21.Kecewa

3.1K 137 2
                                    


Saat itu Nandhini sedang tidur atas perintah Liam, sedangkan Liam sendiri tengah membereskan barang-barang miliknya yang diantar oleh beberapa pembantu yang ada di rumahnya.

Tumpukan buku milik nya,ia tata di samping buku-buku milik Nandhini.
Pakaian-pakaian miliknya ia rapikan di lemari yang sama dengan Nandhini.

"Menata pakaian adalah hal yang paling lama untuk ku lakukan"ucap Liam, mungkin beberapa orang akan mengatakan ia bodoh karena tidak bisa melakukan pekerjaan semudah ini.

"Tidak aku tidak bodoh, setiap orang punya bidangnya sendiri dan menata pakaian bukan bidang ku"ucap Liam, ia menatap barang-barang miliknya yang banyak yang belum ia bereskan.

"Mungkin nanti saja,aku sangat lelah"ucap Liam,ia pun memilih istirahat sebentar. Ia duduk di tepi ranjang sambil menatap Nandhini yang tertidur lelap karena kelelahan.

Liam mengusap lembut pipi Nandhini yang tertidur. Sentuhan itu sama sekali tak membangunkan Nandhini.
Melihat Nandhini tertidur seperti saat ini, membuat Liam ikut tertidur di samping Nandhini.
Suasana yang mendung pun membawa kedamaian untuk mereka berdua, entah akan terus seperti ini atau bisa berubah kapan saja.

****

Nandhini membuka matanya,ia melihat sang suami yang tertidur di samping nya,pria itu terlihat kelelahan.

Nandhini bangkit dari tempat tidur nya, dan melihat barang-barang milik sang suami yang belum tertata rapi. Nandhini tersenyum menatap itu semua. Ia bersyukur karena akhir nya bisa kembali bersama sang suami.

Nandhini pun langsung membereskan barang-barang itu sampai benar-benar tertata rapi.

Setelah satu jam membereskan nya, Nandhini duduk sebentar,sampai ketukan pintu rumahnya berbunyi, membuat Nandhini langsung keluar kamar.

Nandhini sedikit terkejut saat Liana datang ke rumahnya.

"Liana, silahkan masuk"ucap Nandhini,Liana mengangguk pelan lalu masuk ke dalam rumah Nandhini.

"Ada apa Liana,apa kau mencari kakakmu?"tanya Nandhini,Liana menatap Nandhini yang terlihat takut karena kehadiran Liana.

"Kau adalah kakak ipar ku,dan kau terlihat takut kepada adik ipar mu sendiri"ucap Liana, Nandhini hanya tersenyum tipis menanggapi nya. Ia tak mengerti atas kehadiran Liana saat ini.

"Jadi,aku kemari aku ingin jujur pada mu, tentangku"ucap Liana, Nandhini menatapnya.

"Selama ini aku selalu tidak rela saat kakakku mendekati wanita lain"ucap Liana, Nandhini mendengar sedikit demi sedikit penjelasan dari Liana.

"Alasannya karena aku..aku menyukai..

Namun belum sempat Liana menjelaskan semuanya,Liam keluar dari kamar dengan terburu-buru.

"Kamu mau kemana??"tanya Nandhini

"Kak, kenapa kakak terlihat terburu-buru?"kini giliran Liana yang bertanya.

"Maaf,aku harus pergi,saat ini Nathalie membutuhkan ku"ucap Liam,ia langsung berlari keluar dari rumah Nandhini.

Nandhini menatapnya kecewa, entah apa yang membuatnya kecewa,saat pria itu lagi-lagi ingin menemui Nathalie.

"Aku akan mengejarnya,ini tidak bisa dibiarkan"ucap Liana.

"Tidak Liana..

"Nandhini sudah cukup kau mengalah karena wanita itu"ucap Liana.

"Baiklah, aku akan ikut denganmu"ucap Nandhini . Pada akhirnya mereka berdua mengikuti Liam.

Entah apalagi yang akan terjadi setelah ini.

Bersambung..

Coming soon
New Story...

Sinopsis

Lagi-lagi kau menyebut namanya saat kita sedang bercinta.
Ya,meski ini hanya hubungan pernikahan yang tak kau inginkan dan tidak ku inginkan tapi entahlah rasanya sakit saat kau menyebut namanya bukan namaku..

kau tidak tau kalau selama ini aku mencintaimu meski kau sama sekali tak menganggap ku

"Aku bukan Dia"

Segera emosi di wattpad
28, Januari,2020

Perfect Human and Bad WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang