DTK=38

77 11 4
                                    

"Gue ga pernah minta lo buat bicara kasar kaya gitu ke gue Ngga!"sentak Anggi.

"Tapi kelakuan lo buat mulut gue pengen bicara kaya gitu"balas Angga.

"Hidup gue selalu di atur-atur sama lo,gue ga butuh,hidup gue udah di atur sama yang di atas jadi lo gausah ikut campur"lanjutnya.

"Tapi gue ga suka lo dekat-dekat Devi-

"Jangan paksa gue buat debat lagi sama lo"potong Angga lalu mengambil jaketnya dan pergi dari kelasnya.

"GUE BELUM SELESAI BICARA NGGA!ANGGA!"teriak Anggi menyusul Angga.

Angga berlari dengan cepat menuju kelas Devi.

"NGGA!GUE BELUM SELESAI!"

Sesampainya di kelas Devi,Angga berpas-pasan dengan gadis itu yang baru saja keluar bersama Devan.

"Mau sama Abang atau bang Angga?"tanya Devan.

"Abang mau sama kak Dita kan?katanya mau ke grand media"ledek Devi.

"Yaudah nitip,jangan sampai lecet"kata Devan lalu mengusap kepala Devi dan pergi.

"SO CUEK UUU..."ledek Devi lagi,Devan mengacungkan jari tengahnya Devi pun tertawa kecil.

"Udah puas ngledek nya?"tanya Angga.

"Udah-udah,ayo"

Mereka berdua pun berjalan menuju parkiran namun lagi-lagi mereka berpas-pasan dengan Anggi, Anggi langsung menempatkan dirinya di sebelah Angga dan menggeser posisi Devi.

"Lo apa-apaan sih Nggi!"bentak Angga tak suka.

"Gausah ngebentak juga kali"ucap Anggi tak tau malu.

"Gila lo ya?-

"Mulut lo pernah di sekolahin ga sih?bicara sama perempuan yang sopan dikit-

"Ngapain?lo juga ga punya sopan santun males banget gue sopanin orang yang ga punya sopan santun"potong Angga.

Anggi kalau berdebat dengan Angga yang pasti yang menang Angga,mulut laki-laki ini benar-benar menyakitkan seperti silet.

Angga langsung mengandeng tangan Devi dan membawa gadis itu pergi cepat-cepat.

"TUNGGUIN GUE!"teriak Anggi.

"Beneran udah gila ya bang?"tanya Devi.

"Iya,lo gausah deket-deket lagi sama dia Vi.Gue ga mau lo kenapa-napa"jawab Angga,Devi pun mengangguk.

Mereka berdua langsung naik ke motor,Angga menyalakan motornya dan mereka langsung melesat pergi dari Smakra meninggalkan Anggi yang terus meneriaki Angga.

"Awas aja!"

**

Tik..tok..tik..tok

Terdengar bunyi jam yang tidak biasa Devi dengar,gadis itu masih terjaga di jam 01.04 WIB,Devi menggulung tubuhnya dengan selimut lalu duduk meringkuk di tengah-tengah kasur.

Matanya melirik ke semua arah ia mencoba menajamkan penglihatan nya untuk mencari tau dari mana asal bunyi jam itu.

Devi mengambil ponselnya ia mengecek aplikasi WhatsApp lalu pergi ke nomor Devan,laki-laki itu ternyata masih online.

Tanpa menunggu lama Devi langsung mengirim pesan ke Devan.

← ⚫ Bang Devan🐣❤️

Online

Bang,temenin Devi,Devi takut.

Sebentar.

Devan membuka pintu kamar Devi pelan,Devi sudah mengode dengan meletakan jari telunjuk nya di bibir.

Ssttt...

Devan duduk di sebelah Devi ikut mendengarkan bunyi jam itu.

"Siapa?"tanya Devan pelan.

Devi menggeleng,gadis itu langsung memeluk tangan Devan.Tiba-tiba angin kencang masuk kedalam kamar Devi,gadis itu langsung menutup matanya takut.Tak lama ada bau tak sedap di area kamar Devi.

"Bang.."

"Gapapa ada Abang,baca doa aja"

Devi~

Mata Devi yang tadinya terpejam langsung terbuka lebar ia melotot melihat Dinda berdiri di depan kasurnya,Devan meneguk salivanya susah payah karna melihat wujud Dinda yang benar-benar mengerikan seluruh bagian dalam tubunya keluar semua.

Perut Devan sudah mual,ia tidak suka ada di scane seperti ini.Nonton film saja mual-mual apalagi menghadapi sendiri di depan mata.

Tolongin aku Vi~

"Dinda?kamu kenapa?kenapa kamu ga ada? kenapa kamu kaya gini?!"tanya Devi,bibirnya sudah bergetar.

"Din,boleh ga nujukin wujud lo yang dulu.Jangan nujukin wujud lo yang sekarang"perintah Devan.

Dengan sekejap mata Dinda berganti wujud menjadi gadis berseragam Smakra namun ada bercak darah di seragam itu.

"Terimakasih"ucap Devan.

"Kamu kenapa Din?"tanya Devi.

Tolong,kuburin aku dengan layak~

"Aku ga tau tubuhmu dimana Dinda!"kata Devi.

Biar aku tunjukan~

"Vi!ini udah jam 1 malam"peringat Devan.

"Din?kamu bicara saja dimana nanti aku kesana berangkat atau pulang sekolah,karna ga mungkin aku kesana sekarang"pinta Devi.

Tangan kanan dan kaki kanan aku di belakang sekolah,tangan kiri dan kaki kiri aku di gedung lama lantai dua,kepala aku di pekarangan rumah dia dan badan aku~

Belum selesai Dinda bicara tiba-tiba saja ada yang menarik arwah Dinda keluar membuat Devi dan Devan bingung.

"Bang gimana dong?"tanya Devi.

"Besok kita kesana,Abang izin sama wali kelas"jawab Devan.

"Kamu tidur di kamar Abang aja,Abang temenin"kata Devan.

Devi mengangguk,kedua manusia itu pun keluar dan berjalan menuju kamar Devan.

"Semua bakal terungkap,besok"

***

~TBC

Nah,tanda-tanda nih..><

Duo Twins Kampret![✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang