19.Happyness

3.1K 141 2
                                    

"Aku menginginkan mu malam ini"ucap Liam, Nandhini menatapnya tak percaya,baru sekali mereka bertemu semenjak kejadian itu dan kini pria itu langsung menginginkan nya.

"Kamu bicara apa"ucap Nandhini

"Aku benar-benar menginginkan mu, Nandhini"ucap Liam,ia menarik tubuh Nandhini dan memeluknya erat. Pelukan itu sangat erat sampai Nandhini tak bisa melepaskan nya. Namun bukannya melepaskan pelukannya Liam justru membawa tubuh Nandhini untuk ke tempat tidur.

Ia mendudukkan Nandhini diatas pangkuannya. Dengan sangat lembut ia mengecup bibir Nandhini.

Nandhini meneteskan air mata,ia takut kejadian waktu itu kembali terulang. Nandhini tak ingin terluka untuk kesekian kalinya.

Liam melepas kecupannya.

"Aku berjanji tidak akan menyakiti mu lagi"ucapnya sambil memegang tangan Nandhini.

"Aku takut.."ucap Nandhini

"Tidak ada yang perlu ditakuti"ucap Liam, Nandhini menatapnya,ia rasa tak seharusnya jika dirinya menolak permintaan Liam.

Akhirnya Nandhini mau melakukan itu.

Nandhini menatap sang suami dengan tatapan takut. Meski berkali-kali ia mencoba menenangkan diri tapi Nandhini takut jika kejadian waktu itu terjadi lagi.

Liam menatap Nandhini, disisi lain ia menginginkan itu tapi disisi lain ia takut akan menyakiti Nandhini.

"Aku akan melakukannya sekali dengan pelan,aku berjanji"ucap Liam, Nandhini menatapnya sekilas lalu mengangguk.

Dengan pelan dan ragu pria itu membuka rok yang Nandhini gunakan.  Ia menatap Nandhini, wanita itu benar-benar menggodanya namun ia juga takut untuk melakukan ini.

"Baik hanya sekali"batin Liam. Ia menciumi wajah Nandhini, hingga leher jenjang nya,sampai ia tak sadar saat ia meremas kedua payudara Nandhini.

"Aahh.."desah Nandhini sambil memegang tangan Liam. Liam menatapnya,ia tau Nandhini masih takut dengan nya.

"Apa aku harus menghentikan nya?"tanya Liam, Nandhini menggeleng justru ia mengecup singkat pipi Liam. Semata-mata agar Nandhini tak menggantung sang suami.

Liam tersenyum singkat mendapat kecupan dari Nandhini,ia kembali melakukan aksinya hingga suara desahan Nandhini terdengar merdu di telinga nya.

"Aahh..."Nandhini sedikit berteriak saat sesuatu memasukinya,meski pria itu melakukan dengan lembut tapi tetap saja masih sakit.

"Maaf.."ucap Liam, Nandhini mengangguk mengerti.

Lagi-lagi sebuah kecupan, Nandhini dapatkan dari Liam. Sebelum Nandhini merasakan sebuah pergerakan di intinya. Nandhini pernah merasakan ini tapi ini lebih lembut dari yang dulu ia rasakan.

"Aahh..lebih..cepat..."desah Nandhini tanpa ia sadari. Rasa takutnya sudah mulai menghilang saat merasakan permainan lembut dari Liam.

Malam itu Nandhini merasakan sebuah sentuhan cepat namun sangat lembut,ia sangat menikmati momen ini dari pada sebelumnya.

"Aku mencintaimu"ucap Liam, yang diakhiri dengan kecupan di bibir Nandhini.

Nandhini merasa bahagia karena pria itu menyentuhnya dengan sangat lembut dan untuk pertama kalinya Nandhini mendengar ucapan cinta dari Liam.





Bersambung..

Vote komen yaaa 😘😘😘

Perfect Human and Bad WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang