14.Hurt

3.3K 147 6
                                    

Liam masih saja terdiam di ruang tamu, ia masih tak menyangka dengan apa yang terjadi pada Nandhini,ia berpikir selama ini Nandhini adalah gadis baik-baik tapi semua itu tak bisa ia buktikan setelah ia sendiri tau jika Nandhini sudah kehilangan keperawanan nya sebelum menikah.

"Kak,apa yang kau pikirkan?"tanya Liana, yang datang bersama Nathalie yang belum juga pulang.

Liam menatap ke arah Nathalie,ia merasa bersalah pada wanita itu karena berkata kasar.

"Nathalie, maafkan aku karena berkata kasar"ucap Liam, Nathalie tersenyum tipis.

"Maafkan aku juga, tidak seharusnya aku berkata seperti tadi"ucap Nathalie.

Liana tersenyum samar, ternyata Nathalie bisa lebih berguna dari pada Angelica untuk menghancurkan pernikahan Kakaknya.

"Sudah-sudah lupakan saja kesalahan kalian, ingin dulu kalian pernah bersama kan"ucap Liana dengan nada menggoda.

Dua orang itu tersenyum malu,lain hal nya dengan Nandhini yang melihat tiga orang yang sedang berada di ruang tamu.

Nandhini tak pernah melihat senyuman itu di wajah sang suami,dan ternyata Nathalie sudah menyaksikan nya, mungkin sering. Tidak seperti Nandhini.

Nandhini menghapus air matanya sebelum ia masuk ke kamarnya lagi. Biarlah rasa sakit nya ia rasakan sendiri, mungkin ada saatnya Nandhini membicarakan semuanya pada Liam.

*****

Malam itu,semua orang tengah makan malam, termasuk Nathalie yang belum pulang.

"Ini sudah malam,apa Kak Nathalie akan pulang"ucap Liana

"Iya,ini sudah malam tidak mungkin Nathalie pulang"tambah Ezra

"Nathalie akan menginap disini"ucap Liam, yang membuat Nandhini menatapnya.

"Itu ide bagus"ucap Liana

"Tidak usah,itu merepotkan"ucap Nathalie

"Tidak sama sekali tidak,kami sudah menganggap mu keluarga"ucap Liam,ia tersenyum menatap Nathalie.

Pada akhirnya Nathalie setuju untuk menginap semalam disini. Sedangkan Nandhini,ia menetap di kamarnya sambil terus mengusap air mata yang tak berhenti turun dari matanya.

"Tidak ada gunanya kau menangis, memang apa yang perlu kau tangisi"ucap Liam, yang baru saja memasuki kamar.

Nandhini menatap ke arah Liam.

"Kenapa kau menangis,apa yang kau inginkan sekarang?"tanya Liam,ia menatap Nandhini seolah ia menatap kotoran yang tak pantas ia tatap. Nandhini mendekat ke Liam.

Ia hendak menyentuh tangan sang suami namun justru Liam menepisnya.

"Jangan pernah menyentuh ku"ucap Liam, dengan tegas.

"Lalu siapa yang boleh menyentuh mu, Nathalie?"ucap Nandhini dengan nada lemah.

"Jika kau tau,kau tak perlu bertanya"ucapnya yang berhasil menyakiti hati Nandhini. Istrinya sendiri.

"Aku istrimu dan aku tidak akan membiarkan itu"ucap Nandhini dengan suara bergetar.

"Bagaimana jika aku mengatakan kalau aku mencintai nya dan akan menikahi nya"ucap Liam.

Dengan menahan air mata yang akan jatuh, Nandhini pun menjawab ucapan menyakitkan itu.

"Selama aku menjadi istri mu,aku tidak akan membiarkan itu"ucap Nandhini.

"Dan aku bisa menceraikan mu sekarang juga,agar kau tak menjadi istriku"ucap Liam.

Bersambung..

Vote komen donk gaess..

Syedihh banget part ini, bikin sakit hati liatnya :(

Perfect Human and Bad WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang