22.Menyakitkan

2.8K 143 9
                                    

Nandhini sedang menikmati lamunannya setelah tadi ia baru sampai dari rumah Nathalie.

Nandhini ingin sendiri dulu,maka dari itu ia menyuruh agar Liana pulang ke rumahnya.

Nandhini tak menyangka bahkan tak percaya dengan apa yang ia dengar dan ia lihat. Nandhini merasa jika mungkin,takdir tak mengizinkan ia untuk bahagia meski sementara.

Perlahan air mata mulai turun dari matanya. Rasa sakit itu amat sangat ia rasakan. Nandhini tak percaya jika pria itu tega mengkhianati nya.

********

Hingga sore tiba, hujan turun tak terlalu deras. Nandhini masih menunggu kembalinya,Liam.

Nandhini tak tau sedang apa yang pria itu lakukan bersama Nathalie, hingga sampai saat ini belum kembali.

Nandhini berada di kamarnya sendirian, hanya ditemani rasa sakit yang ada dihatinya. Air mata seolah enggan untuk berhenti. Terlalu sakit untuk Nandhini menahan ini semua.

******

Jam sepuluh malam Liam,baru saja menginjakkan kakinya di rumah Nandhini, setelah ia menemani Nathalie.

Ia membuka pintu tak terkunci itu,lampu di ruang tamu pun masih menyala .

"Apa Nandhini belum tidur"gumamnya, ia kembali menutup pintu dan menguncinya. Liam berjalan ke kamar, ia berharap Nandhini ada di kamar. Namun ternyata tak ada.

Ia kembali melanjutkan langkahnya menuju dapur. Ternyata Nandhini berada di dapur. Wanita itu duduk dengan membawa secangkir minuman.

"Nandhini.."ucapnya.

Nandhini yang mendengar suara yang sangat tak asing baginya pun, melihat ke arah suara itu. Dan benar,orang yang ia tunggu dari tadi sudah kembali.

Nandhini tersenyum kepada Liam.

"Kamu sudah kembali"ucap Nandhini,Pria itu tersenyum balik ke Nandhini lalu menghampiri Nandhini.

"Kenapa belum tidur?"tanyanya

"Aku menunggumu"ucap Nandhini,Liam tersenyum lalu memeluk Nandhini.

"Maaf, seharusnya aku tidak meninggalkan mu"ucap Liam, Nandhini tak menjawab saat ini ia kembali meneteskan air matanya.

Apalagi saat ia mencium aroma parfum dari tubuh Liam,parfum yang aromanya pernah ia rasakan saat ia berdekatan dengan Nathalie.

Nandhini tak tau harus memulai dari mana dulu, untuk ia meminta penjelasan dari Liam.

Malam itu hatinya terlalu sakit,ia tak sanggup mendengar ucapan serta kejujuran dari mulut sang suami.

Semua rasanya sangat sakit dan menyakitkan untuk nya.

Bersambung..

Vote comment for fast up :)

Dikit dulu ya, author terlalu sedih nulis ini.

Kalo panjang nanti nangis dan suara makin abis, karena kemaren nyanyi 8 lagu. #eh_curhat

Perfect Human and Bad WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang