bluera: promise

94 18 5
                                    

Di latar belakangi desis permohonan Riho, rasio dan perasaan Soobin saling menghantam rebutkan siapa yang paling pantas memegang kendali atas keputusannya. Sementara si empunya sendiri sibuk menjejalkan visualisasi Riho seraya mengadu giginya kuat-kuat.

"Kau ingin aku pulang?" Keyakinan telah terbentuk bulat dari pertanyaan yang tidak bervolume keras itu. Di lain sudut, perkataan Soobin laksana temaram di malam gulita. Begitu melegakan sampa-sampai anggukan kepala Riho pun tampak semangat, setidaknya untuk gadis itu sendiri. "Tapi ada syaratnya," tambah Soobin.

"Apa pun, Soobin!"

"Jika kau ingin aku pulang, maka enyahlah dari pandanganku. Enyahlah dari hidupku, Ayah, dan keluargaku. Bila perlu, enyahlah dari dunia!" Soobin mengangguk satu kali, berupa penegas ucapannya. "Ya, aku akan pulang, jika kau menyanggupi syaratku itu."

Manik Soobin menyesap semua perubahan di wajah Riho. Sejak ia mencetus enyah, senyum Riho sudah luntur dan semakin menghilang tatkala Soobin senyapkan desibel. Tersisa hanya wajah suram yang kaku.

"Kau berjanji?"

Soobin agak tersentak lantaran mengira Riho akan mengunci mulut, bahkan sampai ia angkat kaki meninggalkan koridor lantai tiga sayap kanan Daeun yang telah sepi. "Ya?"

Manik arang Riho bekelindan dengan lelehan cokelat Soobin. "Kau berjanji akan pulang, jika aku melakukannya?"

"Tentu saja." Satu sudut bibir Soobin terangkat remeh. Kakinya berputar arah kemudian sebelum tinggalkan Riho, Soobin menandas, "Itu pun kalau kau berani."><

Annasach: BlueraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang