"Soobin!"
Tanpa mengulur-ulur masa, apalagi Beomgyu sudah mulai brutal menyikutinya, Soobin pun melucuti keapatisan. "Panggil yang benar. Walaupun kau sahabatku, aku tetap lebih tua darimu!" tegurnya di pembawaan datar. Soobin menyensor bibir Beomgyu yang menekuk ke bawah indikasi tidak terima ketika menggulir atensi. "Apa?"
Tuntas dengan ejekan non-verbal, Beomgyu lekas berujar, "Itu, anak baru, si suram dari Jepang. Dari tadi memperhatikanmu, dalam sekali. Tampaknya menyukaimu—ah, apa jangan-jangan kalian sedang dalam hubungan?!"
Soobin menelusur di mana isyarat bibir Beomgyu terarah, sehingga jatuhlah irisnya pada presensi yang terduduk sendirian di meja paling pinggir. Kualitas mulut Choi Beomgyu tak ada berbedanya dengan Lilian Kim, gemar sekali mengoceh meski tidak seluruhnya sembarangan. Beomgyu benar, Riho tengah melimpahkan seluruh perhatian untuknya. Dan Soobin kira, Riho akan mengalih tatkala aksinya ketahuan. Namun, alih-alih membuang muka, Riho malah mengulas lengkungan.
Dengkus kontan berpendar tanpa dapat dicegah. Demi semesta, Soobin muak sekali dengan cara Riho menyemat lukisan artifisial tersebut di bibirnya. Belakangan hidup Soobin seakan-akan hanya untuk dihabiskan guna meladeni rasa-rasa yang punya pandangan buruk. Yeonjun, Riho, Ayah dan bajingan tengik di dalam tubuhnya begitu mengusik.
"Heh, benar, ya?!" celetuk Beomgyu salah mengartikan gestur Soobin. Kendati masuk lima besar terpintar di kelas, anak ini terkadang bodoh.
Soobin belum menjawab lantaran suatu gagasan bertandang tanpa aba-aba. Terkesan sinting, tetapi Soobin lumayan menyukainya. Ah, tidak, sangat menyukainya. "Beomgyu, katakan pada Lilian untuk menyampaikan ini pada teman-teman perempuannya yang manis." Soobin mengacungkan telunjuk persis ke Riho kemudian melanjutkan, "Jika ingin dilirik Soobin, beri dia pelajaran."
Jika dengan afeksi sanggup melenyapkan, maka Soobin akan menempuh antonimnya.><
KAMU SEDANG MEMBACA
Annasach: Bluera
Fanfiction[COMPLETED] "Untuk satu hari saja, ayo berdamai." Terhadap status dan hubungan mereka yang carut-marut, terhadap semesta, terhadap semua yang membikin mereka jatuh kemudian bangkit dengan tertatih, bersama rahasia yang bersembunyi, Choi Soobin dan T...