DTK=39

81 12 4
                                    

Keesokan paginya Devan dan Devi sudah siap di jam 06.00,kedua manusia itu sudah duduk rapi di meja makan menikmati sarapan pagi dengan tergesa-gesa.

"Kalian ga berangkat ke sekolah?"tanya Fafa.

"Ada urusan yang lebih penting Bun,kita udah izin kok"jawab Devan.

"Urusan apa?"tanya Ibay.

Devan menceritakan dari awal sampai akhir,mulut Fafa dan Ibay terbuka lebar karna terkejut.

"Jadi semalam bau,itu karna ada si Dinda?"tanya Ibay.

"Sampai kamar papa?"tanya balik Devi.

Ibay mengangguk.

"Kalian berdua harus cepet-cepet ngungkap kasus ini ya,kasihan Dinda dan calon-calon korban lainnya"kata Ibay.

"Siap laksanakan!"ucap Devan dan Devi memberi hormat.

Setelah mereka selesai dengan kegiatan makannya,mereka langsung pamit dan untuk pertama mereka menuju ke gedung lama.

Memang sih masih pagi tapi suasana gedung itu benar-benar mengerikan,Devan memarkirkan motornya di depan pintu masuk,ia juga sudah izin dengan satpam di sana karna ada keperluan mendesak dengan alasan seperti berikut.

"Eh!kalian berdua mau ngapain?"tanya satpam.

"Jadi gini pak,bandul kunci adik saya ketinggalan kemarin habis syuting di sini dia ga bisa tidur tiga hari tiga malam bapak ga kasihan?"jelas Devan cepat,gatau manusia ini bicara atau sedang ngerap.

"Oo syuting film horor itu ya?"tanya satpam.

Devan mengangguk.

"Yasudah,tapi hati-hati dan ucapkan salam sebelum masuk ya"pesan satpam.

"Siap"

Mereka berdua pun mengikuti perintah satpam yaitu,mengucapkan salam sebelum masuk.Gedung ini memiliki empat lantai dan sudah hangus semua,katanya sih pernah ada sepuluh orang gantung diri setiap harinya dan terakhir gedung ini terbakar.

Debu nya benar-benar menganggu hidung Devi,gadis itu bersin-bersin terus.Devan pun dengan sigap memberikan masker yang ia bawa.

Mereka menaiki satu persatu anak tangga untuk menuju lantai dua.

"Bang,sadar ga?setiap kita naikin satu persatu anak tangga kaki kita berasa berat banget"ucap Devi lirih.

Devan mengangguk"kita disini bukan mau yang macam-macam,tenang aja"

Mereka sudah sampai di lantai dua,Devan melirik keseluruh sisi yang ada di lantai ini.Sepertinya disini bekas baju-baju karena ada gantungan baju dan patung-patung si botak.

Devan pun menajamkan indra penciumannya dan mengirimkan sinyal kepada mereka-mereka yang ada disana untuk membantunya mencari potongan tubuh Dinda,Devan menutup matanya lalu membaca doa beberapa menit ia membuka matanya kembali dan...

BOM!

Semua makhluk yang ada disini bisa tertangkap mata oleh Devan.Ada yang sedang duduk-duduk, ada yang sedang mengintip karna kedatangan Devan dan Devi ada juga yang berusaha mendekati mereka namun masih malu-malu.

"Saya boleh minta izin untuk mencari sesuatu disini?"tanya Devan kepada mereka.

Mereka pun mengangguk dengan cara mereka masing-masing.Devan mengikuti aroma yang membuat dia yakin bahwa itu tangan dan kaki Dinda.

Devan berjalan lurus batinnya terus membaca doa begitupun dengan Devi yang terus memeluk tangan Devan.

Mereka sampai di satu tempat yang benar-benar sudah hancur tempatnya,Devan melihat Tong sampah yang mengunakan wadah bekas minyak gede.Devan berjalan kesana dan bau nya benar-benar semakin menyengat.

Duo Twins Kampret![✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang