bluera: hope

81 19 0
                                    

Kaki Soobin melebar, sementara tangannya merapat di atas paha. Mata Soobin terpaku pada kemilau lantai akibat sinar lampu yang memantul, sedang kepalanya sibuk bergelut dengan problema yang belum lama ini ia saksikan. Apalagi ketika rasionya mulai berdistorsi, hendak mengakui bahwa yang menimpa Hueningkai ada korelasinya dengan salah satu ramalan Taehyun.

Bocah Kang itu memang bilang, jika Soobin akan menyaksikan kejadian tragis sepulang dari pertemuan mereka. Soobin betul-betul melihatnya, tetapi bukan berarti itu bukti nyata kekonkretan ramalan Taehyun. Pasti hanya kebetulan. Ya, kebetulan itu ada, sementara ramalan hanyalah omong kosong, yakin Soobin.

Pintu ruang operasi terbuka membikin Soobin impulsif berdiri, menyongsong sesosok bersetelan lazuardi. "Bagaimana keadaannya, Dokter?" tanya Soobin was-was. Tidak punya status terlalu nyatanya tak menghentikan rasa khawatir tumbuh semerbak dalam diri seseorang. Sebab, pada dasarnya manusia adalah makhluk penuh simpati, empati, dan afeksi. Hanya bagaimana manusia itu mampu memelihara dan menjaganya.

"Anda keluarganya?"

Soobin tampak berpikir singkat. "Tidak, tapi keluarganya akan datang sebentar lagi, dan dia kenalan saya."

Semoga anak itu baik-baik saja, dan semoga ramalan Taehyun hanyalah omong kosong.><

Annasach: BlueraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang