Banyak yang berubah sejak saat itu, dan paling krusial adalah perilaku Soobin kepada Riho. Sebab, ia selalu saja melihat sosok Yeonjun di dalam diri Riho. Hal tersebut membikin segala emosi durjananya merangsek ke permukaan dengan Riho sebagai sasaran utama.
Soobin barangkali sangat menyayangi Yeonjun, tetapi tak menampik hakikat kalau Yeonjun meninggalkannya begitu saja tanpa peduli bahwa Soobin selalu ada di sisinya. Soobin punya tangan yang siap diraih guna menyalurkan kehangatan, kekuatan dan asa. Namun, Yeonjun memilih apatis. Tindakan kakaknya itu seolah hendak tegaskan ketimbang terus menantang, kalah dari bumantara jauh lebih baik.
Bagi Soobin, Yeonjun kelewat keliru. Ia bahkan tak segan-segan menyematkan bodoh di depan nama Yeonjun. Maksudnya, Soobin saja masih bertekad mengarungi arus berjudul kehidupan, meski salah satu organ pentingnya mengidap keanehan yang kapan saja sanggup merenggut nyawa. Jika sakitnya Yeonjun karena kepergian ibu yang terlampau tak terduga, maka bagaimana dengannya? Bukankah Soobin juga anak ibu?
Lantas, mengapa?><
KAMU SEDANG MEMBACA
Annasach: Bluera
Fanfiction[COMPLETED] "Untuk satu hari saja, ayo berdamai." Terhadap status dan hubungan mereka yang carut-marut, terhadap semesta, terhadap semua yang membikin mereka jatuh kemudian bangkit dengan tertatih, bersama rahasia yang bersembunyi, Choi Soobin dan T...