annasach: bluera

186 23 8
                                    

Telaga cokelat yang semula bernaung nyaman di paras jelita yang tenang dalam dekapan lantas bertransisi manakala seonggok esensi menginterupsi di arah kanan.

Kang Taehyun.

"Jadi, pertukaran ini habis sesuai dengan pukul kematian Riho, ya?" Soobin bergumam sekonyong-konyong.

"Ya."

Sudut bibir Soobin beranjak. Ini bukan bentuk senyum di kelas menyenangkan, karena hanya ironilah yang mendominasi. Padahal masih banyak yang ingin Soobin sampaikan, masih banyak pula yang hendak Soobin lakukan bersama Riho. Menghadiahi setidaknya beberapa kebahagiaan lagi, kendati bernilai kecil sebelum gadis itu kembali menghadapi keadikaraan Soobin di sisa waktunya. Akan tetapi, limit yang melintang di hadapannya kelewat absolut. Kurun yang tidak murah bayarannya.

"Sekarang adalah giliran kita yang meninggalkan tempat ini, Senior," instruksi Taehyun.

"Bagaimana dengannya?" Sebagai isyarat, Soobin melirik Riho sejemang.

"Senior Riho hanya akan menemukan kamarnya bersama perasaan lega ketika terjaga."

Untuk sejenak, Soobin bergeming. Soobin menahan dinamikanya dari seluruh antek-antek milik semesta. Hingga kemudian galaksi kembarnya kembali ia lekatkan pada tiap lekuk profil seorang Tomioka Riho, meninggalkan jejak berupa ragam sirat yang saling berkelindan sedemikian dalam sembari berujar, "Maaf, terima kasih, dan aku menyayangimu."><

• e n d •

Annasach: BlueraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang