DTK=22

86 8 3
                                    

Disinilah semuanya akan berubah.


***

Setelah kasus pembunuhan itu sudah mereda SMA Aksara kembali di buka,Devan dan kawan-kawannya pun setelah urusan di sekolah selesai ia kembali mengajar di sekolah yang mereka bangun dan pulang ke rumah masing-masing pukul 5 sore.

"Belum ketangkep nih siapa yang bunuh mereka"ucap Sanca.

"Gue punya sedikit rencana yang mungkin sangat-sangat tidak bagus mending gausah"kata Angga.

"Minta di gepuk pala lo ya?ngajak ribut terus tiap ketemu Herman gue jadinya"kesal Lexas.

"HERMAN BAPAK GUE MAU APA LO?!"ucap Fany yang baru saja masuk kelas.

"Eh sori gue gak tau"kata Lexas sembari nyengir.

Fany menatap Lexas kesal lalu duduk di bangku nya.

"Emang rencana lo apaan?"tanya Kai.

"Filing gue ga bagus"ucap Sean lirih.

"Nanti kalo ada kasus pembunuhan kita langsung ke TKP aja gimana?"ucap Angga.

"Mau ngapain?ngepoto mayat nya terus di post di instastory?gausah so wartawan lo"jawab Sean yang langsung tidak setuju.

"Menurut gue ga terlalu bagus"kata Kai.

"Nah makanya tadi gue bilang ga bagus malah mau di lanjutin!"kesal Angga.

"GUE ADA EDI YANG SANGAT-SANGAT BAGUS!SINI GUE BISIKIN"teriak Lexas keras.

Mereka pun mendekat lalu Lexas memulai rencananya.

"Okelah kalo gitu"

***

Bel istirahat berbunyi tak semua murid keluar dari kelas dan menuju ke kantin,Devi yang masih ada di dalam kelas tengah duduk sembari membaca buku menunggu Devan yang sedang pergi ke ruang OSIS.

Ruang kelas terlihat sepi hanya ada Devi saja,tak lama ada tiga gadis masuk ke dalam kelas dan langsung mengguyur tubuh Devi dengan air mineral.Devi langsung menatap ketiga gadis itu tajam.

"Kenalin gue Nathalia"ucap gadis yang berada di tengah.

"Gue sering liat lo dekat-dekat sama Devan,dan gue ga suka"lanjutnya.

Gadis itu maju lalu menjambak rambut Devi membuat kepala gadis itu tertarik ke belakang.Gadis itu berbicara tepat di hadapan muka Devi.

"Gausah caper deh sama Kai,gausah so deket sama geng mereka,dan gausah deket-deket lagi sama Devan"ucapnya.

Devi tersenyum miring lalu dengan gerakan cepat mengibaskan tangan Nathalia dengan kasar.

"Lo?siapanya?berani ngatur,orang tuanya?"tanya Devi dengan nada bicara berbeda.

Nathalia menatap Devi kesal.

"Lo masih murid baru gausah sok"ucap nya lagi.

"Gue disini mau cari ilmu bukan mau cari ribut,lo kalo mau cari ribut salah orang"peringat Devi.

"Cih,so banget lo"kata Dea teman Nathalia.

"Kalian disini cuma mau ngomong gitu doang?huh!basa-basi yang bagus"ucap Devi terlihat mengerikan,beberapa kali gadis itu mengeluarkan senyum miringnya.

"Gue tantang lo adu karate di lapangan"tantang Nathalia.

Devi memainkan rambutnya sembari menatap Nathalia datar.

"What?gue salah denger?karate itu bukan tempat buat adu kekuatan?lo adu aja diri lo sama ayam"ucap Devi lalu tersenyum lagi.

Sumpah bukannya ini anak culun banget?*batin Dea.

***

"Ups!sory"

Nathalia kembali berulah gadis itu dengan sengaja melempar balok kayu ke arah punggung Devi membuat gadis itu terdorong ke depan.Devi berbalik dengan senyum miringnya,Devi menganggkat dagunya menandakan ia tidak takut dengan gengnya Nathalia.

"Lo,gue tunggu di lapangan kenapa ga datang?"tanya Nathalia.

"Takut kali Nat"sambung Dea.

"Oh,jadi tadi yang rame-rame nungguin gue?"tanya Devi santai.

"Biar lo ga malu,gimana kalau disini aja"Devi dengan gerakan cepat menampar wajah Nathalia yang terlihat menyebalkan di matanya.Nathalia jatuh tersungkur di lantai.

Devi memakan permen karet dan tersenyum puas di tempat.

"Baru gitu doang udah lemah,gausah sok minta tanding di depan umum deh"ucap Devi lalu berjalan santai pergi ke arah parkiran.

Nathalia menatap Devi kesal,Dea dan Indy membantu gadis itu berdiri.

"Sumpah tuh anak dulu culun banget kenapa sekarang jadi gini?"kaget Dea.

"Baru keliatan sifat aslinya"ucap Nathalia.

"Kita liat aja sampai mana dia bisa sombong"

***

~TBC

Duo Twins Kampret![✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang