bluera: warn

100 20 1
                                    

Pelajaran untuk Riho kali ini bukan dari para gadis manis teman Lilian, gadis mana pun, atau yang lainnya. Pelajaran kali ini dikendarai langsung oleh Soobin. Deru napas tak beraturan dan gigilan di tubuh Riho tak lantas membikin Soobin meluruhkan kilat-kilat amarah di manik lelehan cokelatnya, terlebih cengkraman eratnya di tengkuk gadis itu. Tiap-tiap tetesan menggelantung di ujung rambut atau di rahang, bagi Soobin, pelajaran ini sangat pantas Riho terima karena telah menumbuhkan kecurigaan Ayah. Soobin yakin, kemarin malam Riho memang sengaja membiarkan luka di sudut bibir dan lebam di pipinya terlihat dengan gampang oleh Ayah.

"Maafkan aku, Soobin! Aku janji akan terus tutup mulut. Aku janji menghentikan kecurigaan Ayah kep—"

Kalimat Riho kontan terpotong lantaran Soobin kembali membenamkan kepala gadis itu ke wastafel yang terisi penuh. "Sudah kubilang, bukan? Jangan panggil Ayahku dengan sebutan Ayah saat kau hanya sedang bersamaku!" peringat Soobin bersama penekanan. Kelereng kembar Soobin merefleksikan presensi Riho yang berusaha membebaskan diri. Tubuh menolak ke atas, tangan menggapai cengkraman Soobin lalu sesekali menggelepar ke udara. Namun, kerja keras guna mengisi paru-paru dengan oksigen tentu tidak tercapai karena Soobin menyertakan kekuatan keturunan adam dalam kengkangannya.

Geleparan tak lagi kencang dan lolongan teredam air pun lenyap. Amat terasa perlawanan Riho laun melemah, tetapi tak ada niatan untuk Soobin menyudahi aksinya sampai ketika bayangan Yeonjun sekonyong-konyong terlintas di rasio mengendurkan kecakan, dan lantas menggantinya dengan mengangkat kepala Riho menantang angkasa.><

Annasach: BlueraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang