"Loh kok gajadi pulang?"tanya Devan yang sudah memakai seragam basket,ia menghampiri Devi yang sedang duduk sembari memainkan kakinya bak anak kecil.
"Bang Angga nganterin Anggi,tadi ga sengaja Devi nabrak Anggi"jawab Devi.
Devan duduk di sebelah Devi.
"Tapi aneh deh bang,tadi pas bang Angga belum datang katanya kaki Anggi baik-baik saja,tapi pas bang Angga datang kaki Anggi malah kesakitan"jelas Devi.
Devan tersenyum.
"Kenapa kamu bolehin dia pergi sama Anggi?"tanya Devan.
"Ya aku kasihan lah bang,kaki dia sakit aku juga ga enak karna udah nabrak dia"jawab Devi.
Devan mengusap kepala Devi gemas.
"Lain kali lebih pintar lagi ya,nanti Abang ajarin pas udah pulang"kata Devan.
Devi mengangguk saja.
"Yaudah Abang ke sana dulu"
"Iya,Devi tungguin"
**
"Lo ga nanya kaki gue kenapa?"
"Penting?"tanya balik Angga.
"Lo kenapa sih Ngga!"kesal Anggi.
"Gue pikir lo cewe baik,ternyata.."Angga tertawa hambar.
"Gue udah lihat semuanya,turun lo"perintah Angga.
"Kaki gue kan sakit"
"Mau gue bikin tambah sakit?"tawar Angga.
Anggi bergegas turun.
"Lo ga mampir d-
"Sama-sama"potong Angga lalu langsung pergi.
**
Devi dan Devan baru saja turun dari motor,mereka langsung masuk kedalam rumah tak lupa mengucap salam.
"Tumben pulang sore?"tanya Ibay.
"Jadi anak bangset sekarang,pah"
"Hah?kamu ngomong apa?"
"Basket papaaaaa!telinga papa nih Bun!minta di priksa"
"Papa!suka banget kaya gitu"peringat Fafa.
"Iya Bun maaf"
"Kalian berdua cuci tangan,cuci kaki.Terus makan dulu habis makan baru mandi"ucap Fafa.
"Siap laksanakan!"balas mereka berdua memberi hormat lalu bergegas ke kamar mandi secara bergantian.
**
"Jadi gimana bang?"tanya Devan.
"Anggi itu cuma nipu kamu doang Vi,dia sebenere ga kenapa-napa pas gada bang Angga tapi giliran bang Angga datang liat reaksinya berubah"jawab Devan memperlihatkan cctv yang ia minta di satpam sekolah.
Devi melihat adegan itu dengan teliti wajahnya langsung berubah kesal.
"Anggi itu suka sama bang Angga menurutku ya Vi"kata Devan.
"Aku juga mikir gitu sih bang"ucap Devi.
"Tapi dia masa jahat banget"pikir Devi.
"Semua bisa berubah karna cinta,Anggi termasuk orang nekat kamu berarti harus lebih pintar dari dia"pesan Devan.
"Pengennya sih gitu,tapi..
"Kamu lebih pentingin orang lain dari pada dirimu sendiri?Abang paling ga suka liat kamu relain perasaan kamu demi orang jahat macam Anggi"jelas Devan.
Devi terdiam sebenarnya ia mengerti apa yang di ucapkan Devan namun hati nya benar-benar tidak sinkron dengan otak nya saat ini.
**
Plak!
Devi melototkan matanya.
"Awh..lo apa-apaan sih Vi"
Devi menunjuk dirinya sendiri bingung,ia sedang mengobrol santai dengan temannya dan tiba-tiba Anggi datang menampar dirinya sendiri namun malah menyalahkan Devi.
"Lo kenapa sih?"heran Devi.
"Lo!ngapain nampar gue,kalo ga suka Angga nganterin gue pulang bilang aja gausah pake nampar-nampar segala"kata Anggi.
"Lo pikir gue bakal percaya?lo pikir gue ga punya mata?"tanya Angga yang baru saja datang.
"Ekting lo kurang pro"lanjutnya lalu merangkul Devi.
Angga melempar amplop berwarna coklat yang berisi uang kepada Anggi.
"Duit lo,gue tau lo nyumbangin duit buat bikin sekolah pelangi ga ikhlas dan hasil usaha gelap.Gue balikin semua duit lo dan kontrak lo di sekolah pelangi udah habis"jelas Angga.
Anggi terdiam kaku,kenapa Angga bisa tau?berarti Angga tau kalau Anggi itu...
"Mau coba cuci otak nya Angga?"tanya Kai sembari tertawa hambar.
"Ngimpi!"lanjut Lexas,lalu mereka berjalan melewati Anggi yang menatap punggung mereka dengan tatapan penuh emosi.
"Lo udah berhasil ambil semua yang gue punya Vi,lihat aja permainan gue selanjutnya"
**
Devi dan Dinda sedang berjalan menuju toilet perempuan,Dinda meminta Devi untuk mengantar nya.Dinda juga murid pindahan dari SMA lain,namun sifat Dinda lebih baik dari pada Anggi.
"Kamu mending jangan cari urusan sama dia deh Vi,kayanya dia orang nekat"ujar Dinda.
"Aku tau,aku juga ga pernah mau dan ga akan pernah cari urusan sama dia tapi dia nya aja yang kaya gitu"kata Devi.
Dinda membuang nafas pasrah ia memegang bahu Devi"Yang sabar ya"
Devi mengangguk,Dinda masuk kedalam toilet itu dan Devi menunggunya di luar.Devi menunggu sembari melihat-lihat kesekeliling namun..
"Mmmmm...!!!!"
**
"VIII!JANGAN DI KUNCI DONG"teriak Dinda dari dalam toilet.
Dinda berusaha mendobrak pintu itu namun hasilnya tetap nihil seperti ada yang menahannya di luar pintu.
"VIII TOLONGIN AKU!"
"DEV-
BRAK!
Bersamaan dengan itu masuk satu perempuan yang membawa benda menakutkan,perempuan itu tertawa miris.
"Lo siapa?!"tanya Dinda.
Perempuan itu langsung memegang leher Dinda.
"Ucapkan selamat tinggal buat dunia"bisik perempuan itu.
Setelah itu perempuan tersebut menusukkan benda yang ia bawa ke jantung Dinda.Setelah puas dengan aksinya perempuan itu langsung membawa potongan-potongan tubuh Dinda dan pergi.
***
~TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Duo Twins Kampret![✓]
Teen Fiction"Anggap aja omongan mereka angin lalu,gausah dengerin.Percaya deh mereka itu cuma iri,gapapa itu emang sifat manusia tinggal kamunya aja gimana hadapin mereka" #Start,30 oct 2020