

"Vape!! Siniii Pe! Gabung sama kita!" Ajak Kak Melati saat gue tiba di meja mereka.

Gue mengulas senyum, sebenarnya mau tanya soal Kak Kevin ke mereka juga sedikit canggung. Bukannya apa-apa, tapi gue takut kalau mereka bakal curiga (?).

Untungnya, ada satu kursi kosong di sebelah Kak Meli, gue langsung duduk disana.

"Cieee tumben main ke kitaa nih. Gak kumpul sama ciwi-ciwi jaya raya?" Tanya Kak Tania.

Gue terkekeh, "hehe gak papa, kak. Sekali-kali wkwk. Btw, emmm.... mau tanya dong." Ujar gue ragu-ragu.

"Tanya apa kak?" Sahut Indah yang duduk dua kursi dari posisi gue.

Haduh... tanya nggak ya? Kalau tanya, takut diketawain, kalau gak tanya? Kangen.

Gue menggaruk rambut gue, menatap Kak Meli dan Kak Tania secara bergantian. Rasanya canggung untuk sekedar bertanya.

"Pe, kenapa?" Kak Meli menatap gue bingung.

"Ha? Ah enggak kak. Gak jadi tanya hehe. Udah inget sekarang. Kalo gitu, gue balik ke sana dulu ya. Maaf kak."

Gue beranjak pergi dari sana. Niatan untuk bertanya gue urungkan begitu saja setelah memikirkan beberapa pertimbangan atau efek kalau nanti gue bertanya kepada mereka.

Gue kembali duduk di kursi gue, menghela napas panjang dan memejamkan mata selama beberapa detik.

"Kenapa?"

Gue membuka mata dan menoleh kesamping kanan, mendapati Kak Bella yang menaikan satu alisnya.

Gue menggeleng cepat, "nggak papa kak. Hehe." Jawab gue.

"Kalau sakit, balik aja ke kamar langsung, nggak papa kok, Valle."

Benar juga kata Kak Bella, mendingan gue balik sekarang ke kamar. Kepala gue juga sedikit pusing. Lebih baik gue buat istirahat.

Kode - Kevin Sanjaya - Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang