DTK=14

114 9 0
                                    

PEMBUKA
D E V A N M A L D A N I

Sepulang sekolah mereka berempat sudah setuju untuk mulai bekerja di cafe dekat Smakra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepulang sekolah mereka berempat sudah setuju untuk mulai bekerja di cafe dekat Smakra.Mereka pun pergi ke cafe tersebut menggunakan motor masing-masing.

Setelah sampai Devan dan ketiga manusia itu masuk kedalam cafe tersebut dan langsung berbicara dengan pemilik cafe.

"Berarti yang cowo-cowo sift pulang sampai malam saja yang cewe pulang sekolah sampai sore ya?"ucap mba Wenda.

"Iya mba"

Mereka pun mulai bekerja kebetulan sekali cafe sangat ramai hari ini.

"Abang barista nya ganteng banget gais kalian harus kesini"ucap gadis yang tengah memvidio Devan untuk menjadi kontennya.

Tak lama pengunjung cafe yang rata-rata perempuan semua mulai memasuki cafe satu persatu.

"Beli kopi karena pengen ✖️
Beli kopi karena abangnya ganteng✔️"

"Wah ramai sekali,ga biasanya seperti ini.Semangat!"kata mba Wenda.

"Semangat!"

***

Sift Devi dan Anggi sudah selesai namun pengunjung masih sangat ramai jadi mereka berdua meminta mba Wenda menambah sift nya dan mba Wenda akhirnya setuju.

"Kita tutup cafe jam 20.00 WIB,hari ini tutup awal karena stok barang habis"intrupsi mba Wenda.

"Siap mba"

Semakin malam ternyata cafe ini semakin ramai,Devan dan yang lainnya pun bekerja dengan cepat.Tak terasa jam 20.00 sudah tiba dan cafe tutup,Devi dan Anggi serta pelayan yang lain membersihkan cafe tersebut sebelum pulang.

Angga yang baru saja membuka ponsel terkejut karena melihat video Devan muncul di mana-mana.

"Ooo..ini yang buat cafe ramai"

Devan yang penasaran pun melihat ke arah ponsel Angga dan sama terkejutnya.

"Gila bro,dengan kegantengan lo yang masih gantengan gue juga,lo bisa narik perhatian pengunjung,tadi gue pake masker sih jadi ga keliatan wajah ganteng gue"kata Angga.

Devan langsung terdiam,ia berfikir besok mungkin ia harus memakai masker untuk menutupi wajahnya karena ia malu.Ia tidak bisa dilihat banyak orang karena memang begitulah Devan,ia merasa canggung nanti kalau melayani pembeli.

"Ini tantangan Abang saat kerja"

Tiba-tiba ucapan Devi terdengar kembali,dan itu benar.

"Kenapa lo gasuka?banyak banget like sama viwers nya gila sih"kata Angga.

"G-gue..."

"Bang pulang yuk"potong Devi.

Devan langsung mengganti pakaiannya di kamar mandi dan mengajak Devi untuk pulang begitupula dengan Angga dan Anggi.

***

Ditengah perjalanan Devi meminta Devan memberhentikan motornya karena ia ingin ke kamar mandi,Devan yang hanya bisa menunggu di luar WC umum itu melihat-lihat ke sekeliling area ini,terlihat begitu sepi dan sedikit menyeramkan,hawa dingin pun sudah terasa di kulit putih Devan.

Tak lama Devi pun keluar dan membayar ke penjaga WC umum tersebut,Devi terlihat berbeda karena rambutnya yang basah.

"Rambut kamu basah Vi?habis ngapain?mandi?"canda Devan.

"Apaan deh,engga kok udah yuk"jawab Devi,gadis itu pun naik ke atas motor Devan lalu mereka pun kembali berjalan menuju rumah.

***

Sesampainya di rumah kedua kakak beradik itu ke introgasi oleh Ibay dan Fafa,kedua nya tengah berdiri sembari menundukan kepalanya.Sementara Ibay terus bolak-balik sembari menatap mereka berdua,dan Fafa hanya melipat kedua tangannya di depan dada.

"Kalian habis kemana saja?pulang sekolah jam segini?"tanya Ibay lalu melihat arlojinya.

"Ma-

"Kalau ada kerja kelompok ga sampai jam segini juga kan?"potong Ibay lagi.

"Pa-

"Jelasin!"potong Ibay lagi-lagi dan lagi

Devan menghembuskan nafas pasrah.

"Dari tadi mau jelasin di potong terus"ucap Devan.

"Oo gitu yaudah jelasin,buruan"perintah Ibay.

Devan menjelaskan semuanya dari a-z tidak ada kebohongan disana kalau Devan berani berbohong namanya bisa di coret dari kartu keluarga.

"Makannya jangan marah-marah dulu pah"ucap Devi.

"Habis kalian berdua bikin papa khawatir"ujar Ibay.

"Kalian berdua kenapa harus kerja di cafe?kerja di perusahaan papa juga bisa gajinya gede nanti"tanya Ibay.

"Itu namanya bukan kerja pa,gamau kita"jawab Devan.

"Yaudin lah terserah yang penting ga ganggu sekolah kalian,sekolah itu penting you know?"

"Iya papa"

Telah di temukan mayat di WC umum jalan *** dengan luka pukulan dan sayatan di leher serta wajah yang penuh dengan sayatan pisau.Sekarang korban tengah di bawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan dan pelaku masih dalam buronan polisi.

Suara orang pembawa berita di tv terdengar dan membuat Devan terkejut"Itu kan toilet yang tadi kita mampir?"

***

PENUTUP

A D I N D A D E V I N A M A L D A N I

A D I N D A D E V I N A M A L D A N I

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Duo Twins Kampret![✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang