"Devi hanya kecapean Van,dia tertekan juga.Apa ada masalah?yang buat Devi nangis sampai pingsan seperti ini?"tanya Al.
"Panjang ceritanya bang,tapi Devi ga kenapa-napa kan?"tanya balik Devan.
Al memegang bahu Devan lalu tersenyum.
"Gapapa,jangan biarin Devi banyak pikiran lagi ya"pesan Al.
"Siap bang"
"Nih obatnya Devi,udah gue tebus in.Gue tau lo paling males ngantri"ucap Al yang sudah tau sikap Devan.
Devan meringis lalu mengambil obat itu dan berpamitan kepada Al.
Devi sudah di bolehkan pulang,namun gadis itu harus istirahat dan yang terpenting tidak boleh banyak pikiran.
**
"Vi..udah jangan nangis terus"ucap Devan lalu mengusap air mata Devi,gadis itu masih menutup matanya masih di bawa alam bawah sadarnya.
Devan mengusap kepala Devi mencoba menenangkan gadis itu.
"Van,mending lo makan dulu"kata Angga.
"G-
"Ga ada tapi-tapi'an lo sakit Devi nanti kepikiran lagi mau?"ancam Angga.
Devan pun berdiri meninggalkan Devi,Angga dan Kai di sana.Angga tidak akan berbuat macam-macam karna ada Kai yang terus mengawasi laki-laki itu padahal Kai sedang bermain ponsel.
Fafa dan Ibay sudah tau semuanya,mereka berdua pun ikut sedih karna Devi telah di fitnah dan sekarang berakhir pingsan tidak sadar-sadar.
**
"Vi,mau kemana kamu?"tanya Devan yang melihat Devi berjalan cepat,Devan pun mengikutinya.
Sampai mereka di rofttop Smakra.
"Vi!"panggil Devan lagi.
Devi membalikkan badannya lalu memberikan senyum kepada Devan,ia mengeluarkan sesuatu di kantung celana nya yang membuat mata Devan langsung terbuka lebar.
"Jangan Vi!Abang bilang JANGAN!"
"Devi cape bang,Devi memang orang jahat kalo aja gada Devi pasti mereka ga akan mati sia-sia kaya gini"kata Devi mengganti senyumannya dengan senyuman miris.
Devi mengangkat pistol itu sampai tepat di kepalanya.Devan hendak berlari namun Devi langsung mengancamnya.
"Kalo Abang kesini,Abang berarti ga sayang sama Devi"
Devan tetap saja berlari,namun semuanya terlambat.
DOR!
Devi sudah menembakan pistol itu dan membuat peluru itu menembus kepalanya,Devi memberikan senyum terakhirnya dan tubuhnya jatuh dari rofttop,Devan telat menyelamatkan.Laki-laki itu langsung turun kebawah.
Ia memeluk erat tubuh Devi,air matanya tak kuasa lagi ia bendung.Melihat banyak darah yang keluar dari tubuh Devi dan tubuh yang sudah tidak bernyawa.
Devan membawa tubuh Devi kerumah dengan tatapan hampa,tubuh gadis itu sedang di mandikan dan siap untuk di sholatkan.
Setelah semuanya selesai,sekarang tinggal proses pemakamannya.Devan masih sama,masih di alam kehampaan.
Jenazah Devi sudah di kubur,satu persatu mulai meninggalkan Devan dan Devi di pemakaman ini.
Devan mengusap nisan Devi.
"Maaf,maafin Abang.Abang ini memang Abang yang ga becus,Abang kurang ajar,Abang yang ga pernah ada buat Devi"
"Abang bakal doain Devi terus biar Devi di sana senang,ga sakit hati lagi,biar Devi senyum terus"
"Abang cuma pengen minta maaf sama kamu,maafin Abang ya udah bikin kamu terluka terus"
Devan ingin melanjutkan kata-katanya namun hati nya sudah benar-benar tidak kuat,laki-laki itu menunduk menangis sesenggukan.
Awan hitam pun sudah mulai berkumpul dan turunlah hujan,hujan.Suara air hujan bisa menyamarkan suara tangis Devan disini,ia terus meneteskan air matanya ia sudah gagal menjadi Abang yang baik untuk Devi.
Devan tidak takut ada hantu atau apapun itu di sana yang melihatnya dan meledeknya karna menangis,Devan hanya ingin menyampaikan perasaannya saat ini,yaitu perasaan hancur.
"VAN!PULANG,NANTI LO SAKIT"teriak Kai membawa payung untuk laki-laki itu.
"Gue mau sama Devi dulu bang,gue bakalan pulang tapi nanti"kata Devan.
"Lo ga boleh gitu!lo harus iklasin Devi pergi,kalo lo gini Devi bakalan berat banget buat kesana,lo ga kasihan?"tanya Kai.
"Gue minta tinggalin gue sendiri!"tegas Devan.
Kai pun akhirnya mengalah,ia kembali memantau Devan di arah lain.Kai tidak benar-benar pergi meninggalkan Devan.
"Abang bakalan kangen sama kamu Vi,Abang ga suka ada di situasi kaya gini.Kalo kamu pergi,Abang juga harus ikut"
"ABAANGGGGG!"
***
~Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Duo Twins Kampret![✓]
Ficção Adolescente"Anggap aja omongan mereka angin lalu,gausah dengerin.Percaya deh mereka itu cuma iri,gapapa itu emang sifat manusia tinggal kamunya aja gimana hadapin mereka" #Start,30 oct 2020