30.Kejutan

2.6K 131 9
                                    


Pada akhirnya pagi itu Nandhini mulai bersiap-siap untuk berangkat ke tempat ia mencari pekerjaan, ia tak tau jika akan ada sebuah kejutan tanpa ia tahu.

Nandhini tersenyum saat menatap bayangkan nya di cermin.

"Saatnya,aku memulai hidup baru"ucap nya,ia meraih tas dan beberapa surat-surat untuk persyaratan pekerjaan nya .

Nandhini berpamitan sebentar pada ibunya lalu kembali berjalan keluar,untuk menyambut kejutan hari ini.

****

Dalam tiga puluh menit, Nandhini sudah sampai disebuah perusahaan mewah, yang tak pernah Nandhini lihat sebelumnya. Nandhini merasa sangat beruntung bila ia bisa bekerja disini.

Kaki jenjangnya mulai melangkah masuk ke dalam perusahaan itu. Dan bisa dilihat berapa banyak orang yang ingin melamar pekerjaan disini.

Mereka semua duduk menunggu tes pertama mereka. Semua terlihat gugup untuk tes pertama nya, namun berbeda dengan Nandhini yang terlihat santai.

Ke-santaian nya membuat seorang wanita tertarik untuk bertanya pada Nandhini.

"Kau terlihat sangat santai untuk tes pertama ini"ucap seorang wanita pada Nandhini.

Nandhini melempar senyuman pada wanita cantik itu.

"Iya, tidak ingin terlalu panik yang membuatku gugup nanti"jawab Nandhini.

"Siapa namamu?"tanya wanita itu

"Aku Nandhini"jawab Nandhini sambil mengulurkan tangannya, wanita itu pun membalas uluran tangan Nandhini.

"Aku Juliett"jawab wanita cantik itu.

Nandhini tersenyum, mungkin Juliett bisa menjadi teman pertamanya disini. Karena Nandhini adalah orang yang payah dalam bergaul.

Semua tes berjalan lancar sampai dari ratusan orang hanya tersisa lima dan hanya dua yang akan di terima, untungnya Nandhini dan Juliett masuk diantara lima orang yang tersisa di sebuah ruangan yang cukup luas dengan kursi dan meja yang tertata rapi.

"Jadi setelah kami mempertimbangkan, hanya akan ada dua orang yang diterima"ucap Carel dihadapan lima orang yang ada.

Nandhini dan Juliett saling bertatapan, mau tak mau mereka harus bisa menerima perusahaan ini. Juliett melihat wajah Nandhini yang tak sesantai tadi.

"Nama yang saya sebutkan,dia yang akan diterima"ucap Carel.

"Pertama adalah Juliett Valentya"ucap Carel, Juliett mengucapakan syukur atas diterimanya dia, dan sekarang ia berharap Nandhini juga akan diterima.

"Selamat  Juliett"ucap Nandhini,Juliett tersenyum.

"Ku harap kau juga akan diterima"ucap Juliett. Nandhini tersenyum,ia juga berharap seperti itu.

"Nama kedua akan disebutkan oleh pemimpin perusahaan ini"ucap Carel. Ia menatap kearah pintu yang masih tertutup, sampai di detik selanjutnya pintu terbuka,dan menampilkan seorang pria.

Nandhini yang tadinya hanya menatap Juliett kini beralih menatap pria yang baru saja masuk ke ruangan itu. Raut wajah Nandhini berubah, ia tak menyangka jika semua akan seperti ini, mereka bertemu lagi. Ya pria itu adalah Liam.

"Nandhini Saraswati"ucap Liam, tanpa menatap Nandhini.

"Mulai besok kau bekerja padaku"tambahnya.

Bersambung.

Vote comment for fast up

Perfect Human and Bad WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang