8.Photo

3.8K 160 1
                                    


"Kau ingin tidur bersama ku atau sendiri dikamar lain?"tanya Liam,pada Nandhini. Nandhini diam sejenak,ia berpikir jika ia tidur bersama sang suami dari pada nanti ia didatangi oleh salah satu anggota keluarga dari suaminya.

"Dengan mu saja"ucap Nandhini

Liam mengangguk lalu mengajak Nandhini masuk kedalam kamar nya.

Nandhini duduk ditepi ranjang sambil memikirkan hal yang terjadi saat ini. Sedangkan Liam,ia tengah mengganti pakaiannya.

Nandhini merasa bersalah atas kata yang ia ucapkan pada sang suami tadi. Seharusnya Nandhini tak berkata seperti itu,ia harus tau tak ada yang menginginkan pernikahan ini.
Yang Nandhini bisa saat ini adalah menjalani pernikahan ini meski bukan keinginan nya,ia akan menjalaninya sampai pada saatnya ia menyerah.

"Maafkan aku.."ucap Nandhini pada Liam yang berada di samping nya.

"Maaf untuk apa?"tanya Liam.

"Karena ucapan ku tadi"ucap Nandhini

"Sudahlah lupakan,aku tau jika kau sama sekali tak menginginkan pernikahan ini,dan kau juga tak ingin harga diri mu jatuh"ucap Liam,ia menatap Nandhini.

"Tapi aku berjanji selama kita menikah,aku tidak akan membiarkan harga diri mu jatuh dihadapan orang-orang termasuk keluarga ku"ucap Liam, Nandhini hanya diam. Ia ingin sekali tersenyum saat ini tapi ia tak ingin memperlihatkan senyuman itu dihadapan pria ini.

"Terima kasih"ucap Nandhini.

Malam itu mereka tidur,saling membelakangi, jika malam pertama adalah malam terindah bagi pasangan diluar sana tapi tidak untuk dua orang yang sedang berbaring di ranjang. Malam itu adalah malam dimana mereka harus memikirkan apa yang harus mereka lakukan untuk kedepannya. Karena pernikahan mereka berjalan mendadak. Mau tak mau mereka harus bisa menerima nya sampai salah satu ada yang menyerah.

                               •••

Cahaya mentari pagi masuk melalui celah jendela dikamar pasangan pengantin baru yang masih tidur diranjang.
Sampai suara ketukan pintu membuat Nandhini membuka matanya, awalnya ia terkejut karena ia berada ditempat asing ini,tapi ia harus sadar jika status nya kini adalah seorang istri. Nandhini langsung turun dari tempat tidur untuk membuka pintu kamar.

Nandhini membuka pintu dan ternyata ada Ezra yang tersenyum padanya. Nandhini menundukkan kepalanya,ia takut jika tiba-tiba wanita itu marah padanya karena terlalu siang dan Nandhini baru bangun.

"Nandhini,ada apa?"tanya Ezra dengan nada lembut, Nandhini memberanikan diri menatap sang ibu mertua.

"Maaf Bu.. Nandhini baru bangun.."ucap Nandhini pelan,Ezra tersenyum.

"Iya tidak apa-apa,kamu pasti lelah"ucap Ezra dengan nada godaan. Nandhini hanya tersenyum.

"Oh ya,ini baju untuk kamu pakai,jadi kamu tidak perlu untuk pulang hanya untuk mengambil baju"ucap Ezra sambil menyegarkan paper bag pada Nandhini.

"Iya Bu, terima kasih"ucap Nandhini

"Iya, jangan malu-malu lagi sama ibu"ucap Wanita paruh baya itu.

Nandhini tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Setelah Ezra pergi, Nandhini kembali masuk ke kamar.

Nandhini meletakkan paper bag itu diatas meja yang ada disudut kamar, Nandhini kembali berbaring di ranjang. Sekali lagi ia tak menyangka dengan pernikahan ini.

Sampai tiba-tiba Nandhini merasakan sebuah pelukan dari sampingnya. Dan itu adalah Liam.

Nandhini menatap pria itu. Ia masih tertidur.

"Mungkin dia lelah"ucap Nandhini. Nandhini terdiam pasrah saat pria itu memeluknya. Nandhini menatap kamar itu,sampai ia menemukan sebuah foto dilaci. Diam-diam Nandhini mengambil foto itu.

Foto seorang pria yang sedang mencium wanita didepannya. Pria itu adalah suaminya.

Wanita dalam foto itu terlihat cantik dan Nandhini tak mengenalnya.

"Dia siapa"batin Nandhini.

                              ****

Seorang wanita cantik dengan mata hijau  itu tersenyum pada cermin didepannya. Ia mengikat rambut panjangnya.

Ia mendapat jam dinding yang ternyata sudah jam 8 pagi.

Nathalie namanya,ia baru saja pulang dari New York, kemarin,dan kini ia sudah kembali pada orang tuanya. Selain itu dia harus menghadiri acara dari sang mantan.

"Hari ini aku akan bertemu dengan mu,ku harap rasa cinta ku sudah hilang"ucap Nathalie pelan.

Bersambung...

Vote komen yaaa 😘😘

Perfect Human and Bad WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang