SHAKER

423 45 8
                                    

Suara mobil berhenti membuatku membuka mata, kulihat Sana sedang melepas sabuk pengaman nya.

"Eoh? Kau sudah bangun Maudy-ssi?"

"Ne Unnie"

"Ayo keluar. Kita sudah sampai" ujarnya

"Dahyun Unnie?" Tanyaku

"Biarkan Unnie yang membangunkan putri tidur ini. Kau masuk saja ya, ini sudah hampir pagi. Bawa semua yang kau beli tadi"

"Arraseo"

Aku pun mengambil dua kantung belanjaan tadi, lalu keluar dari mobil. Sambil berjalan di sepanjang koridor apartement, aku terus memandangi coklat yang ada ditangan ku.

Cklek

Aku membuka pintu apartement, menggantung jaketku lalu melepas sepatu.

Eh?

Pemandangan di depan sungguh sangat mengejutkanku.

Semua member Twice sedang tertidur di sofa ruang tengah. Jeongyeon dan Jihyo tidur saling berpelukan di bawah dengan beralaskan karpet empuk.

Apa ini? Bukankah mereka sedang pergi keluar?

"Ada apa?"

Aku langsung berbalik saat melihat Dahyun sudah berada di belakangku.

"Unnie-dul sudah ada disini" jawabku sambil menunjuk kearah sofa.

"Wae? Astaga.." ujar Sana yang sama terkejutnya melihat keberadaan mereka.

"Aigoo. Kenapa mereka semua sudah kembali?" Tanya Dahyun.

"Entahlah. Jangan berisik, ayo kau masuk ke kamar mu Maudy-ah. Istirahat lah" perintah Sana.

Aku mengangguk. Berjalan ke dapur untuk meletakkan belanjaan yang tadi ku beli. Memasukkan 3 botol minuman yang tersisa kedalam lemari es.

Saat kembali ke ruang tengah, Sana dan Dahyun masih berdiri. Wajah mereka terlihat cemas.

"Waegure Unnie?"

"Eh. Ini ternyata leader sempat menelpon kami beberapa kali, lihatlah" jawab Dahyun sambil mengarahkan layar ponselnya kepadaku.

Kulihat ada 13 panggilan masuk dari Jihyo. Dan tentu saja kami tidak mengetahui nya, ponsel kami memang sengaja di tinggal di dalam mobil.

"Ige mwoya? Apa mereka menunggu kita?" Tanya Sana

"Tapi seharusnya--"

"Yah!!"

Kami bertiga terlonjak kaget, dengan kompak menoleh kearah sumber suara. Nayeon Unnie ternyata sudah bangun, dia perlahan berjalan menghampiri kami.

"Kalian dari mana saja?"

"Kami habis jalan-jalan, Unnie" jawab Dahyun

"Kalian jalan kaki sampai ke Pulau Jeju? Kenapa lama sekali? Dan kenapa ponsel kalian tidak ada yang bisa dihubungi?" Tanya nya dengan sedikit emosi.

Aku sampai beringsut, sedikit bersembunyi di balik punggung Sana. Sedikit trauma, jangan-jangan aku akan di marahi lagi seperti dulu.

"Mianhae Unnie" jawab Sana.

Nayeon menghela napas kasar, terlihat jelas wajahnya begitu lelah dan--

Dia menatapku.

"Kau masuk kedalam kamarmu, Maudy-ssi" perintah nya.

"Tapi, Unnie..."

"Kubilang masuk!!"

Aku sedikit terkejut mendengar dia berteriak padaku. Sekilas aku memandang wajah Sana dan Dahyun bergantian. Mereka kompak mengangguk, memberi kode agar aku menurut saja.

IMAGINE ON (TWICE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang