DTK=1

353 16 2
                                    

PEMBUKA

D E V A N M A L D A N I

D E V A N M A L D A N I

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gadis berkacamata hitam itu tengah berdesak-desakan dengan siswa-siswi lain di lapangan ia tengah mencari seseorang.

"Abang kemana.."ucapnya lirih.

"Eh minggir dong"

"Buruan jalan!diem aja nyesekin jalan aja lo"

"Vi!DEVI"panggilan itu nampak familiar di telinga gadis bernama Devi,gadis itu mencari-cari asal suara sampai seseorang di belakang nya bernafas lega dan langsung mengandeng tangan Devi erat,Devi yang kaget pun langsung menoleh.

"Abang kemana aja?"tanya Devi lirih,saat laki-laki itu mau menjawab Devi terdorong oleh seseorang membuat tubunya hampir terhuyung kedepan untuk saja Devan sigap dan langsung membawa Devi pergi dari kerumunan itu.

Devan Maldani dan Adinda Devina Maldani adalah anak dari Ibay Maldani dan Adinda Fafa,kedua anak kembarnya itu sudah masuk ke dalam SMA dan sekarang tengah menjalani masa orientasi siswa hari terakhir.

Devan membawa Devi ke pinggir lapangan mencari-cari tempat yang tidak terkena sinar matahari lalu laki-laki itu menaruh topi nya ke kepala adik perempuannya itu.

"Maafin Abang ya"kata Devan langsung mengambil tangan kanan Devi.

"Sakit ya?"tanya Devan melihat tangan putih gadis itu berubah menjadi merah karena waktu gerombolan rusuh datang cekalan kedua tangan kakak beradik itu terpaksa lepas oleh seseorang yang mendorong tangan Devi dengan keras dan membuat mereka terpisah.

"Sedikit"jawab Devi.

Saat upacara hendak mulai Devan menganggkat tangannya kepada anggota OSIS yang tengah berjaga di belakang barisan,laki-laki beralmameter hitam itu mendekat.

"Kalian kenapa disini?"tanya laki-laki itu.

"Maaf kak,adik saya sakit boleh izin ke UKS?"tanya Devan balik.

"Setelah ini langsung pulang ko de,em..tapi gapapa,mau UKS lantai berapa biar saya antar?"

"Ada banyak ya kak?"tanya Devi lirih.

Laki-laki itu mengangguk"Tiga,di lantai satu ada lantai dua ada lantai tiga ada lantai empat sama lima gada,hehehe gatau tuh kepseknya misikin lagi kali"

Devan dan Devi pun tertawa kecil"Yaudah ayo saya antar di lantai 1 saja,biar ga cape adiknya, ayo-ayo"

Mereka pun berjalan di belakang kakak OSIS tersebut namun di pertengahan perjalanan Devi mengeratkan genggaman tangannya ke Devan satu tangannya memegangi perut,mereka pun berhenti kecuali kakak OSIS tadi.

Duo Twins Kampret![✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang