Choi Soobin sempat mengira dengan meninggalkan pusat kenangan yang tercipta selama tujuh belas tahun serta ayah yang amat disayangi, ia tidak akan mampu mengimbangi laju perputaran dunia. Namun, nyatanya oksigen masih sudi menyambangi paru-paru dan mendekam di sana untuk mempertahankan hidup. Soobin tetap dapat bernapas, meskipun tidak dengan benar.
Mau tinggal bersama di rumah atau terpisah di apartemen sebetulnya tak ada bedanya bagi Soobin. Toh, setelah ibu dan Yeonjun meninggal, serta Ayah yang lebih dari sebagian waktunya dihabiskan mengurusi perusahaan, Soobin memang sudah terbiasa tumbuh sendirian. Syukurlah ada Bibi Oh yang mengawasinya dari berbagai titik. Jadi, Soobin tak perlu membiarkan kesepian memakannya bulat-bulat. Hanya menyisakan rindu yang melingkupi integral lubuknya.
Kini, pemuda Choi itu tengah mengayun kaki santai seraya memangku tangan di saku jaket menyisiri trotoar. Kendati mentari merangsek lalu melimpahkan pendarannya tanpa malu guna memandikan bumi, sisa udara di musim lalu masih sanggup merajalela kemudian hinggap di bagian epidermis yang tak terlindung. Cukup membikin bergidik berulang kali, dan beruntunglah Soobin tidak jadi keluar apartemen dengan kaus oblong.
Menyongsong dunia luar akhirnya menjadi cara Soobin membunuh kebosanan lantaran mendekam di apartemen selama empat harian penuh. Soobin tidak bisa mengandalkan sekolah—tempat lain untuknya bersenang-senang—karena sudah sepakat akan kembali bersekolah di hari Senin yang dapat dijumpai tiga hari ke depan. Barangkali Soobin memang sedang mengasingkan diri dari ayah, teman-teman, siapa pun, bahkan semesta, bukan berarti ia dapat seenak jidat terhadap keberlangsungan karier akademiknya. Mau bagaimanapun keadaannya dan sekalipun membuatnya amat gampang ditemukan Ayah terlebih Riho, Soobin masih akan bersekolah mengingat kelulusan sudah terpampang di depan mata.
Omong-omong pasal di depan mata, agaknya pemandangan yang tersaji sekarang betul-betul menggugah minat. Pemicu orang yang di dominasi para gadis pasti sangat hebat, sehingga mereka rela berkerumun di sana, dan Soobin yang laun memangkas jaraknya.><
KAMU SEDANG MEMBACA
Annasach: Bluera
Fanfiction[COMPLETED] "Untuk satu hari saja, ayo berdamai." Terhadap status dan hubungan mereka yang carut-marut, terhadap semesta, terhadap semua yang membikin mereka jatuh kemudian bangkit dengan tertatih, bersama rahasia yang bersembunyi, Choi Soobin dan T...