7.Insiden

4.4K 166 2
                                    

"Diam, orang-orang sedang mencari ku"ucap Liam,lirih. Nandhini pun menuruti ucapan pria itu. Terserahlah jika acara itu gagal. Tapi entahlah ada ketidak relaan dihati jika acara itu sampai berhasil.

Mereka masih bersembunyi didalam semak itu, selama beberapa orang mencari keberadaan Liam.

Akhirnya mereka bisa menarik nafas lega karena orang-orang itu sudah pergi.

Liam menatap Nandhini.

"Apa kau yakin tidak mengizinkan aku untuk masuk"ucap Liam

"Tidak"ucap Nandhini

"Kau,sangat tega"ucap Liam

"Ya,dan aku tidak perduli"ucap Nandhini, sejujurnya ia ingin agar pria itu berlindung di rumahnya tapi itu akan membuat Nandhini semakin berharap pada Liam.

"Baiklah, kita akan tetap disini sampai nanti"ucap Liam

Nandhini menatapnya sebentar. Ia heran dengan pria itu,orang tuanya sudah menjodohkan dirinya dengan seorang wanita cantik tapi malah ia pergi.

"Kalian sedang apa disini"ucap tiga orang pria paruh baya yang lewat depan rumah Nandhini, mereka terkejut dengan suara dari semak yang ada di depan rumah Nandhini.

Nandhini berdiri dari tempat itu.

"Tidak ada apa-apa yang terjadi..tadi..kami..

"Kalian telah berbuat zinah"ucap seorang pria

"Tidak kalian..salah paham"ucap Nandhini,Liam pun baru ikut berdiri disamping Nandhini.

Suara orang-orang itu membuat beberapa orang datang, termasuk dua orang yang mencari keberadaan Liam. Serta Saras ibunda Nandhini.

"Kalian mungkin salah paham,tadi saya menutup pintu karena mereka ribut"jelas Saras

"Tapi apa Bu Saras tau,apa yang mereka lakukan selanjutnya"ucap seorang pria

Saras terdiam,ia tak bisa menjawab lagi. Tapi ia percaya Nandhini tak mungkin melakukan hal-hal seperti itu.

"Kalian telah berbuat yang tidak-tidak atau bisa disebut zinah"ucap pria paruh baya

"Tidak..kalian salah paham.."ucap Nandhini

"Kita nikahkan saja mereka"usul seorang warga

"Kalian salah paham,saya dan Nandhini tidak melakukan apapun"ucap Liam. Ucapan itu bukan semata-mata untuk membela diri melainkan ia tak ingin harga diri Nandhini jatuh dihadapan orang-orang.

"Tidak kalian harus tetap menikah"

"Tidak, pernikahan itu tidak akan terjadi"ucap Johannes yang datang bersama Ezra,Liana dan Angelica .

"Saya akan memberikan berapapun uang asal tidak ada pernikahan"ucap Johannes, seorang pria paruh baya yang biasanya menyelesaikan masalah disini, menatap Johannes.

"Maaf,tapi pernikahan ini harus dilakukan"ucap pria itu

"Apa ini,aku membatalkan dia bertunangan tapi dia malah menikah dengan gadis miskin itu"batin Liana kesal.

"Tidak, mereka tidak akan menikah, sekalipun ada pernikahan itu bukan pernikahan gadis itu tapi saya"ucap Angelica.

Johannes menahan amarahnya,ia tidak akan pernah terima jika putra satu-satunya itu menikah dengan seorang gadis biasa yang sama sekali bukan selera mereka.

********

Pada akhirnya pernikahan itu benar-benar terjadi, dekorasi pertunangan kini malah menjadi pernikahan.

Sang pengantin wanita terus menangis, karena apa yang terjadi saat ini,ia merasa harga dirinya telah jatuh.

Sungguh Nandhini tak menyangka dengan apa yang terjadi malam itu, bisa-bisanya sebuah pernikahan terjadi antara dirinya dengan Liam.

Ia tau betul keluarga dari pria yang menjadi suaminya saat ini, tidak menyukainya kecuali Ezra.

Setelah pernikahan selesai, semua keluarga pun pergi,kecuali Saras yang masih menemani Nandhini.

Saras memeluk erat Nandhini,ia tak menyangka anak satu-satunya ini akan mengalami nasib demikian,ini salahnya.

"Maafkan Ibu.."ucap Saras yang ikut menangis

       "Ini.. bukan..salah...ibu.."ucap Nandhini ditengah isaknya

Saras menatap Liam, ia menatap dalam pria itu,pria yang kini menjadi suami dari putrinya.

        "Saya harap kamu bisa jaga Nandhini,dari keluarga mu yang tidak menyukai nya"ucap Saras dengan penekanan disetiap katanya.

Liam menatap Saras yang memeluk Nandhini. Istrinya.
"Saya akan menjaga Nandhini,saya berjanji"ucap Liam

Nandhini menatap sang ibu.

   "Ibu,bisa tinggalkan kami sebentar"ucap Nandhini

Saras mengangguk,ia pun pergi hingga tersisa Nandhini dan Liam, serta lampu-lampu yang menerangi mereka.

"Maafkan aku, seharusnya..

"Tidak bukan salahmu"potong Nandhini
     "Aku tau ini takdir, tapi maafkan aku,aku belum siap untuk bersama mu"tambah Nandhini sambil menatap Liam.

"Aku tau kau masih sangat terkejut dengan ini, tapi kau harus ingat kita sekarang sudah menikah"ucap Liam, dengan tatapan yang tertuju pada Nandhini.

    "Tapi pernikahan ini bukan keinginan kita"ucap Nandhini

   "Tapi aku menginginkan pernikahan ini, Nandhini!"ucap Liam, dalam hatinya.

Malam itu adalah malam dimana kisah mereka dimulai, entahlah siapa yang paling yang dalam pernikahan ini,Liam atau justru Nandhini.

******
"Sial, aku akan merebut Liam, kembali tidak akan kubiarkan gadis itu bahagia"ucap Angelica,Liana tak sengaja mendengar ucapan Angelica. Dan sebuah ide bagus tiba-tiba muncul diotaknya.

"Aku bisa membantumu"ucap Liana

"Liana..

  "Tenang saja,aku akan membantumu untuk mendapatkan kakakku"ucap Liana, Angelica menatap nya.

"Kau serius"ucap Angelica

    "Tentu saja"ucap Liana. Namun sungguh,ada niat butuk dalam idenya itu,Liana tetap lah Liana. Gadis yang sangat mencintai Kakaknya sendiri.

Bersambung..

Vote komen yaa gaessss

Perfect Human and Bad WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang