"But Dad, I think it's impossible, I can't--"Tuut tuut
"Ya Dad! Heloo, heloo"
Aku mendengus kesal karena Daddy memutuskan panggilan sepihak. Bagaimana ini? Dia menyuruhku untuk pulang sendirian ke Indonesia?
Yang benar saja. Meskipun aku sudah terbiasa bolak balik keluar negeri, tapi tetap saja aku tidak berani sendiri.
Ditambah ini kali pertamanya aku pergi ke Hawai. Hah~ tau begini kenapa Daddy menyuruhku kesini? Padahal aku sudah ada rencana hendak liburan di Bali dengan temanku.
"Menyebalkan. Punya orang tua yang sibuk tapi sok-sokan ngasih waktu buat anaknya. Ya gini, belum juga ketemu udah disuruh balik"
Ceklek
Aku menoleh saat pintu apartementku dibuka.
"Non? Saya disuruh Tuan Samuel untuk mengajakmu jalan-jalan"
Aku mendongak untuk melihat seorang pria yang begitu tampan di depanku. Dia adalah orang kepercayaan Daddyku.
"Memang nya Mas Yuan mau mengajakku kemana?"
Orang didepanku terlihat terkejut saat aku memanggil namanya. Ditambah aku kasih embel-embel 'mas' yang berarti kakak menurut bahasa Jawa.
"Non, jangan memanggilku dengan sebutan nama. Saya akan dimarahi kalau Tuan Samuel tau"
"Ya kalau begitu aku harus memanggilmu apa?"
Dia nampak berpikir, namun ide untuk mengerjainya muncul begitu saja di kepalaku.
"Sayang~"
Yuan memandangku dengan kaget, wajahnya bahkan memerah kontras dengan kulit putih nya
"Hei kenapa melamun? Apa kau tidak keberatan jika aku memanggil mu sayang?"
"Astaga. Jangan Nona."
Dia terlihat semakin panik, aku tersenyum melihatnya.
Akupun bangkit berdiri. "Yasudah, aku akan mengganti baju terlebih dulu. Tunggu disini ya sayang~"
Aku terkekeh saat melirik nya yang semakin gugup karena aku menggodanya. Menggemaskan.
Setelah beberapa saat aku sudah siap, memakai dress selutut dengan sepatu tali putih. Dan tas kecil yang bertengger indah di pinggangku.
"Ayo sayang~ kita akan kemana?"
Yuan nampak gugup karena aku yang tak berhenti menggodanya.
"Jangan seperti itu Nona, kita akan ke pantai. Hawai terkenal dengan keindahan pantainya"
"Are you sure?"
Yuan mengangguk dan berjalan didepan mendahului ku, kurasa dia masih salah tingkah. Terlihat dari telinga nya yang memerah.
Sesampainya di pantai, aku merasakan hawa sejuk yang luarbiasa menerpa kulitku. Aku dan Yuan berjalan beriringan, meski Yuan sedari tadi terkesan menghindar dan memilih berjalan dibelakang ku.
Cukup lama berjalan membuatku sedikit kedinginan, tanganku mengepal untuk menghilangkan rasa dingin itu.
"Nona pakailah ini"
Aku menoleh kearah Yuan yang mengulurkan jas hitam yang sedari tadi dia pakai. Dia pun memakaikan nya untukku
"Thanks you, Honey"
Blushh
Lagi-lagi pipi Yuan terlihat memerah.
eh
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE ON (TWICE)
FanfictionBagaimana jika kita hidup dengan idola kita? Mengetahui segala yang mereka lakukan? Apa begitu menyenangkan seperti yang selama ini hanya ada di impian? "just for fun guys!"