"Unnie? Kau kenapa?"Aku mendekati Mina Unnie yang sedang sesenggukan di balkon samping ruang tengah. Dengan tangan menggenggam erat ponselnya.
Unnie tidak menjawab, dia sibuk menetralkan rasa sesak di dadanya. Aku pun mengintip apa yang ditampilkan oleh benda persegi itu di tangannya.
Sebuah video yang menunjukkan member Twice menangis ditengah konser. Apalagi banyak Once yang membuat green ocean seakan menerangi venue mereka.
"Gwenchana Unnie, semua ini akan berlalu. Lihatlah betapa banyaknya Once yang mencintaimu. Termasuk--"
"Kau?" Sela Mina Unnie
"Eh mm, tentu saja termasuk Twice Unnie. Mereka juga sedih saat tidak bisa bersamamu" sangkalku
"Apa kau tidak sedih juga?"
"Eh? Aniyo, maksudku kenapa aku harus bersedih? Aku bahkan lebih beruntung dari mereka karena nyatanya aku yang sedang bersamamu"
Memang benar kan?
"Kau memang pandai berbicara Maudy-ah"
Aku hanya tersenyum kikuk. Mina Unnie kembali melihat ponselnya, wajah sendu itu sedikit muncul lagi.
"Unnie?"
"Ne"
"Apa seberat itu ya menjadi seorang idol? Maksudku bukankah kalian punya segalanya? Harta, rupa, ketenaran. Bukankah itu semua adalah mimpi semua orang?"
"Lalu kau?"
"Aku? Memangnya aku kenapa Unnie?" Tanyaku
"Kau juga punya dua pilihan dari yang kau sebutkan tadi. Harta dan rupa, menurut mu itu berat atau tidak?"
Aku menggeleng lalu kemudian mengangguk. Mina Unnie terkekeh melihat ku.
"Aish Unnie. Kenapa jadi bertanya padaku?"
"Sama saja Maudy-ah. Terkenal ataupun tidak. Semua pasti ada resiko nya. Dan inilah resiko sekaligus anugerah buat Unnie. Jadi, menurut mu Unnie harus bersyukur atau mengeluh?"
Aku semakin tidak paham dengan apa yang dikatakan Mina Unnie. Kenapa jadi begini? Padahal tinggal menjawab berat atau tidak saja.
"Jinjja Unnie, aku mau ke kamar saja"
Dengan kesal aku meninggalkan Mina Unnie di balkon.
"Yah! Kau berani merajuk dengan black swan kebanggaan Once? Yah Maudy-ah kemari kau"
Aku tidak menggubris teriakkan Mina Unnie. Dengan cepat langsung masuk kedalam kamarku.
Member Twice akan kembali besok pagi. Aku sudah tidak sabar untuk bertemu mereka lagi.
Dengan nyamannya aku membaringkan tubuhku di ranjang, mataku sudah sibuk melihat postingan tentang konser Twice lewat akun Instagramku.
Padahal sebelum Mina Unnie melihat video itu, aku sudah terlebih dulu melihat nya. Bahkan sedikit ikut menangis, bagaimana tidak. Gadis-gadis yang selalu terlihat ceria, mendadak berlinang air mata saat tidak ada Mina Unnie disana.
Tok tok tok
Eh?
Aku menoleh kearah pintu yang diketuk. Melepaskan airpods ku lalu menghampiri pintu dan membukanya
"Mina Unnie?"
"Bolehkah Unnie tidur disini?"
What? Apa aku tidak salah dengar? Mina Unnie mau tidur denganku?
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE ON (TWICE)
FanfictionBagaimana jika kita hidup dengan idola kita? Mengetahui segala yang mereka lakukan? Apa begitu menyenangkan seperti yang selama ini hanya ada di impian? "just for fun guys!"