9.Bad Insident

4.1K 150 7
                                    


Saat itu Nandhini, lebih memilih untuk berada dirumah ibunya. Dari pada berada ditempat dimana semua orang membencinya.

"Seharusnya jika dia bilang akan menjagamu,kamu harus tetap berada dirumah"ucap Saras, Nandhini tak menjawab ia masih kesal tentang foto tadi. Entahlah apa yang membuat nya kesal, padahal seharusnya ia tak merasakan ini, kecuali jika ia mencintai pria itu.

"Aku tetap disini saja Bu,aku masih malas untuk kembali ke rumah"ucap Nandhini

"Nandhini, kalau kamu seperti ini mereka akan semakin membencimu, cobalah untuk kembali kesana"ucap Saras menasehati. Nandhini menatap sang ibu.

"Iya,tapi nanti aja ya Bu"ucap Nandhini

"Iya, yang terpenting kamu kembali"ucap Saras.

*****

"Nathalie"ucap Liana,saat melihat seorang gadis cantik yang pernah menjadi milik sang Kakak.

"Liana,aku kesini untuk berkunjung dan bertemu kakakmu"ucap Nathalie disertai senyuman di wajahnya.

"Baik akan ku panggil Kakak"ucap Liana, Nathalie tersenyum, setelah Liana pergi Nathalie duduk disofa.

Nathalie kembali mengingat beberapa tahun lalu ia melewati masa indah bersama kakak dari Liana. Sampai semua berubah saat Nathalie harus pindah untuk menempuh pendidikan nya.

"Nathalie"panggil Liana yang sudah bersama dengan Liam.

Nathalie melihat kearah adik kakak itu. Nathalie menatap pria disamping Liana. Detak itu masih ada, apakah ini tandanya ia masih mencintai pria itu.

"Nathalie,kau kembali"ucap Liam, tak ia sangka jika wanita itu akan kembali, wanita yang dulu meninggalkan nya karena pendidikan, disaat ia benar-benar mencintai wanita itu.

Liana langsung pergi setelah mempertemukan dua orang itu.

"Ku dengar kau bertunangan"ucap Nathalie

"Kau sudah kembali"ucap Liam

"Iya"hanya kata itu yang bisa Nathalie ucapkan.

Mereka sama-sama terdiam,detak itu kembali mereka rasakan. Rasa itu kembali hadir meski sudah lama menghilang.

"Tidak mungkin aku mencintai nya,itu sudah sangat lama"batin Nathalie,ia menatap pria disampingnya dan itu membuat nya semakin berdebar.

"Tidak,aku tidak mungkin masih mencintainya"kini giliran pria disamping Nathalie yang membatin.

"Bagaimana dengan pendidikan mu?"tanya Liam

"Aku sudah menyelesaikan nya"ucap Nathalie disertai senyuman

"Senyuman itu,masih sama. Aku merindukan nya"batin Liam.

Tak bisa Nathalie pungkiri jika ia,masih benar-benar mencintai pria itu.

Nathalie tiba-tiba memegang tangan Liam.

"Ada apa?"tanya Liam, yang sedikit terkejut.

"Bagaimana jika aku mengatakan bahwa aku mencintaimu"ucap Nathalie,Liam menatapnya.

"Maafkan aku karena dulu meninggalkan mu"ucap Nathalie, refleks ia mendekatkan wajahnya ke wajah pria didepannya.

Entah siapa yang memulai sampai akhirnya mereka berciuman.

Nandhini mengamati dua orang yang berciuman dari balik pintu masuk. Nandhini sadar jika wanita yang bersama sang suami adalah wanita yang berada difoto tadi.

Nandhini baru saja kembali tapi sudah disuguhi oleh pemandangan seperti ini. Nandhini mengusap air matanya yang turun. Setelah itu Nandhini berlari dari depan rumah mewah itu.

Nandhini berlari keluar dari rumah itu, hendak menuju rumahnya namun tak ia sadari sebuah mobil melaju kencang dari sebuah gank.
Mobil itu menabrak tubuh Nandhini sampai tubuh wanita itu terlempar.

Nandhini hanya bisa merasakan rasa sakit,baik diseluruh tubuhnya dan juga hatinya. Sekilas ia melihat tubuhnya penuh darah terutama di bagian kewanitaan nya. Setelah itu ia sudah tak sadar lagi.

Saras langsung memecahkan gelas ditangan nya dan langsung menghampiri anaknya yang terluka parah.

*******

Saras dihadapkan oleh dokter yang tadi menangani Nandhini,Saras benar-benar khawatir atas kondisi anaknya.

"Bagaimana dok??"tanya Saras khawatir.

"Syukurlah putri ibu baik-baik saja,meski sempat kritis"ucap Dokter wanita itu.

Saras tersenyum mengucap syukur atas keadaan Nandhini.

"Tapi Bu,ada yang harus saya sampaikan dan saya berharap ini tidak melukai ibu ataupun anak ibu"ucap dokter itu dengan nada hati-hati.

"Apa Dok?"tanya Saras, perasaan nya mulai gelisah setelah dokter itu mengucapkan keadaan Nandhini yang sebenarnya.

"Kecelakaan itu mengakibatkan, robeknya selaput darah anak anda"ucap dokter itu sambil menyerahkan surat hasil pemeriksaan Nandhini.

Didetik selanjutnya Saras hanya bisa meneteskan air matanya.

"Kenapa ini terjadi ke kamu Nandhini"ucap Saras yang sudah menangis akibat ucapan dokter yang menangani Nandhini.

Bersambung...

Maaf ya kalo nanti cerita ini bikin kalian kesel :)

Vote komen jangan lupa:)

Perfect Human and Bad WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang